Chapter 15-apakah ini disengaja?

201 43 24
                                    

~Happy Reading~

[Chapter ini akan panjang]

Tangan Yedam meraba-raba area nakas untuk mencari alarm yang sangat menganggu tidurnya.

Click

Ia langsung menggeletakkan tangannya setelah berhasil mematikan alarm. Mencoba untuk kembali tidur, namun sekarang malah cahaya matahari yang mengganggunya.

Yedam terpaksa harus bangun.

"Kalian semua menganggu tidur ku"

Ia duduk di tepi ranjang guna mengumpulkan nyawa sejenak, seusainya sebuah benda pipih yang tergeletak di atas nakas, ia sahut.

Sudah terhitung empat hari lamanya sejak ia kabur dari rumah. Sepasang matanya membulat sempurna saat jemarinya membuka salah satu notifikasi yang muncul.

"JUNGHWAN!!" Teriaknya seraya berlari kencang keluar kamar.

Junghwan yang sarapan sampai tersedak sereal.

"AKU DITERIMA!" Yedam menunjukan ponselnya.

"Uhuk—benarkah?!" Junghwan menghampirinya melihat layar ponsel kakaknya itu.

"Selamat!" Junghwan memeluk Yedam lalu keduanya melompat-lompat kecil dengan sesekali berteriak. Reaksi mereka terlalu berlebihan? Ya memang.



Gedung pencakar langit berdiri kokoh dihadapan Yedam yang menenteng tas ransel hitam di pundaknya, ia menghela nafas sebelum masuk ke dalamnya.

Baru saja masuk Yedam langsung terdiam di tengah-tengah orang berlalu-lalang. Bingung harus pergi kemana pada tempat sebesar ini.

Tap

Seseorang menepuk pundaknya secara tiba-tiba, bahkan si pemilik pundak sedikit terjengit kaget.

"Bang Yedam? Pelamar di perusahaan ini?" Tanya seorang lelaki berkacamata yang menepuk pundaknya tadi.

Yedam mengangguk, "iya benar"

"Silahkan ikut saya"

Yedam hanya mengekori lelaki ini. Sampai di lantai enam keduanya menyusuri koridor yang dimana jarang ada orang lalu lalang. Pada setiap langkah, Yedam tak ada habisnya dibuat kagum oleh interior mewah di koridor ini. Pigura-pigura berukuran besar menempel sempurna di dinding dengan potret yang nampaknya para petinggi perusahaan ini.

"Permisi, bolehkah saya bertanya?"

"Silahkan"

"Bolehkah saya tahu bahwa saya akan dimana kemana hari ini?" Tanya Yedam.

"Direktur disini ingin bertemu dengan anda. Saat itu saya merekomendasikan anda dari sekian banyaknya pelamar. Hanya anda yang mempunyai nilai tinggi dan pengalaman yang cukup menjanjikan"

"Begitu ya..."

"Sebentar lagi sampai" lelaki ini mengetuk salah satu pintu yang terdapat di paling ujung, "direktur, saya membawa pelamar yang saya rekomendasikan kemarin"

"Masuklah"

Sontak Yedam mematung saat mendengar suara yang sangat tidak asing baginya. Ia celingak-celinguk mencari celah untuk kabur.

'sial' batinnya ketika tak sengaja mendapati pigura besar yang berisikan oleh potret Yoon Jaehyuk, di bawah pigura tersebut juga terdapat kalimat 'Yoon Jaehyuk, direktur utama'.

Yedam menahan tangan lelaki berkacamata ini yang hendak membuka knop pintu.

"Kenapa?"

Yedam mengulum bibirnya yang bergetar, ia bingung harus menjawab bagaimana.

Alexithymia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang