~Happy Reading~
Di seluruh koridor telah dicarinya, Asahi sama sekali tidak menampakkan dirinya. Yedam menghentikan larinya, ia mencoba untuk mengatur nafasnya sejenak.
Saat ini berada di lantai dua, pandangannya teralihkan dengan jendela lalu terpusatkan pada postur tubuh seperti Asahi diatas rooftop pada bangunan kelas yang berada di sebrang."Ada apa disana?"
Tanpa berlama-lama lagi Yedam segera menuju bangunan sebrang untuk menyusul lelaki itu. Kedua kakinya berlari sekencangnya menyusuri anak tangga menuju rooftop.
Brak!
Pintu rooftop terbuka, Asahi terlihat sama sekali tak melakukan perlawanan kala semua orang mengerubunginya beberapa diantaranya menantangnya hingga memberikan ungkapan makian kepada lelaki penuh trauma ini.
Asahi hanya duduk meringkuk ketakutan dengan wajah kecilnya yang disembunyikan. Seakan tak mau melihat semua sorot mata kemarahan dari orang-orang disini.
Yedam merasa bila trauma Asahi kambuh, siswa culun ini memberanikan dirinya untuk memukul salah satu diantara mereka bahkan berhasil hingga tersungkur.
"TINGGALKAN DIA!!" Teriak Yedam kuat seraya memeluk Asahi yang ketakutan.
"Ck menganggu saja" mereka yang tengah merundung Asahi tadi segera pergi dari rooftop karena Yedam yang terus mencoba untuk mengusir mereka.
"Tenang lah, ada aku" bisik Yedam yang terus mengusap punggung gemetar Asahi.
Asahi mendongakkan kepalanya, Yedam cukup terkejut dengan keadaan Asahi saat ini.
Dia menangis.
"Disini terasa sesak hiks..." Asahi menyentuh dadanya.
•
•
•Semilir angin di tepi pantai begitu menyejukkan dengan pemandangan matahari terbenam menambah keindahan. Sepulang sekolah Asahi dan Yedam pergi ke tempat ini. Deru ombak membelai indera pendengaran, kicauan burung camar yang sibuk berterbangan, dan pasir putih bersih yang menyapa kulit mereka saat duduk.
"Aneh..." Asahi tersenyum samar sebelum melanjutkan kalimatnya, "...setelah menangis rasanya sangat melegakan"
"Selama ini tidak pernah menangis pasti sangat melelahkan, bukan?" Timpal Yedam.
Asahi menoleh kearah Yedam, ia memusatkan seluruh atensinya kepada lelaki ini, "itu semua berkatmu aku bisa merasakan bagaimana rasanya menangis ... Terima kasih" pemuda Jepang ini tersenyum manis hingga menampakan lesung pipinya.
Karena Asahi berterimakasih padanya, ia segera menoleh kepada Asahi, "oh lihat! Kau tersenyum"
'sangat manis' batin Yedam.
"Itu muncul begitu saja" Asahi tertawa lepas membuat Yedam ikut tersenyum kepadanya.
"Asahi. Bolehkah aku tahu mengapa kau menangis di rooftop tadi?"
Wajah Asahi kembali seperti tak ingin mengatakannya.
"A-ah tak apa jangan katakan. Maaf"
"Aku akan tetap mengatakannya!"
~~~
Beberapa sekumpulan siswa sedikit heboh dengan apa yang terjadi pada postingan di web sekolah."Wah gila, dia sangat gila"
"Sebentar. Hei, bukankah ini Yoon Jaehyuk yang sangat disukai oleh Jeongwoo? Si manis yang sering menolak mu itu?"
"B-benar, tapi siapa nama siswa ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alexithymia✓
Fiksi Remaja[END] Pernahkan anda mendengar penyakit yang bernama alexithymia? Penyakit yang sulit merasakan emosi dan susah mengekpresikan emosinya kepada orang lain selain itu dia juga kesulitan membuat wajahnya untuk berekspresi. Perjuangan seorang lelaki yan...