Happy or Sad

26.3K 1.9K 345
                                    

Mark tinggal di tempat Jeno,Jeno memaksanya untuk pindah ke tempat ini,rumah Jeno sederhana namun terlihat lebih luas,siapa sangka pria urakan seperti Jeno ternyata menjaga kebersihan tempat tinggalnya.

Ngomong ngomong tentang latar belakang Jeno,Jeno hanya remaja sebatang kara yang melarikan diri dari panti asuhan tempat lelaki itu tinggal karna kedua orangtuanya sudah membuang Jeno.

Hanya karena Jeno laki laki,sementara orangtuanya ingin anak perempuan,masalah sepele tapi harus membuat kehidupannya jadi buruk.

Ah tapi dia tidak peduli hidup perlu di jalani,bukan hanya di renungkan kini Jeno sudah berubah dia bukanlah anak laki laki yang terus menangis di depan gerbang panti menunggu kedatangan mama dan papanya.

Sekarang Jeno sudah menjadi ayah,dia sadar kehilangan orangtua itu menyakitkan lebih dari kehilangan seorang kekasih,jika Jeno masih egois untuk mempertahankan gadis murahannya itu bukan hanya Mark yang menjadi korbannya tapi anak mereka juga,Jeno berdosa membunuh calon anaknya tempo lalu.

Dia terlalu bodoh hanya karna seorang gadis,penyesalan itu datangnya terakhir jadi sampai saat ini Jeno benar benar menyesal.

Lelaki itu melirik Mark yang tidur memunggunginya sebenarnya Mark tidak tidur,dia sedang memberika sumber kehidupan untuk Sean,bayi itu cukup rewel jika jatah susu malamnya terlewatkan.

Sedari tadi Mark mencoba untuk mencari posisi teraman agar Jeno tidak bisa melihatnya sedang menyusui bayi gendut ini,pasti akan sengat memalukan seorang laki laki,yang katanya adalah pejantan tangguh harus menyusui bayi seperti wanita.

Bibir bayi itu terlepas dari puting kecilnya,berarti Sean sudah kenyang buru buru Mark mengelap dadanya dan menutup kembali dengan menurunkan atasannya.

Dengan ragu ragu,Mark menoleh membalik posisi kearah Jeno dan duduk di kasur milik pria blonde tersebut,menatap Jeno yang duduk di sofa dan kini menatapnya juga.

"Jen-,panggil Mark,membuat Jeno berdeham menatap dengan seksama lelaki itu,ketika Mark menunduk.

Mark berdiri dari tempatnya dan mendekati Jeno sambil memainkan jari jemarinya,Jeno mendongak melihat gerak gerik anak itu yang tampak gugup namun ingin mengatakan sesuatu yang mungkin penting sampai sampai Mark mau mendekatinya dan menatapnya dengan waktu yang lama.

Jeno meminta Mark untuk duduk di sampingnya tapi Mark menggeleng cepat lalu kedua alisnya terangkat"gu-gua eum".

"Kenapa?"balas Jeno bingung mengerutkan dahi ketika Mark menggantung ucapannya.

"Eum....gua suka sama lo".

Jeno berdiri dan langsung menahan pinggang dan tengkuk Mark,mencium bibir mungil itu dengan rakus,mendecap rasa yang sudah lama tidak dia rasakan lagi,Jeno membalik arah menjatuhkan Mark di sofa mempertahankan ciuman mereka.

Awalnya Mark yang tak siap tersentak kaget namun perlahan lahan pria itu membalas ciuman Jeno,saling melumat mesra satu sama lain,lenguhan dan decapan panas keduanya bemar benar memabukkan.

Jeno melilit lidah Mark mengobrak abrik rongga mulut yang lebih tua,membelai lembut pinggang Mark.

"Gua juga cinta sama lo"Bisik Jeno setelah bibir mereka tak lagi bertaut,Mark mengatur nafasnya mengusap bibirnya yang basah,menatap dalam manik tajam Jeno.dia bisa melihat di kedua mata itu ada bayangan dirinya yang tampak sayu di bawah kungkungan Jeno.

Jeno tersenyum tipis melihat mata bundar itu begitu polos sekarang di matanya,nyatanya Mark lebih indah di banding perempuan manapun,aura Mark benar benar positif walaupun yang banyak orang tau Mark itu cuek dan dingin.

Seorang player,yang hanya memainkan banyak wanita tanpa menaruh perasaan dalam hubungan satu malam.

"Alasan lo cinta sama gua?"tanya Mark.

Jeno tersenyum.

"Karna lo Jeno kecil lahir,lo relain diri lo cuma buat mertahanin anak gua ".

Mark menatap Jeno dengan pandangan sulit diartikan"jadi kalo waktu itu kita gak ketemuan dan gua gak hamilin pacar lo,lo gak akan ketemu gua kan dan kita gak akan barengan".

Bahu Jeno bergidik"takdir yang tau kita di pertemuin atau enggaknya,dan apa alasan lo cinta sama gua?".

Mark menggeleng"gue gak punya alesan cuma buat cinta sama lo".

"Kita resmi jadian?"tanya Mark.

Jeno menggeleng meniup telinga Mark sampai Mark menggeliat.

"Kita resmiin status jadi daddy dan papanya Sean".

Remaja manis itu tersenyum malu malu,membuat Jeno gemas ingin menggigit pipi tembam itu,karna semenjak hamil Mark suka mengonsumsi banyak makanan sampai pipinya chubby dan ada double chinnya.menurut Jeno itu sangat sangat menggemaskan,Mark itu manisnya keterlaluan melebihi gula.

Jeno mengelus pipi Mark dan mengecup bibir itu singkat"gua hamilin lagi mau gak?"Jeno terkekeh sementara Mark tersenyum samar tidak menolak atau pun mengangguk.

"Hua..."

Tangisan Sean memecah keheningan mereka,Mark dan Jeno sama sama tertawa karna kekonyolan ini,Jeno ingin menghamilinya lagi?bahkan anak mereka saja masih terlalu mungil.

"Kita pikirin anak kedua nanti aja ya,kita urusin Sean sampai besar"Mark mengangguk,Jeno menarik tangan Mark dan di cium.

"aku janji sama kamu,bakal bahagiain kamu,Sean dan calon adeknya kelak".

Mark balas mencium tangan Jeno"Seannya nangis gausah mikirin adeknya dulu".

Jeno tertawa renyah"oke.oke".


Yeay happy ending!
Lain kali bikin book sad ending boljug yaudah papai,jangan lupa baca work aku

Yang Husband from the hell ya!!!

Makasih








pregnant boys • NOMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang