Wanita Menyebalkan

122 11 0
                                    

Naga POV

" Naga, dan... Hammy!" Ucap Bu Guru sambil menulis kedua nama itu di NoteBook-nya.

Bujungsrak! BRAK–!

Eee-! Aku tidak terima kalau harus bekerjasama dengan wanita menyebalkan yang ada di bangku paling depan itu. Aku benar-benar tidak menerimanya!

Kenapa aku tidak dipasangkan dengan Stinger atau Spada saja di belakang? Kenapa harus dengan wanita pendek yang sok-sok imut itu?

Hm, Oh ya! Namaku Naga Rai.
Panggil aku aja Naga biar keren:v

Jadi gini, saya dipasangkan dengan Hammy sang juara kelas untuk mengerjakan soal matematika.

Lha? Aku yakin, pasti si Hammy bakal memaksa saya mengerjakan tugas itu bersama demi nilainya. Huh, tenagaku yang berharga akan terbuang sia-sia hanya untuk mengerjakan soal matematika.

---

Pulang sekolah, aku dan Hammy berjalan bersama. Aku tak sanggup membuka pembicaraan mengenai soal matematika... Karena aku lemah dalam matematika!!!

Hammy menatapku yang sedang cemberut, "Naga kenapa cemberut?"

Aku membalas tatapannya, "Anu... Kerjakan sendiri soalnya, Ok? Aku tidak bisa mengerjakan soal matematika. Kau tahu itu, kan?"

Dia menggeleng, "Kita kerjakan bersama. Ini adalah nilai kita, jadi kita harus saling bekerjasama! Kalau kau tidak tahu, nanti aku ajarkan." Ucapnya membuatku mengangguk.

Aku tak bisa menolak mengingat kami sedang berada di samping jalur kereta api:v
Ntar kalau aku menolak, siapa tahu Hammy akan mendorongku ke jalur kereta api, lalu terlindas kereta secara mengenaskan.

Astaga–! Aku tak bisa membayangkan tubuhku hancur gara-gara wanita pendek ini. Apalagi Hammy dulu pernah mendorong teman sekelas kami dari atas gedung sekolah. Untung saja sempat diselamatkan:v

Huh, tarik nafas dulu, eak!
Terus dibuang lagi:v
E-eh? Jangan dibuang, mubazir!

---

Kami tiba di sebuah Toko Buku. Hammy menarik ku ke dalam. Aku hanya bisa mengikutinya tanpa sepatah kata.

Hm, aku langsung pusing melihat buku yang tertata rapi. Tokonya besar sekali! Lebih besar daripada perpustakaan sekolah kami.

Aku tidak tahu, tapi mungkin sangat Phobia Ama Buku.
Orang bodoh sepertiku anti dengan Buku:v

Hammy terus memegang tanganku selagi melirik-lirik buku. Aku berusaha bernafas dengan normal. Huh, aku benar-benar tak bisa bernafas selagi aku berada di tengah-tengah tumpukan buku sebanyak ini! TwT

" Naga, aku mungkin ingin mencari beberapa buku lagi." Aku pusing melihat 2 buku setebal 100 lebih halaman di genggamannya. "Jadi kau harus diam di sini selagi aku mencarinya."

Aku mengangguk, "Baiklah."

Hammy meninggalkan aku. Dan kini aku sendiri dan dijepit 2 rak buku raksasa yang membuatku hampir pingsan.

Belum 5 menit aku bertahan di sana, aku langsung berlari mencari Hammy. Aku tak tahan lagi berada di toko ini! Aku harus keluar!!

Aku menemukan Hammy yang sedang berjuang mati-matian meraih buku yang ada di rak paling atas. Aku membantunya:v
Dia menatapku ke belakang. Jantung lemahku berdegup kencang:D

Yee... Romantis sekali. Tidak seromantis yang anda pikirkan. Kami malah tertimpa Rak buku itu setelahnya:v
Buku berjatuhan dimana-mana, dan kami panik!

Hammy menarik ku keluar. "Kita pergi sebelum pegawai tokonya marah!" Ucapnya ngos-ngosan.

Kami berlari secepat mungkin menjauhi toko.

CerPen GaJeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang