- 𑁍 - 𑁍 - 𑁍 -
"Wi, belom tidur kan?" Kanao menatap datar langit-langit kamar milik Aoi.
"Kenapa?" Aoi berusaha untuk segera tidur tapi tetap saja, tubuhnya meminta untuk tetap bangun melarangnya memasuki alam mimpi.
"Ceritain yang tadi lo sama Ino lakuin. Dia gak macem-macem sama lo kan? Dia gak ajak yang aneh-aneh kan?" Aoi dibanjiri oleh berbagai pertanyaan dari Kanao.
"Enggak tau ini tempatnya aneh apa enggak sama lo, kan lo tau awalnya dia ngajak ke perpus buat belajar" Kanao dan Aoi membetulkan posisi tidurnya saling menghadap agar lebih nyaman untuk bercerita.
Aoi melanjutkan perkataannya "Dia tiba-tiba aja bawa ke makam tepatnya makam papanya-"
"E-eh, maaf kalo jadi tersinggung gak usah dilanjutin gapapa kok Wi, kita tidur aja deh" Kanao menyela pembicaraan Aoi.
"Gue gak tersinggung. Tadi pas di makam, gue liat tanggal meninggalnya papa Ino ternyata ini 5 tahun kepergiannya. Habis dari makam kan gue pulang naik taksi di tengah jalan ada pasar Minggu jadi, ga bisa lewat. Yaudah deh Ino ngajak turun sama main ke sana bentar" Aoi memberi jeda sedikit.
"Di sana kan rame, lo diganggu orang gak?" tanya Kanao.
"Hampir" jawab Aoi singkat. "E-eh? trauma lo gak kambuh kan wi?" Kanao takut trauma sampai Aoi stress berat seperti saat itu.
"Enggak bersyukur gue gak kambuh asma sama stress nya. Ino langsung narik gue ke tempat lain biar gak di ganggu, tepatnya di bianglala" ucap Aoi sambil tersenyum agar Kanao tak terlalu khawatir.
"Lo gak ngelakuin kayak pasangan-pasangan lainnya kan kayak first kiss gitu. Iya kan?" tanya Kanao, wajahnya seperti sudah siap untuk baku hantam ke Inosuke.
"E-enggak cuman p-peluk bentar aja dia bilang hangat kayak mamanya. Gue biarin aja karna gue mikir gini mungkin dia kangen mamanya, meskipun gue belum tau mamanya seperti apa dan dimana" ucap Aoi. "Udah ah yuk tidur" lanjutnya.
- 𑁍 -
Inosuke mencium wangi masakan di dapur, cowok itu langsung saja melangkah ke dapur. Sesungguhnya ia lapar.
'Eng? Aoi toh' Inosuke melihat Aoi sedang memasak udang yang dibalut dengan tepung atau sebut saja tempura.
Aoi merasa ada dua tangan yang mencoba untuk memeluk pinggangnya. Siku nya langsung menonjok perut dan kakinya menghancurkan keseimbangan orang itu.
"Uhuk, uhuk" suara batuk itu membuat Aoi menoleh ia mendapati Inosuke berbaring di atas lantai dan tangannya memegang perutnya.
"Makanya, jangan macem-macem sama anak yang jago silat tingkat provinsi" Kanao datang tiba-tiba dengan wajah datarnya.
"Eh? M-maaf tadi reflek" Aoi membantu Inosuke untuk berdiri dan mendudukkannya ke kursi di meja makan.
"Enggak, tadi salah ku juga" ucap Inosuke.
"I-ini dimakan biar gak kosong perutnya, Kanao juga" Aoi menyerahkan dua piring berisi nasi dan tempura yang ia goreng tadi ke meja makan.
"Ok, mau ke kamar mandi dulu" Kanao meninggalkan mereka berdua ke kamar mandi.
Aoi dan Inosuke memakan hidangan di atas piring tadi di ruang makan. TV dinyalakan agar suasana tidak terlalu hening.
"Nanti aku balik" Inosuke membuka percakapan dan kembali mengunyah makanannya.
"Aku temenin?" tanya Aoi.
"Enggak usah lagian juga rumahku jauh. Aku naik ojol aja" jawab Inosuke.
- 𑁍 -
"Hati-hati" ucap Aoi.
Pintu pagar sebelah terbuka menampakkan sosok cowok keluar rumah sambil menenteng kresek sampah.
"Ah, pagi kak Hatz!" sapa Aoi.
"Pagi, tadi tu si ino ngapain pagi-pagi di rumah?" tanya Hatz.
"Dia kemaren nginep" ucap Aoi dengan polosnya.
"Nginep? dia gak ngapa-ngapain lo kan?" Hatz cemas pasalnya ia takut Aoi yang sudah ia anggap sebagai saudara sendiri kenapa-napa.
"E-eh, m-maksudku k-kemaren Ino cuman numpang nginap lagian ada Kanao juga kok" jawab Aoi dengan sedikit gelagapan.
"Oh baguslah ada Kanao, masuk dulu ya" Hatz pamit untuk masuk kembali ke dalam rumahnya.
"I-iya kak" jawab Aoi sambil masuk ke dalam rumahnya.
"Wi, si Ino udah pulang?" tanya Kanao keluar dari kamar mandi.
"Iya, itu dimakan ya Kan. Gue mau mandi" ucap Aoi masuk ke dalam kamar mandi. "Ok".
"Wi, bentar sambel masih ada kan?" Kanao sedikit mencegat Aoi masuk ke kamar mandi.
"Ada, di kulkas rak nomer dua terserah mau sambel yang mana" jawab Aoi.
Kanao langsung mengambil sambel di tempat yang ditunjukkan oleh Aoi.
'Memang benar kata orang, makan tanpa sambel rasanya kurang nikmat' batin Kanao sambil mengunyah makanan yang sudah disiapkan Aoi di atas meja makan.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
❝𝐁𝐀𝐑-𝐁𝐀𝐑、伊アオ❞
Romance⸝⸝ inoaoi ⸝⸝ ────────────── 愧滅の刃 𝗛𝗜𝗔𝗧𝗨𝗦! ┉━━━━━━━━━━━━━━━━━ 𝘄𝗮𝗿𝗻! : : kata-kata kasar : : cringe ━━━━━━━━━━━━━━━━━━ ©2021、 𝐟𝐚𝐧𝐬𝐭𝐚 𝐤𝐨𝐲𝐨𝐡𝐚𝐫𝐮 𝐠𝐨𝐭𝐨𝐮𝐠𝐞 10 October 2020