Misteri Lapangan Basket (8)

136 24 3
                                    

-
-

-

-
-

"...seperti itu kejadianya,aku tidak mengharapkan untuk balas dendam atau sebagainya aku ingin di kembalikan dengan baik"ucap Jennie yang menundukan kepalanya.

"Jika dulu Kakak dengerin kata aku pasti semua ini tidak akan pernah terjadi"ucapLukas yang nampaknya agak emosi dengan kejadian dulu.

"Maaf Kak tidak mengikuti saran mu malah mengikuti apa kemauan Kak yang membuat Kak seperti ini maaf kan aku lucas"ucap Jennie sembari menundukan kepalanya dan tubuhnya yang bergetar, aahh ralat bukan tubuhnya melainkan tubuh mina karena tubuh mina masih di kuasai oleh Jennie.

"Oh, seperti itu kejadianya dan bersangkutan dengan lemari itu, pantas saja membuat penglihatan gw nggak enak sama lemari  itu"ucap Ayen sembari melihat lemari yang tadi.

"Tapi kenapa kau tidak bisa berkeliaran apa ada sangkut pautnya dengan ini juga?"tanya Dio kepada Jennie.

"Iya itu juga ada sangkut pautnya dengan ini dan dengan ayah dari Kai juga"jawab Jennie sembari menatap kearah Dio.

"Ayah Pak Kai? kenapa dengan ayah Kai?"tanya Umji yang kebingungan.

"Ayah Kai adalah seorang pendeta dan ia mengurung ku di sini, namun aku juga bisa berpindah kerumahnya aku tidak tau kenapa aku bisa berpindah kerumahnya"jawab Jennie.

Membuat semua orang yang ada di ruangan bingung dengan jawaban yang di berikan oleh Jennie tapi teman Umji yaitu Alesa yang membuat semua orang yang ada di sana memfokuskan kearahnya.

"Aku tau apa penyebabnya, semua arwah bisa berkeliaran ke tempat yang bersangkutan dengan kematiannya mau alasan,tempat atau orang yang bersangkutan  dengan kematian,walaupun hanya sebagian arwah yang bisa seperti itu dan kau adalah salah satunya" ucap Alesa yang mendekat kearah Jennie.

"Ternyata seperti itu, tapi bukanya ini agak sulit dan mau tidak mau kita harus bersangkutan dengan ayah dari Pak Kai"ucap Jeki yang memikirkan masalah ini setelah Jennie menceritakan tentang ayah Kai.

"Memang ini agak sulit soalnya tempatnya sudah di kunci atau di kutuk hanya ada dua cara. Pertama memang kita harus meminta kepada ayah Pak Kai meminta harus membuka kutukan itu dan cara kedua adalah kita harus meminta kepada Kak Hani walaupun jika kita meminta kepada Kak Hani akan sangat sulit karena Kak Hani tidak ingin berurusan dengan seperti ini lagi bukan. Tapi tidak usah di khawatir kita berenam akan mencari jalan keluarnya dan menemukan jasad mu Jennie dan untuk mu Lukas mohon bantuannya dan jangan memberi tau siapapun termasuk orang tua kau tentang masalah ini. Kau paham?"ucap panjang lebar Irene .

"Oke gw bakal jaga masalah ini dan gw mohon tolong banget sama lu berenam, tolong bantuin temuin jasad kaka gw secepatnya" ucap Lukas dengan memohon membuat arwah Jennie terharu dengan adiknya itu.

"Gw sama temen-temen gw nggak bisa janji tapi kita bakal usahakan bisa nemu jalanya dan menemukan jasad Jennie secepatnya. Ok" ucap Ayen sembari menepuk pundak Lukas.

"Kalo begitu aku izin keluar dari tubuh anak ini,t terimakasih sudah mendengarkan ceritaku dan mohon bantuannya. Dan Lukas tolong kau hati-hati dengan Kai sepertinya dia mengetahui jikalau kau adalah adik ku jangan tunjukan sikap emosimu saat di depannya"ucap Jennie dan seketika badan mina terjatuh ke samping pundak Umji. 

Mereka bertujuh pun keluar dari lapangan basket dengan Mina yang di gendong belakang oleh Ayen dan mereka menuju tempat parkiran sekolah.

"kayanya gw ngga pulang bareng sama kalian semua"ucap Irene sebelum sampai parkiran.

The School HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang