꒰ 09 : 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒌𝒖 𝒄𝒂𝒅𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 ˎˊ-⁣

560 76 216
                                    

- 𑁍 - 𑁍 - 𑁍 -


"No? Itu kagak di makan?" Tanjirou membuyarkan lamunan Inosuke.

"Iya, ini gue makan. Cuman lagi mikir yang kemaren dorong gue siapa" kata Inosuke sambil mengunyah makanannya.

"Menurut gue, gak sengaja kali" Zenitsu ikut memberi pendapat.

"Kalo gak sengaja, kenapa gak minta maaf gitu" Inosuke tak menerima pendapat dari Zenitsu.

"Iya si, mungkin dia gak sempet minta maaf" sekarang Tanjirou ikut memberi pendapat.

"Gue sempet liat, yang dorong gue kayaknya cowok. Name tag sama kelas nya kalo gak salah gue baca juga"

"Yaudah, nanti kita bantu cari" mereka bertiga kembali menikmati makanannya. Tapi, tetap saja Inosuke masih merasa kesal.

- 𑁍 -

Inosuke pergi sendirian ke arah kelas XII-I ia menolak bantuan Tanjirou dan Zenitsu, karena ia hanya mau mengurus ini sendirian.

"Permisi, ada yang namanya kak Hoh di sini?" tanyanya pada seluruh isi kelas XII-I.

Merasa namanya di panggil, Hoh langsung menemui orang yang memanggilnya.

"Ya? Lebih baik kita bicara di gudang olahraga" ajak Hoh, ia tak mau pembicaranya terdengar oleh orang lain.

"Kenapa ya dek?" tanyanya berusaha menghilangkan kegugupannya.

"Kemaren kakak kan yang dorong gue? Itu sengaja apa gak sengaja" Inosuke langsung saja menginterogasi Hoh.

"I-itu memang sengaja, maaf ya. Gue gak mau ketahuan" jawab Hoh.

"Ketahuan apa?"

Hoh berpikir sejenak, kemudian ia membuka suaranya "Lo mau? Ini gue kasih. Kalo lo suka, besok minta lagi ya" Hoh memberikan sebuah plastik kecil berisi bubuk putih.

'Eh? Dia gatau kalo gue pacaran sama Aoi yang wakil kedisiplinan sekolah? Apa cuman kelas 10 aja ya yang tau?' Inosuke hanya mengulurkan tangannya. "Wah, makasi kak, gue pamit ke kelas" Inosuke sedikit menghindar dari Hoh.

Tentu saja Inosuke tidak ke kelasnya dulu, itu hanya bualannya saja. Kakinya melangkah ke ruang kedisiplinan sekolah.

"Aoi" sahutnya saat membuka pintu.

"Ino? Kamu kenapa ke sini?" tanya Aoi.

"I-ini" Inosuke menaruh plastik yang diberikan Hoh kepadanya di atas meja.

Isogai mengambil bungkusan plastik itu. "I-ini kan, narkoba" perkataannya membuat semua yang ada di ruangan ini terkejut.

"A-apa kita harus menangkap langsung orang yang membawa narkoba ke sekolah?" Kaminari selaku sekretaris kedisiplinan membuka suaranya.

"Tidak, untuk sementara kita jangan gegabah dulu. Kita simpan ini dan beritahu ke kepala sekolah, dan mencari orangnya secara diam-diam" pendapat dari Isogai di terima oleh anggota dan lainnya.

"Tapi, Inosuke. Siapa yang memberimu ini?" Shinobu Kocho membuka suaranya.

"Hoh" jawab Inosuke singkat.

"Eh? Hoh? Temennya Shibisu? Kok bisa, dia bawa-bawa narkoba ke sekolah?!" Isogai tidak terima jika junior, sekaligus temannya Shibisu, Hoh membawa narkoba ke sekolah ini.

"Baiklah, rapat selesai. Kalian kembali kelas"

- 𑁍 -

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Sekolah menjadi kesepian karena, para siswa-siswi dan guru telah pulang.

Di rumah, Inosuke menemukan secarik kertas di dalam tasnya. Ia tak membukanya sekarang, tapi nanti. Sekarang ia sedang mengerjakan tugas-tugasnya.

Merasa, tugasnya telah selesai. Ia pun membaca kertas itu. Selesai membaca, Inosuke menyeringai lebar.

Sementara itu, Aoi dirumahnya sedang belajar bersama dengan Kanao.

"Wi, lo beneran gpp pacaran sama Ino?" Kanao bertanya di sela-sela ia sedang mengerjakan tugas.

"Hmm? Maksudnya apa Kan?" Aoi bertanya balik.

"Maksudku, kayak kemaren tu dia mecahin guci kepsek" jawab Kanao.

"Oh itu, Ino gak sengaja Kan. Dia di dorong orang, jadi kepsek maafin" belum ada balasan dari Kanao, artinya cewek itu mengerti.

"Kalo trauma lo? Masih kebayang kah?" Kanao bertanya juga akhirnya.

"Enggak, udah gak kebayang. Cuman ya, masih harus terapi tapi kadang-kadang aja katanya" Kanao hanya mengangguk.

"Btw Kan, boleh bantuin besok?" Aoi bertanya, lagi.

"Boleh, bantuin apa?" tanya Kanao.

"Ini" Aoi menyodorkan handphonenya kepada Kanao.

Kanao membaca isi pesan di handphone Aoi dan mengangguk. "Boleh"

"Matahari lo juga ikut loh Kan" goda Aoi pada sahabatnya.

"A-apa sih Wi" pipi Kanao memerah seketika.

.
.
.
.
.

Keesokan paginya...

Ting!

Handphone dari beberapa siswa berbunyi, terdapat pesan dari seseorang.

Ketua Kedisiplinan

selamat untuk kalian yang terpilih!

silakan bermain, bermain lah dengan bijak!

silakan bermain, bermain lah dengan bijak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

p.s : permainan apakah ini?

mulai chapt ini, di harapkan kalian (para readers) membaca semua chapt kedepannya. karena dari chapt ini akan saling berkaitan, entah itu alur, dialog, dan para tokoh.

❝𝐁𝐀𝐑-𝐁𝐀𝐑、伊アオ❞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang