~Happy Reading~
Ia hanya mengiyakan kemauan adiknya, dirinya ingin duduk di pojok. Namun saat akan mendaratkan bokongnya, kursi telah ditempati oleh lelaki berparas manis yang berhasil membuat kedua bola matanya hampir copot.
"Asahi?!" Kagetnya sampai membuat si lelaki yang sudah duduk lebih dulu ini menoleh padanya.
Dia nampak menyatukan alisnya mencoba untuk mengenali siapa orang ini, "Yedam?"
Keduanya sama-sama melongo. Tak diduga pasangan kekasi—ehem, mereka bukan lagi pasangan sudah tidak ada hubungannya lagi.
Tetapi,
Mengapa takdir seakan tak rela memisahkan mereka?
Secara tidak sopan Yedam langsung memeluk mantan kekasihnya itu. Asahi hanya bisa mematung dalam pelukan hangat ini, jujur dia juga rindu. Ia memejamkan matanya, menghirup kembali aroma khas dari sang mantan, aroma ini masih teringat jelas. Bahkan ia dapat merasakan degupan jantung yang terpacu cepat.
Keduanya tersentak kala pria berperawakan tinggi memisahkan pelukan hangat itu. Lengan Asahi ditarik dibawa menjauh dari Yedam yang ingin melepas rindu.
"Kau Yedam?" Pria ini ikut memastikan.
Yedam masih mengenali suara ini, "Jaehyuk..." Yedam segera mengangkat kepalanya menatap bingung dengan apa yang terjadi hari ini. Disini dia sudah seperti orang bodoh, kepalanya tak bisa mencerna, dia butuh waktu.
Yedam sedikit melirik kearah tangan Jaehyuk yang semakin mempererat genggamannya kepada Asahi, seolah tidak memberi izin untuk mendekati Yedam.
Kenapa Jaehyuk seperti ini?
Toh, Jaehyuk bukan siapa-siapa Asahi, bukan? Haha...
"Kenapa kau memeluknya?" Tanya Jaehyuk dengan nada dingin.
"A-aku hanya merindukannya" volume bicara Yedam menciut di akhir.
"Yedam..." Panggil Asahi, "kita ... Sudah tidak ada hubungannya lagi. Maaf untuk hari itu dan hari ini"
Ucapan Asahi semakin membuat perasaan Yedam tidak enak.
"Jaehyuk pacar ku"
Tiga kata singkat yang berhasil menghancurkan hati Yedam.
Semua kalimat yang hendak dilontarkan olehnya tiba-tiba saja tersangkut, mulutnya membeku. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi selain diam. Padahal niat kabur ke Jepang bersama sang adik adalah untuk bebas dari belenggu monster, tapi kenapa harus bertemu dengan dua orang ini.
Jaehyuk masih setia menatap sinis, "kita cari kedai ramen yang lain saja"
Tak lama kemudian keduanya berlalu. Tanpa memedulikan bahwa mereka telah menyakiti hati lelaki berdarah Korea Selatan ini.
Junghwan yang sedari awal menyimak dari kejauhan, memutuskan untuk menggeret tubuh sang kakak. Membawanya duduk dan mengusap lembut pada bahu yang sudah sekuat baja ini.
"Aku tidak bisa melepaskannya" lirihnya.
Junghwan menghela nafasnya, "apa kau lupa tujuan awal kita kemari?"
Yedam menoleh sedikit.
"Kita kemari untuk bersenang-senang bodoh! Menikmati kebebasan. Lupakan dia, carilah yang baru!"
"Melupakannya saja butuh waktu yang lama" Yedam membaringkan kepalanya pada meja.
"Ah sudahlah kau cukup susah untuk di hibur. Oh ramen ku datang!" Junghwan begitu antusias ketika pesanannya datang, banding berbalik dengan Yedam yang sangat lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexithymia✓
Teen Fiction[END] Pernahkan anda mendengar penyakit yang bernama alexithymia? Penyakit yang sulit merasakan emosi dan susah mengekpresikan emosinya kepada orang lain selain itu dia juga kesulitan membuat wajahnya untuk berekspresi. Perjuangan seorang lelaki yan...