Penyelamat

634 90 31
                                    

Naruto dan karakter lainnya yang saya gunakan adalah milik M.K

Gambar yang saya gunakan bukan milik saya, saya hanya meminjamnya











Tangan mikoto bergetar, menyentuh wajah putranya yang terlihat sangat pucat, jika saja saat ini tubuh nya tidak bersandar pada suaminya, dia yakin kedua kakinya tidak akan mampu menopang tubuhnya yang terasa semakin lemah


Mata kelam fugaku memandang nanar kearah putranya, wajah yang biasa tenang dan datar itu menunjukkan kesedihan yang sangat nyata, berbagai macam alat terpasang di tubuh putranya, sebagian kaki nya dibalut perban, matanya beralih menatap kearah perempuan paruh baya disampingnya


"Bagaimana keadaan Sasuke?" Suara berat itu terdengar serak, pria itu hampir tidak mampu mengeluarkan suaranya dengan baik


"Tidak baik" jawab mito datar, wanita itu berjalan mendekat kearah Sasuke, mengangkat tangannya dan menyentuh pergelangan tangan Sasuke


"Dia kehilangan banyak darah" mata merah nya menatap sasuke yang tampak pucat


"Sangat sulit menjahit luka sobekan disepanjang kakinya"



Mendengar hal itu mikoto memeluk erat suaminya, dia tidak bisa menyembunyikan tangisannya, minato yang dari tadi hanya mendengarkan tiba-tiba bersuara


"Bagaimana bisa sasuke-"


Sebelum ucapannya selesai seorang pria dengan rambut putih panjang memotong ucapannya


"Ceritanya panjang" jelas pria itu tenang, dia bisa melihat mata biru milik minato berkilat mengerikan, tangan laki-laki itu terkepal erat, selama ini ibu mertuanya menyembunyikan keberadaan sasuke, dan tidak menutup kemungkinan ibu mertuanya juga menyembunyikan keberadaan putrinya



"Apa ibu ingin balas dendam kepadaku?" Tanya minato tegas namun tidak mengurangi rasa hormatnya kepada tetua klan uzumaki


Uzumaki mito menatap menantunya datar tanpa keinginan untuk menjawabnya, wanita itu mengalihkan pandangannya kearah lain, dia akan goyah jika menatap mata biru itu terlalu lama



Minato bisa merasakan seseorang menyentuh bahunya lembut, emosi pria itu hampir saja meledak, matanya menatap kearah kushina, istrinya tersenyum lembut kearahnya dan berusaha menenangkan dirinya, minato menarik nafas dalam kemudian menghembuskan nya perlahan


Kushina mendekat kearah ibunya, menggenggam tangan yang sudah sedikit berkerut itu dengan lembut, wanita itu memandang ibunya lama sebelum bersuara

"Dimana naru ibu?" Tanyanya lirih


Mito memandang putrinya, mengelus lembut rambut merah turunan dari dirinya itu dengan lembut, mata yang semula tenang itu dipenuhi kesedihan, wanita itu menggandeng tangan putrinya, mereka berjalan kesebuah pintu kayu yang masih berada satu ruangan dengan sasuke

"Apapun yang terjadi, tegar lah nak"

Tangannya terangkat, memegang ganggang pintu kemudian memutar nya sedikit, pintu terbuka, sedikit uap panas menyeruak keluar, kushina berjalan perlahan, pandangan nya tertutup oleh uap panas yang menyebar di seluruh ruangan, suhu ruangan ini sedikit lebih hangat dengan bau obat-obatan yang terasa semakin menyengat


Matanya menatap lurus, pandangan nya semakin jelas, matanya membola, tangannya terangkat untuk menutup mulutnya, kakinya bergetar dan wanita itu jatuh terduduk, tangannya digigit dengan kuat hingga bekasnya mengeluarkan darah, wanita itu menahan tangisannya, hatinya bergemuruh hebat


Great MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang