Bonus Chapter

281 38 25
                                    

~Happy Reading~

"Kak, kakak" dari arah dapur Junghwan terus memanggil, "KAKAK!" Jeritnya sampai Yedam pun berlarian cemas.

"Ada yang sakit? Dimana? Ayo ke rumah sakit" kata Yedam cemas.

Junghwan menatap malas pada sang kakak. Dia sengaja menjerit kesakitan, padahal hanya memancing Yedam agar keluar dari kamarnya.

"Aku tak apa!" Junghwan menyodorkan paper bag yang berisikan oleh sekotak dengan berbagai macam donat di dalamnya, serta secarik kertas yang tertera sebuah alamat, "bisakah kau antarkan ke alamat ini? Aku sibuk"

Yedam mengangguk seraya menerima paper bag juga kertas alamat itu. Ia pergi keluar apartemen. Menekan tombol lift pada lantai paling bawah, lebih tepatnya di lantai underground

Ting!

Pintu lift terbuka, ia segera pergi mencari sepeda kayuh yang ia parkiran disini. Memasukkan pin yang mengunci sepeda kayuh nya lalu menaikinya untuk mengantarkan pesanan. 

Ia mengantarkannya pada alamat yang tak terlalu jauh dari apartemen yang dia tinggali. Dirinya bersepeda di malam yang dingin demi mengantarkan pesanan customer.

Ding Dong~

"Permisi" Yedam menekan bel itu kembali. 

Ceklek 

"Pesanan donat a—KAU LAGI?!" Yedam tentu terkejut, sudah dua kali ia bertemu dengan pemuda permen karet ini. Di malam ini juga mereka kembali bertemu, total ada tiga kali pertemuan. 

"Oh, tuan yang selalu memakai jas! Senang bertemu lagi" lelaki ini malah girang dapat bertemu kembali, banding berbalik dengan Yedam. 

Yedam menarik tangan pemuda ini lalu menyuruhnya untuk menerima donat yang dia pesan. Yedam membalik tubuhnya, 'aku hanya ingin pulang' batinnya yang sudah muak bertemu dengannya. 

Lengan Yedam ditahan kuat ketika ia ingin pergi, "Aku belum membayarnya dan..." Dia berlari ke hadapan Yedam dengan tatapan memohon, "...aku sangat memerlukan bantuan mu" 

Yedam berdecak, "Cepat bayar" ucapnya dengan penuh penekanan. 

"Aku akan membayar dua kali lipat setelah kau membantu ku, ya?" Maniknya sudah berkaca-kaca membuat Yedam tak tega. 

"hahh..." Yedam mengacak-acak rambutnya frustasi akan sikap keras kepala dia, "bantuan apa?" 

Lelaki ini langsung mengangkat kepalanya, "ada tikus di rumahku, tolong usir dia. Aku takut!" 

"Aish yang benar saja. Aku bukan kucing yang selalu menangkap tikus! Panggil lah petugas pembasmi tikus, bukan aku" Yedam menyenggol tubuh lelaki ini ke samping agar tak menghalangi jalannya.

Grep!

Yedam masih tak dibolehkan untuk pergi, dipeluk erat dari belakang, "tuan kumohon" 



Yedam berlarian kesana kemari mengelilingi rumah lelaki imut ini demi menangkap seekor tikus menyebalkan, sedangkan lelaki yang memintanya bantuan sudah berdiri diatas meja terus memberinya semangat. Namun, bagi Yedam malah terdengar berisik.

"Dapat kau!" Ia berhasil mencekal ekor panjang milik tikus itu, lalu membuangnya menjauh dari area rumah. Kembali masuk untuk mencuci tangan. 

"Terimakasih banyak" celetuknya hingga membuat Yedam terperanjat. 

Yedam mematikan kran air setelah dirasa cukup untuk mencuci tangannya, berbalik menatap dia serius, "bayar" 

Bukannya membayar, lelaki ini mengerucutkan bibirnya lucu. 

Alexithymia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang