Kehancuran

526 87 15
                                    

Naruto dan karakter lainnya yang saya gunakan adalah milik M.K

Gambar yang saya gunakan bukan milik saya, saya hanya meminjamnya











Kobaran api terlihat semakin besar, pria paruh baya itu mengepalkan tangannya erat, berdoa dengan sepenuh hati untuk keselamatan putrinya, matanya melirik kearah kurama dan rekan-rekannya yang tidak sadarkan diri, dia tau amukan macam apa yang akan dia terima setelah anak-anak itu bangun









Naruto menatap sasuke khawatir, luka didada Sasuke tak berhenti mengeluarkan darah, wajah laki-laki itu terlihat semakin pucat, tangan yang menggenggam tangan mungil naruto perlahan terasa semakin dingin, melihat raut khawatir itu terpampang dengan jelas membuat sasuke menarik sudut bibirnya, senyuman kecil yang terlihat sangat menawan

Tangannya terangkat menyingkirkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah naruto, mata biru itu beralih menatap tepat ke mata kelam miliknya

"Aku baik-baik saja" lirih sasuke

Naruto mengatupkan bibirnya rapat, dia tau sasuke tidak baik-baik saja, kondisi nya bisa semakin memburuk jika mereka tidak segera keluar dari tempat ini, naruto takut, takut membayangkan apa yang akan terjadi setelahnya, naruto bisa merasakan api yang semakin membesar terasa seperti membakar kulitnya, gadis itu mengangkat tangannya, menyapu lembut sudut bibir sasuke yang sedikit menyisakan darah yang tampak sudah mengering



"Aku akan menyelesaikan semua ini" ucapnya penuh keyakinan, mata biru itu berkaca-kaca melihat senyuman kecil yang diberikan oleh sasuke padanya, tangannya menggenggam erat tangan milik sasuke sebelum mengeluarkan sebuah pistol yang terselip di pinggangnya




Naruto menghembuskan nafas pelan, melihat dari balik lubang kecil yang diciptakan oleh tembakan kimimaro, kobaran api memisahkan mereka, naruto tidak bisa melihat dimana keberadaan laki-laki itu, naruto hanya memiliki satu kesempatan, dia hanya memiliki satu peluru yang tersisa untuk membunuh pria itu, kimimaro masih setia menembakkan pelurunya seolah benda besi itu tidak akan ada habisnya





Naruto menutup matanya, menajamkan pendengarannya, sesekali dia mendengar suara pelatuk yang ditarik, dan setelah nya tembakan nyaring memenuhi indera pendengarannya, gadis itu perlahan mengangkat tangannya, menumpu sebelah tangannya dengan tangan lainnya, mengarah kan pistol itu dengan cepat kedepan dan melepaskan satu tembakan



DOR



gerakannya sangat anggun namun tampak mematikan, ujung pistolnya mengeluarkan asap kecil, gadis itu membuka matanya perlahan, telinga nya menangkap sebuah teriakan yang teredam oleh kobaran api, mata birunya menatap datar, tanpa ekspresi sedikitpun, namun ada kilatan berbahaya yang terpantul dari shapire milik naruto




"Sudah selesai" gumamnya kecil, mata biru nya kembali menatap kedepan, melihat kearah kimimaro yang sudah tergeletak dengan darah segar yang mengalir dari kepalanya




Pistol ditangannya terlepas, bibir nya menyunggingkan senyuman kecil sebelum rasa sakit merambat di perutnya, naruto bisa melihat darah segar merembes melalui celah baju miliknya




ingatannya kembali saat melihat kimimaro berdiri diantara kobaran api, laki-laki itu mengarahkan pistol tepat ke dada nya, entah apa yang laki-laki itu pikirkan, mata nya seolah menyembunyikan banyak hal



naruto bisa melihat sedikit keraguan di mata laki-laki itu, tembakan nya tidak mungkin meleset, dan terakhir tatapan lembut yang dilayangkan oleh laki-laki itu berhasil membuat naruto gentar sebelum akhirnya gadis itu melepaskan tembakannya, kepalanya terasa berdenyut menyakitkan, apa yang laki-laki itu sembunyikan, apa yang dia lewat kan selama ini, semua pertanyaan itu terus berputar di kepalanya sebelum sebuah kenyataan menyadarkannya sepenuhnya, semua sudah berakhir, mata nya beralih menatap kearah sasuke




Great MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang