Chapter 4-hukuman berujung akrab

321 52 12
                                    

~Happy Reading~

"Hentikan semua ini" Asahi menekankan kalimatnya sekali lagi.

Dug

Senior yang sedang berada di bawahnya kini berbalik dan beralih di atas. Ia akan melayangkan pukulannya kepada Asahi, namun Yedam memeluk erat-erat pada senior yang merundungnya sembarik menariknya menjauh dari Asahi.

"Asahi cepat pergi!"

"Kau menyukai ku hmm?" Sang senior melepaskan pelukan lelaki lemah itu secara kasar kala mendapati Asahi yang kabur. Kaki panjangnya mengejar pemuda dingin tersebut.

Grep

Hingga tangan kanannya sukses menjambak rambut belakang milik Asahi sampai si pemilik rambut harus mendongak ke belakang.

Brak

Pintu rooftop terbuka kuat.

"Keributan apa ini?!" Salah satu guru BK berhasil masuk keatas rooftop, seketika semua keributan terhenti.

"Kalian bertiga ikut ibu!"



Yedam babak belur, di pipi si senior yang terhias oleh lebam, dan rambut Asahi telah berantakan. Ketiganya duduk di ruang konsultasi.

"Pisau milik siapa ini?" Wanita itu menunjukan pisau lipat yang di temukannya pada tempat keributan tersebut terjadi.

Asahi hanya menunjuk sang senior dengan dagunya.

Wanita yang menangani masalah ini menghela nafas, "Yoon Jaehyuk, kau sudah senior. Pantaskah senior mencotohkan hal-hal seperti ini kepada mereka berdua?! Ibu bahkan sudah bosan melihat wajah mu Jaehyuk. Ini paling parah, kenapa kau membawa pisau?"

Senior gila yang ternyata bernama Jaehyuk itu hanya memutar bola matanya malas alih-alih menjawabnya.

"Dan Asahi, Kau baru dua hari disini tapi sudah masuk ruang ini"

"Baik ketimbang memperbesar masalah ini lebih baik kalian bersihkan gedung olahraga, jangan ulangi hal ini lagi terutama membawa benda tajam ke sekolah"

Mereka bertiga berdiri dari duduk.

"Tunggu"

Secara bersamaan ketiganya menghentikan langkahnya dan menoleh kepada sang guru.

"Bukan kalian tapi Yedam. Yedam ini bukan hukuman mu, a-astaga wajah mu ... Kau yang korban disini biar mereka berdua yang menjalankan hukuman ini"

Jaehyuk hanya mendecih lalu memutuskan untuk keluar dari ruang yang sering menjeratnya karena ulahnya sendiri.

"Tapi saya jug-"

"Tidak, tidak, kau harus mengobati luka mu itu"

"Kumohon jangan perlakukan aku dengan istimewa" kata Yedam sopan.



Telah sampai di gedung olahraga yang mempunya ruangan cukup besar juga ... Berantakan, mungkin akan memakan waktu yang lama. Telah terdapat Jaehyuk yang hendak merokok dibanding menuntaskan hukumannya. Baru saja pemantik dinyalakan Asahi sudah menyahut satu batang rokok yang sudah siap itu dan membuangnya ke sembarang arah.

Asahi melayangkan sebuah sapu kearah murid badung ini, "cepat lakukan hukuman mu" ketusnya seraya merapikan bola basket yang berceceran.

Beralih ke Yedam yang sedikit menciut ketika Jaehyuk berada disampingnya. Padahal Jaehyuk tak melakukan apapun padanya.

Alexithymia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang