Musuh Sebenarnya

436 63 7
                                        

Naruto dan karakter lainnya yang saya gunakan adalah milik M.K

Gambar yang saya gunakan bukan milik saya, saya hanya meminjamnya





"Apa sebenarnya yang ada di pikiran laki-laki itu?" Tanyanya kecil, terdengar seperti gumaman untuk dirinya sendiri, namun dia yakin gaara yang sedang duduk di depannya itu masih bisa mendengar ucapannya

Gaara masih enggan bersuara, sebuah berkas yang tidak terlalu tebal menyita semua perhatian nya, mata merah nya menatap datar, namun siapapun pasti bisa melihat ekspresi kesal yang ditampilkan oleh gadis itu

"Terkadang dia bersikap seolah ingin membunuh naru, dan ternyata dia lebih berperan besar dalam melindungi naru selama ini" ucap kiba terkekeh pelan, situasi ini benar-benar membingungkan, gadis itu menyandarkan kepala nya ke atas meja, mata coklat nya menatap lurus, hutan lebat dan sangat gelap, senyuman miring tercetak dibibirnya, apa yang sebenarnya terjadi benar-benar membuat kepala nya berdenyut menyakitkan

Gaara yang mendengar kan ucapan sahabatnya itu hanya menghela nafas kecil, gadis itu memijit pelipisnya, kegelapan terasa semakin menyesakkan, begitu banyak teka-teki yang tidak bisa mereka temukan jawabannya

"Bagaimana keadaan naru?" Ucap gaara pelan

"Buruk" balas kiba lirih, terselip kesedihan dalam nada bicaranya

"Bagaimana pun kita harus membawa naru keluar dari kediaman uzumaki" jelas gaara tegas, mata nya berkilat tajam, tangan gadis itu terkepal erat

Kiba mengangkat kepalanya, gadis itu mengangguk kecil, mata nya kembali menatap berkas yang terletak di atas meja didepannya, tangannya bergerak menyentuh sampul berkas itu, sebuah nama tercetak jelas disana, mata nya menerawang jauh kedepan

"Apa yang sebenarnya ingin kau sampaikan kimimaro?" Gumam nya kecil, kemudian helaan nafas lelah terdengar dari keduanya
















Dua bulan berlalu, namun tidak ada tanda-tanda gadis itu ingin membuka matanya, dia masih setia terpejam, menyembunyikan manik seindah lautan itu dari hiruk pikuk dunia, rambut nya tergerai berantakan diatas kasur, sinar matahari yang menerpa gadis itu membuatnya tampak bersinar, seperti seorang peri cantik yang diturunkan ke bumi

Sasuke duduk diam, matanya masih setia menatap kearah naruto, tangannya menggenggam tangan naruto dengan erat, dua minggu setelah insiden itu sasuke dinyatakan sembuh, luka di kaki nya akan meninggalkan bekas, namun sasuke tidak peduli, sasuke kembali beraktivitas seperti hari-hari biasanya, namun banyak perubahan yang terjadi pada laki-laki itu

Sikap nya semakin dingin, bahkan pada kedua orang tuanya sendiri, mata nya dipenuhi dengan kesedihan dan penyesalan mendalam, setiap hari tidak pernah sekalipun dia melewatkan kesempatan menjenguk gadis nya, benar naru nya, tapi lihatlah gadis itu terlihat tenang dan damai dalam tidurnya

"Cepatlah bangun naru" ucap nya lirih, tangannya bergerak membawa tangan naruto ke bibirnya, sebuah kecupan kecil mendarat disana, hanya kehangatan dari tangan naruto yang masih membuatnya mampu bertahan, dia sangat merindukan gadis pirang itu

Dari celah pintu minato bisa melihat punggung Sasuke bergetar kecil, pria paruh baya itu menghembuskan nafas pelan, kembali menutup pintu mengurungkan niatnya untuk masuk melihat keadaan putrinya

"Sejak kapan sasuke disini ibu?" Tanya minato pelan

Mito melihat jam ditangannya, kemudian berucap "sudah 4 jam"

"Laki-laki itu terlihat sangat menderita" tambah wanita itu lagi, laki-laki itu begitu mencintai cucunya, sasuke selalu datang setiap hari, dia selalu menyempatkan waktu untuk melihat perkembangan naruto, mito takut pada akhirnya hanya kekecewaan yang akan mereka dapatkan, membayangkan nya saja sudah mampu membuat tubuhnya bergetar hebat

Great MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang