-
-
-
-
-Irene dkk akhirnya mereka berkumpul di lapangan basket tepat jam tiga tanpa lewat sedetik pun.
"Ada apa Ren kok kita semua di suruh kumpul disini pas banget lagi jam tiga?" tanya Umji yang penasaran.
"Gw nggak tau alasannya kenapa tapi kaya ada yang nyuruh kita semua kumpul di sini jam tiga tepat" jawab Irene sembari melihat keadaan sekitar lapangan basket dan Ayen pun mengikuti apa yang Irene lakukan.
"Perasaan udah pada dateng semua, lu nyari siapa lagi Ren?" tanya Ayen yang penasaran melihat tingkah laku sahabatnya.
"Gw lagi nyari keberadaan arwah yang kemaren kita omongin itu masih inget kan lu semua, tadi ada Pak Kai di kelas gw sama Jeki terus arwah itu minta tolong dia nulis tulisan di papan tulis dengan tulisan ' Tolong bantu aku hanya kalian berenam aku berharap, aku mohon bantu aku' kayanya memang udah waktunya kita tolong sedemikian rupa bukan" ucap Irene panjang lebar agar teman-temannya paham.
"Dia ngikutin Pak Kai ke kelas lu berdua?"tanya Dio sembari maenin bola basket di tangannya.
"Iya tapi kaya ngegandeng gitu tau kan kalo penganten baru,nah kaya begitu contohnya" jawab Jeki.
"Kayanya memang iya dah kalo penyebab kejadian itu ada sangkut pautnya atau nggak emang Pak Kai pelakunya" ucap Mina yang sedari tadi diam saja.
Saat mereka berenam membicarakan tentang Pak Kai hawa di dalam lapangan basket berubah seketika, yang tadinya hawanya sejuk seketika berubah hawanya menjadi panas walaupun angin masuk ke arena lapangan tapi tidak berefek tetap saja panas.
"Udah keluar aja gpp" ucap Dio karena dia mengetahui bahwa arwah itu ada di sekitar mereka.
Arwah itu pun muncul di tengah lapangan dam menghampiri yang ada di pinggir lapangan basket.
"Maaf menganggu waktu kalian" ucap arwah itu setelah sampai dekat mereka.
"Tidak apa memang waktu kita semua lagi kosong hari ini" ucap Umji di samping arwah itu.
"Apa yang ingin kau sampaikan?"tanya Jeki.
"Mungkin ini terdengar biasa saja untuk kalian, yang sering membantu arwah lain" ucap arwah itu sembari melihat ke enam orang yang ada di depannya.
"Aku ingin meninggal dengan tenang, aku tau ini bukan alam ku, tapi aku tidak bisa diterima oleh bumi karena badan ku tidak di kubur dengan baik, jadi aku mohon kepada kalian bantu jasad ku dan kuburkan dengan sebaik mungkin" ucapan arwah itu panjang lebar apa yang selama ini dia tahan.
"Baik kami akan bantu tapi kami semua tidak tau di mana jasad mu-" ucap Irene terpotong karena dia tidak tau siapa nama arwah itu.
"Jennie Arabella panggil saja Jennie" ucap arwah itu seakan tau bahwa Irene tidak tau namanya.
"Ah Jennie" lanjutan Irene
"Tapi nggak mungkin bukan kalo kita memulai sekarang" ucap Ayen langsung.
"Kenapa tidak sekarang?" tanya arwah itu atau kita sebut Jennie yang penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The School Horor
HororSekolah tunas bangsa ternyataa mempunyai kisah tersendiri, menurut orang lain sekolahan itu terkesan biasa saja, tapi menurut ke 6 siswa siswi yang ada di sana berkata sebaliknya karena mereka ternyata.... penasaran kan sama kisahnya ayok sini baca...