Pb 4

22.2K 1.7K 60
                                    

🌻🌻🌻

"paket!"

tuan Lee keluar dari rumah untuk mengambil paket yang dia pesan, pria paruh baya itu menandatangani paketnya pada kurir tersebut dan membayar totalnya lalu kembali masuk kedalam rumah.

"Pa, paketnya udah dateng?"

Ayah dari Mark tersebur mendongak melihat istrinya lalu mengangguk dan mendudukan diri di sofa, wanita paruh baya itu duduk disamping suaminya.

pasangan suami istri itu membuka paket yang mereka pesan dari tokonya langsung karna custom jadi tidak bisa langsung di bawa pulang dan membuat keduanya harus menunggu beberapa hari sampai perhiasan yang mereka inginkan jadi, mereka sebenarnya hanya memesan perhiasan untuk pertunangan putra tunggal mereka dengan perempuan dari anak teman tuan lee.

namun ketika mereka membuka paket tersebut, beberapa buah foto jatuh ke lantai, nyonya lee meraih foto foto tersebut, wanita paruh baya tersebut menyipitkan mata menatap jelas foto foto yang cukup vulgar dengan sedikit objek tidak jelas karena buram.

nyonya Lee terkejut menepuk nepuk lengan suaminya, memberitahukan foto foto yang dia liat, nafas tuan lee tercekat, foto yang berada di tangan istrinya dia rampas, pria dewasa itu bangkit dari sofa berjalan menuju kamar putranya, nyonya lee sempat menghentikan suaminya dia takut suaminya ini melakukan hal kasar pada anak mereka.

sang kepala keluarga berada di depan pintu kamar Mark, pria dewasa itu mengetuk ngetuk kamar Mark.

"Mark!"

"Mark keluar dari kamar!"

pemuda dengan kaos putih kusut itu membuka pintu kamar, rambutnya berantakan sebab baru terbangun dari tidurnya, Mark menatap kedua orangtuanya dengan wajah kebingungan.

"Pa, Ma kalian ngapain disini?" tuan Lee melemparkan foto foto tersebut tepat di wajah anaknya, Mark mengalihkan wajah ketika papanya begitu saja melempar beberapa foto ke arahnya.

Mark mengerutkan dahinya mengutip foto yang bertebaran di lantai, matanya membulat sempurna, jantungnya berdegup dengan cepat.

Mark memegang polaroid itu dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.

"kamu gak perlu jelasin apapun Mark! pergi dari rumah saya segera!" titah tuan Lee, Mark terperangah dan menggelengkan kepala.

"Pa, maafin Mark, jangan salah paham, ini semua karna aku dijebak, aku jadi korban" tetapi, tidak semudah itu mengucapkan kalimat maaf, tuan lee malah mengatakan bahwa Mark anak lelaki yang tidak berguna dan memalukan keluarga, membuat pemuda itu geram karna di hina oleh keluarganya sendiri dengan kata kata tak pantas seperti itu.

Tuan lee sudah terlanjur kecewa, berusaha mendidik putranya sebaik mungkin namun Mark sendiri malah mengecewakannya.

lantas Mark mempersiapkan tasnya dan mengemasi pakaian, tabungan yang dia simpan di dalam lemari tidak lupa dia bawa untuk bertahan hidup di luar sana karna orangtuanya saja sudah mengusir dirinya, Mark memakai tasnya lalu keluar dari kamar setelah bersiap untuk meninggalkan rumah, pemuda itu tidak menghiraukan keberadaan kedua orangtuanya yang duduk di ruang tamu, Mark berjalan keluar begitu saja tanpa pamit lagi pula dia sudah di usirkan.

setelah berjalan lama tanpa arah Mark menetap tinggal di sebuah kontrakan kecil untuk tempatnya tinggalnya setidaknya dia masih bisa hidup dengan baik walaupun tanpa orangtuanya.

pregnant boys • NOMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang