chapter 11

802 16 0
                                    

#Fiksi_penari_telanjang
#chapter_11

Di RS aku dapat Infus dua, satu untuk cairan makanan satu lagi untuk obat. Yg untuk obat itu pada jam tertentu suster suntik cairan ditabung infus. Dengan sebelumnya memberi tahukan ini kita suntik cairan obat ya pak tahan jika ada rasa sakit katanya.

Aku hanya bisa pasrah.

Seminggu awal aku dimandikan suster ditempat tidur karena belum bisa banyak bergerak.

Alhamdulillah nya setelah di Rontgen MR tidak ada cedera yg parah hanya retak ditulang rusuk kiri. Luka memar di jidat, tangan hanya luka luar, begitu dr tulang menjelaskan kepadaku.

Terus aku tanya berapa lama itu bisa sembuh dok. Kenapa sudah gak betah di RS ya kata dokter. Disini susternya cantik cantik loh aku digoda dokter.

Terus dokter berkata, Gak lama kok cidera seperti ini cepat sembuhnya paling sekitar satu setengah bulan sudah pulih adapun di RS bisa 3 Minggu atau satu bulan tergantung kondisi penyembuhan pasien. Demikian kata dokter.

Baru dokter ke pasien disebelah ku, dia juga korban kecelakaan, karena tabrakan sesama sepeda motor, yg di gips kaki dan tangan nya. Nampak nya dia lebih parah dari aku.

Kami jadi akrab karena satu ruangan. Orang tuaku mengunjungi pas jam besuk ataupun malam hari. Begitu juga Sri calon istriku.

Hari kedua, pak haji,Bu haji,jaka datang membesuk dan membawakan buah buahan.

Hari ke tiga, neng, ibu Yusuf, kakek dan nenek Yusuf datang membesuk.

Neng minta maaf Yusuf tidak bisa datang membesuk, karena sekarang dia lagi sibuk, kebetulan pak haji kasih pinjaman modal, sehingga Yusuf bisa membuka usaha grosir beras dan toko sembako di pasar di kota Sukabumi.

Mendengar penjelasan neng aku semakin sedih, oh Tuhan kenapa Yusuf seperti menghindari aku, apa dia marah karena aku tidak bisa datang dipernikahan nya. Tak terasa air mata ini mengalir.

Melihat aku menangis neng, ibu, kakek, nenek Yusuf jadi salah tingkah.

Mereka terdiam.

Setelah itu aku bilang aku masih nyeri di dada mungkin karena ada retak ditulang rusuk kataku berbohong.

Akhirnya setelah mendoakan aku dan menaruk buah di meja neng ibu kakek nenek Yusuf pamit, mereka tidak mau menganggu ku istirahat.

Setelah mereka pulang aku menangis lagi ntah mengapa hatiku galau antara kecewa, sedih, marah, kangen, campur aduk.

Kecewa dan sedih karena orang yg Kunanti nanti tidak datang mengunjungi ku pas aku sakit.

Marah karena merasa dikhianati, menurut ku aku sudah melakukan apapun yg kubisa agar bisa membahagiakan nya walaupun itu harus mengorbankan perasaan ku.

Namun aku juga kangen sama keberadaan Yusuf ntah Mengapa aku takut kalau Yusuf marah dan menjauhi aku.

aku sangat ingin ketemu dia bersama dengan nya walaupun tidak berbuat apa apa rasanya aku sudah bahagia.

Tanpa terasa air mataku mengalir dengan banyak, aku ingin melupakan Yusuf,

namun entah mengapa aku merasa seakan akan Yusuf memperhatikan aku dan ada tidak jauh disekitar aku.

Walaupun aku tau itu tidak mungkin.

Hari ke 7 kawan kawan kampus besuk.

Alhamdulillah setelah dua Minggu aku sudah diperbolehkan berjalan dan mandi sendiri infus ditangan juga jadi satu buah.

Sri setelah ke kampus dia rajin menemaniku, kadang membawa ku pake kursi roda keluar kamar jemur matahari pagi, atau mengupas buah kesukaan ku dari para pembesuk.

penari telanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang