Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sehabis piket kelas, gua langsung ngambil tas dan bersiap untuk pulang.
sejujurnya, jantung gua masih jedag-jedug kalau mikirin kejadian hari ini.
apa-apaan sih park jihoon itu. tadi pagi, dia begitu manis waktu ngikat rambut gua. terus siangnya bikin kesel karena habisin tip-ex dan gak lama bikin gua gugup karena aktingnya-- bukan. dia bilang itu bukan akting.
sebenarnya dia kenapa sih? belakangan ini tingkahnya aneh banget. apa jangan-jangan manusia nyebelin itu pengen ngerjain gua lagi?
selagi gua bertanya-tanya dalam hati, gua tersontak begitu ada seseorang yang duduk di tangga sekolah.
gua tercengang lalu ngucek mata memastikan kalau gua lagi gak halu.
akhirnya gua manggil laki-laki itu, "park jihoon?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
yang dipanggil menoleh, "eh? doha. piket lo udah kelar?"
gua menganggukan kepala, "iya. kok lo masih disini? gak pulang?"
"gua lagi nungguin lo"
"ngapain?"
"lo laper gak? mau makan dulu gak?" ajak jihoon
gua mengerutkan dahi, "tumben. ada apa nih?"
"ada restoran baru deket sini. lagi promo buy 1 get 1"
"kalau gitu, lo yang traktir ya" seru gua.
pasti laki-laki pelit ini gak bakal mau--
"oke" jawabnya
"oke-- hAH?! SERIUS??" kata gua kaget denger dia mau traktir.
selagi otak gua masih loading, dia langsung narik tangan gua dan pergi ke restoran itu.
setibanya di restoran, sifatnya juga beda banget dari biasanya.
kalau biasanya jihoon itu cuek, dan nyebelin. bahkan pernah sampai berantem karena rebutan untuk pesen makanan duluan.
tapi kali ini jihoon bisa narik kursi untuk ngasih gua duduk duluan. dia juga siapin dan ngelapin alat makan gua, dan ngasih gua kesempatan untuk milih menunya duluan.
jihoon lagi kesurupan apaan? sejak kapan dia jadi pacar-able begini?
eh tunggu. dia kan bukan pacar gua.
"lo kenapa?" tanya jihoon yang sadar kalau daritadi gua tatap dengan sinis
"kok lo jadi baik begini sih? gak biasanya. mencurigakan"
"waktu gua iseng, lo marah-marah. giliran gua baik, malah lo sinisin. terus gua harus apa dong?" kata jihoon
di saat yang sama, makanannya pun datang.
bukannya makan, gua masih menatap sinis ke arah jihoon.