Terlambat

144 10 0
                                    

Raptor,

2 - 8 - 3

---

Berjalan bersama Koki Spada menuju sebuah pelaminan, dengan langkah perlahan nan anggun.

Menggandeng tangan Sang Koki Terbaik Di Alam Semesta, dengan tangannya yang merupakan rakitan mesin.

Raptor Namanya.

Ya. Sebuah pesta pernikahan diadakan di planet Bumi. Jauh sesudah Shogun Don Armage dikalahkan oleh Kyuuranger, dan Sekutunya.

Raptor yang menggandeng tangan Sang Kajiki Yellow itu mengenakan gaun indah.
Spada yang mengenakan setelan Jas Hitam, meyakinkan Tamu Dan Undangan bahwa dia adalah sang Mempelai Pria.

Raptor menggandeng tangan laki-laki yang sedang tersenyum lebar itu. Hatinya berdegup kencang, "Akankah aku bisa mengatakannya sebelum terlambat?"

---

Langkah terhenti di depan pelaminan.
Raptor menatap wajah Spada. Sedangkan Spada? Dia malah melihat ke arah lain.

" Spada..." Raptor bergumam, dia berbisik.

Tapi Spada tidak mendengar.

" Apakah aku akan terlambat?" Pikirnya.

Mata Spada tertuju pada seorang gadis yang berpakaian jauh lebih indah dari Raptor. Gadis yang memegang ikat bunga sambil tersenyum menawan. Langkahnya yang anggun perlahan membawanya mendekat ke pelaminan.

Ya. Itu bukan Raptor.

Spada kemudian melangkah menjauhi Raptor.

" S-spada... Aku," lirih Raptor, spada kini sudah berada di pelaminan dengan seorang gadis berperawakan pendek.

Raptor melihat dengan kedua matanya bagaimana Spada menggenggam erat tangan Hammy.

Ya.

Gadis yang Spada nikahi adalah Hammy.

Bukan Raptor.

Bukan?

Ya.

Memang Bukan.

---

Raptor menunduk, dia mengepalkan kedua tangannya erat, seerat mungkin.

Dia menahan rasa sakit hatinya. Tapi, bagaimana mungkin badai perasaan dapat ia tahan?

" Aku terlambat." Suara Raptor terdengar sangat kecil. Seperti bisikan semut kecil.

" Benar-benar terlambat."

Raptor mengangkat kepalanya sejenak. Dia memperhatikan Spada dan Hammy yang duduk di sebuah tempat yang penuh hiasan bunga.

" Andai aku lebih awal menerima cinta Spada. Andai aku dari dulu menerima kenyataan bahwa dia cinta padaku. Andai dulu aku tidak bersikap konyol padanya. Andai... Andai dia tahu bahwa sebenarnya aku juga mencintainya."

" Spada, I'm late. And this is my fault. "

---

Raptor memandang sekelilingnya. Dilihatnya Lucky yang sedang bercengkrama dengan Garu, dan Eris?

Naga Rai yang diam mematung.

Stinger yang kelihatan tetap santai. Walau sebenarnya dia barusan cek-cok mulut dengan Kotaro.

Balance yang sibuk mengecek peralatan.

Kotaro yang melahap makanan bersama Jiro.

Champ yang ikutan menari dengan Komandan Shouronpo, dan Tsurugi. Menikmati setiap alunan musik yang dimainkan.

Raptor akhirnya berlari ke pojok ruangan. Dia duduk, kakinya seakan lemas menerima kenyataan bahwa orang yang ia cintai menikahi wanita yang bisa dibilang, sahabatnya.

" Aku terlambat." Raptor menunduk. Dia memeluk kedua lututnya. Cairan bening tak disadari membasahi pipinya yang bukan merupakan daging.

Tunggu?!

Raptor adalah Android. Bagaimana mungkin dia menangis?
Mungkinkah Raptor benar-benar merasakan sakit hati yang luar biasa?

---

" Aku hanyalah sebuah Android. Aku memang tidak pantas menjadi pendamping hidup Spada. Koki terbaik di dunia lebih cocok menikahi Hammy, wanita yang paling terbaik sejauh ini. Lagian, semua ini salahku selalu tidak peka terhadap Spada."

" Ya. Aku benar-benar terlambat."

" Hm?"

Raptor yang mendengar suara lembut itu mengangkat dagunya.

Sebuah uluran tangan, dengan kuku berwarna silver diraih Raptor.

Raptor yang menyadari dia adalah Naga Rai melihat, menatap wajah Naga. Manik Biru dalam bola mata naga mulai membuat Raptor tenang.

" Tidak. Aku belum terlambat." Gumamnya lagi.

CerPen GaJeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang