chapter 10

875 17 0
                                    

#Fiksi_penari_telanjang
#chapter_10

Akhirnya Dua Minggu sesudah lebaran aku lagi tiduran dikamar, pembantu ku ngasih tau ada tamu yg mau ketemu.

Aku turun ke bawah menuju ruang tamu, rumah orang tua ku 3 lantai dan kamarku dilantai 2.

Di ruang tamu ku lihat Jaka, setelah basa basi dia bilang dia kemari untuk mengantar kan undangan pernikahan.

Undangan pernikahan siapa Jaka ya, aku meledek, cepat banget, sama siapa kataku menggodain Jaka. Kok aku gak dikenalkan ya sama calonnya kataku lagi.

Nampak Jaka salah tingkah, ini bukan aku yg nikah, ini undangan pernikahan Yusuf dan neng.

Bagaikan disambar petir aku mendengar nya, aku berkata dalam hati, aku tau mereka memang mau menikah, namun kenapa undangan nya harus dititipkan.

Kenapa Yusuf tidak datang sendiri mengantar kan undangan, kata ku dalam hati.

Gak terasa air mataku mengalir, aku menerima undangan pernikahan Yusuf dan neng dari Jaka tanganku bergetar, bahkan ada air mataku yg menetes ke undangan itu.

Kulihat Jaka jadi gak nyaman, aku menyeka air mataku. Lalu kubilang maaf aku terlalu gembira jadi menangis kataku.

Terimakasih Jaka, sampaikan ke Yusuf aku akan usahakan datang.

Dijawab Jaka, Yusuf berpesan tanpa kehadiran Dion ada yg kurang di acara pernikahan tersebut.

Dan Yusuf juga minta maaf karena gak bisa mengantarkan undangan pernikahan nya secara pribadi, karena harus persiapan pernikahan.

Aku baca undangan nya di kota Sukabumi ditempat orang tua neng. Waktunya Seminggu lagi setelah hari ini.
Ada foto Yusuf dan neng sambil berpegangan tangan di undang tersebut.waktu pernikahan jam 10 pagi.

Akhirnya jaka pamit setelah mengasih undangan.

Aku langsung pergi menuju kamarku, aku berbicara dalam hati, oh tuhan apakah aku sanggup menghadirinya. Air mata ku tanpa terasa mulai berlinang lagi.

Frans kenapa engkau begitu kejam sama diriku, apa salah Dan dosaku. Berulang kali kau siksa diriku dengan cintaku kepadamu.

Apakah kau gak bisa baca kalau aku mencintaimu. Bahkan mengantar undangan pernikahan pun harus orang lain, apakah aku tidak berharga dimatamu.

Belum cukup kah pengorbanan ku untuk dirimu, apa aku harus mati dulu baru kamu puas.

Oh tuhan kenapa dadaku sakit lagi, hatiku terasa diiris iris, kenapa aku mencintai Frans tuhan, aku ingin marah aku ingin membenci Frans namun aku gak bisa.

Akhirnya aku tertidur dengan undangan pernikahan Frans kupegang di dadaku.

Akhirnya 3 Minggu setelah lebaran, waktunya pernikahan Yusuf dan neng di Sukabumi.

Walaupun rasanya berat dan malas aku pergi ke tempat pernikahan Yusuf, namun ntah Mengapa akhirnya aku pergi juga.

Aku bingung sama perasaan ku walaupun sudah disakiti berkali kali namun tetap tidak bisa untuk membenci yusuf.

Akhirnya Sengaja aku pergi jam 6 pagi agar menghindari macet di jalan.

Dan ntah Mengapa suasana saat itu hujan lebat, jadi nampak agak gelap.

Aku menyetir dengan sangat berhati hati, namun bisa jadi karena aku kurang vit Karena sering menangis dan jarang tidur sejak berkenalan dengan Frans,

tanpa sengaja aku sempat tertidur pas nyetir, yg akhirnya mengakibatkan kecelakaan karena mobilku menabrak mobil truk yg parkir di jalan tol,

karena ban bocor namun tidak menghidupkan lampu sen, ditambah hujan lagi lebat lebatnya.

Kaget aku begitu bagun dari tidur sebentar namun mobil ku sudah menghantam truck dari belakang.

Aku luka luka di wajah tangan dan rusuk, aku berpikir apa aku akan mati ya tuhan, abis itu pandangan ku kabur dan aku pingsan

Bangun bangun aku sudah ada di RS Sint Carolus di Jakarta, satu kamar aku berdua sama pasien lainnya. Kebetulan RS ini RS langanan keluarga ku kalau sakit.

disamping ranjang ku, ada ibu ku, ayahku dan Sri adek kelas kuliahku, yg kukenal waktu ospek mahasiswa baru,

Sri adalah gadis yg tomboy, karena orang nya ramah kami sempat berpacaran.

sayang nya begitu dia tanpa sengaja memergokiku sedang ada di taman Suropati dekat kediamannya Kedubes Amerika serikat.

Akhirnya kita putus karena Sri menuduh ku mencintai pria, walaupun aku menyangkalnya.

Sekedar info saat itu taman Suropati kalau malam hari jadi tempat kumpul kaum pelangi, karena banyak pencinta sesama yg nongkrong di sana.

Putus dengan ku, Sri berpacaran sama Rico, kawan kelasku yg playboy.

sayangnya setelah hamil, Rico tidak mau bertanggung jawab, Sri yang panik datang menemui ku, dia minta bantuan ku mau pergi mencari dukun beranak untuk mengugurkan kehamilan nya.

Aku cegah Sri dari niat aborsi, itu dosa besar Sri jangan kamu membunuh anakmu.kataku kepadanya

Namun gak mungkin aku hamil tanpa ada suami Dion dan gimana pandangan masyarakat dan keluarga ku.

Bisa bisa aku diusir dari rumah karena dianggap cewek yg nakal, kata Sri sambil menangis

Jangan khawatir Sri aku akan mencari Riko untuk bertanggung jawab,

namun sayangnya Riko beralasan bahwa dia gak yakin dia ayahnya dan belum siap untuk menikah.

Aku ancam dia jika gak mau bertanggung jawab aku beberkan masalah ini di kampus, biar gak ada lagi cewek yg mau dengan nya.

Akhirnya dengan terpaksa Riko menyetujui untuk menikah dan mereka menikah dengan sederhana hanya dihadiri keluarga dekat,

sayangnya gak lama setelah anaknya lahir mereka bercerai karena Riko tetap asik Gonta ganti pasangan.

sri bahkan sempat jadi mabuk mabukan dan aku sadarkan dia ingat anak Sri, kamu punya tanggung jawab sebagai ibunya.

Akhirnya Sri sadar dan kuliah sambil merawat putri, bayinya dari Riko.

Pangling ku melihat Sri , karena saat ini kulihat sudah memakai hijab,

dia menangis di sudut ranjang, aku melihat nya sempat kaget.

Sri bilang dia gak mau kehilangan ku. Dia mau jadi istriku dan terima aku apa adanya.

Mendengar itu walaupun rasanya ada pernah luka dihati ketika berhubungan dahulu sama Sri, namun tidak semenderita ketika aku mengenal Frans.

Akhirnya aku hanya bisa tersenyum mendengar omongan Sri.

Orang tua ku juga tersenyum nanti setelah Dion sembuh dan pulih kita akan melamar mu nak kata ayahku

penari telanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang