chapter 5

1.5K 25 0
                                    

#Fiksi_penari_telanjang
#chapter_5

Jam 10 pagi aku sudah sampai di kosan Frans, kulihat Frans sudah menunggu ku. Kulihat dia sudah mandi dan rapi, dengan pakaian yg sederhana namun modis dan enak dipandang.

Aku melihat Frans berpenampilan seperti itu, hati kecilku berbicara aduh ganteng banget, seandainya dia bisa jadi pacarku, pasti enaknya aku bergumam dalam hati.

Frans yg melihat tatapan ku yg agak liar dia bertanya kenapa Dion ada yg salah dengan penampilan ku katanya bertanya.

Aku jawab kamu kaya foto model, beruntung lah orang yg bisa mendapatkan hatimu kataku.

Dijawab Frans mana ada yg mau sama laki laki Kere kaya aku kata Frans, wanita sekarang paling cari yg mapan. Modal Ganteng saja sekarang mana cukup. Jawab Frans sambil tersenyum.

Kalau kaya kamu Dion yg dicari wanita, mahasiswa punya mobil pribadi makan juga sering ditempat yg mewah,tidak pelit, ramah dan gak sombong, pasti banyak cewek yg kejar kamu balesnya. Frans ni bikin orang gr aja kataku, dijawabnya bener kok.

Ntah mengapa dipuji Frans hatiku berbunga-bunga, rasanya hari ini aku bahagia sekali.

Setelah bertanya sama tetangga akhir nya kita sampai di rumah pak RT di kediaman Frans.

Aku mengucapkan salam, pintu pun dibuka. Ya ada yg bisa dibantu tanya pak RT ramah menyambut kita.

Aku memperkenalkan diri, namaku Dion aku kawan Frans. Dan Frans adalah warga pak RT, dan Frans belum punya KTP dan KK.

Dion tinggal dimana, terus kenal Frans dimana. Nampak ada nada curiga dipertanyaan nya.

Aku jawab aku tinggal di Jakarta timur di kelurahan x, aku saat ini mahasiswa di universitas x, adapun kenal Frans gara gara tadi malam aku kecopetan dompetku.

Nah pas aku lagi panik ketemu Frans, kami berkenalan bahkan Frans mengundang ku ke tempat kostnya dan mentraktir aku saur. Kalau gak ketemu Frans bisa jadi aku tidur di halte nunggu pagi. Ujar ku.

Setelah kami berkenalan Frans kasih tau aku dia selama ini kerja jadi ob di discotiq, dia sudah lama mau pindah dan mencari pekerjaan yg lebih baik yg halal.

Cuman masalah nya terkendala identitas dan ijasah.

Ya mungkin biar lebih jelasnya Frans bisa bercerita mengenai kisah dirinya.

Sengaja aku tidak menceritakan pekerjaan Frans sebagai pemuas nafsu Tante girang ataupun pemuas nafsu om senang dan penari telanjang, karena menurut ku biarlah itu cukup aku Frans dan Tuhan yg tau karena itu aib yg gakpantas diceritakan.

Akhirnya Frans menjelaskan kisah dirinya termasuk keinginan nya yg mau kerja yg halal dan bisa berkeluarga ke Pak RT, semua nya diceritakan, kecuali kejadian dia diperkosa preman dan dijadikan anak angkat waria tua. Dan pekerjaan nya sebagai pemuas nafsu om senang ataupun Tante girang dan penari telanjang diganti jadi bagian bersih bersih di diskotik menyesuaikan cerita ku.

Frans ketika bercerita mengenai dirinya nampak tidak nyaman dan kulihat mukanya yg berusaha nahan marah sedih kecewa serta panik, sambil cerita dia meremas tangan kiriku.

Aku mendengar ulang kisah Frans gak terasa air mata ku berlinang.

Loh kok nangis Dion, pak RT bertanya kepadaku. Ku jawab aku sambil zikir, kalau zikir terkadang jadi ingat dosa, akhir nya mengalir aja ni air mata gak terbendung, kata ku berbohong.

Salut aku masih muda sudah rajin zikir kata pak RT.

Pak RT mendengar kisah hidup Frans nampak tersentuh.

Dan dia berkata maha suci Allah, jika Dion gak kecopetan bisa jadi gak kenalan sama Frans

Ya memang tidak ada yg serba kebetulan di dunia ini semua sudah ada yg atur, termasuk langkah kalian ke rumah ku, jawab pak RT.

Tapi biaya buat KTP dan KK lewat jalur belakang itu agak mahal loh Dion, yakin tuh gpp. Pak RT bertanya kepadaku.
Gpp kok, apalagi sekarang kan bulan puasa bulan penuh ampunan dan pahala diganjar berlipat ganda

MasyaAllah kata pak RT, salut akusama kalian berdua, Frans mau bantu orang yg gak dikenal yg lagi kebingungan bahkan mentraktir saur padahal agama dan keyakinan nya berbeda.

Dion yg pernah dibantu Frans pas abis kecopetan, malah juga membantu Frans buat identitas agar Frans bisa kerja ditempat yg lebih baik. Mendengar kata pak RT aku dan Frans jadi salah tingkah.

Kalau sudah dapat KTP mau kerja dimana Frans, belum tau pak RT, rencana mau jadi pelayan toko kalau bisa kata Frans.

Kebetulan salah satu pengurus mesjid disini ada yg punya mini market, dia sekeluarga suka membantu orang yg kesusahan, apalagi mereka gak punya anak. Jadi banyak anak yg orang tuanya gak mampu dikampung ini dikasih beasiswa sama mereka. Orang kampung sini manggil dia dengan sebutan Pak Haji.

Mau gak ku kenalkan sama pak haji kata pak RT. Gpp tuh pak RT gak merepotkan pak RT tuh kata Frans, nampak dia bicara bergetar karena menahan senang.

Gpp lah gimana kalau abis ini kita kesana kata pak RT. Lalu pak RT minta pas foto dan data data pribadi Frans, seperti tanggal lahir, nama orang tua dan pekerjaan.

Setelah aku menyerahkan dana yg disebut kan ketua RT, dan Frans juga sudah mengisi data dan menyerahkan pas foto kita barengan pergi ke rumah pak haji.

Sampai di rumah pak haji, rumah nya model ruko lantai satu jadi minimarket, lantai 2 dan 3 jadi tempat tinggal.

Setelah salam dan perkenalan pak RT menjelaskan ke pak haji maksud dan tujuannya kita berkunjung, dan menanyakan apakah ada lowongan pekerjaan untuk Frans.

Pak haji setelah mendengar cerita pak RT, dan cerita Frans, dia setuju menerima Frans jadi karyawan tokonya

Disini kerja nya serabutan buka mini market dari jam 7 pagi SD jam 10 malam. Waktu kerja 8 jam sehari. Dan kerja nya pake dua sift, Jadi ada sift pagi dan ada sift sore.

Dan setiap azan libur 15 menit untuk karyawan sholat. Kerja seminggu 6 hari, Jumat libur. Dapat makan sehari 3x, tempat tinggal ada kamar di lantai tiga dan gaji cukup, dan ada bonus jika penjualan mencapai target tertentu.

Mendengar itu Frans aku dan pak RT bahagia. Bahkan Frans sampai cium tangan pak haji, pak haji sempat kaget.

Maaf pak haji, aku lakukan karena sepontan. Padahal kita awalnya gak saling kenal dan tidak ada hubungan kerabat bahkan beda keyakinan namun pak haji mau bantu, aku jadi sangat bersyukur kata Frans. Puji Tuhan katanya.

Pak haji tersenyum, kita semua kan saudara sesama keturunan nabi Adam kata pak haji.

Lalu pak haji menunjukkan kamar tidur untuk karyawan toko, Masing masing ada kamar sendiri kasur gulung, lemari kayu dan kipas angin, kamar tidurnya nyaman dan bersih serta ventilasi udara juga bagus karena ada jendela. Adapun kamar mandi gantian ada satu dilantai tiga.

Terus pak haji memperkenalkan dua karyawan lainnya, neng dan Jaka, orang Jawa barat kata pak haji. Dan pak haji juga memperkenalkan Frans ke mereka.

Kapan Frans bisa mulai bekerja kata pak haji, hari ini juga bisa pak, kebetulan gak banyak barang ku, hanya pakaian aja jawab Frans.

Yauda akhirnya kami pamitan ke pak haji dan pak RT.

Aku bantu Frans berbenah kepindahan ke tempat pak haji, Dion terimakasih ya kata Frans. Dia nampak sangat senang sekali.

Dia sampai menetes air mata, akupun juga akhir nya ikutan nangis , gimana cara aku bales kebaikan Dion.

Kujawab sudah dibayar kontan kok diawal, yaitu satu lemper, satu air rebusan kacang kedelai dan satu botol Aqua, kataku.

Frans tersenyum malu mendengar jawaban ku, akupun melihat Frans bahagia dan tersenyum ikutan bahagia.

Akhirnya aku pamit dan berjanji Jumat besok akan ketemu Frans lagi aku mau ngajak makan ke HokBen pas abis magrib kataku, loh aku kan gak puasa kata Frans.

Masa ikutan berbuka, ya gpp lah kamu mah makan aja kataku ketawa, diapun ikutan ketawa

Ya itung itung sukuran kamu bisa mendapatkan pekerjaan yg kamu inginkan.

Setelah itu aku pamit pulang

penari telanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang