Usai beberapa hari yang lalu sempat berdebat dengan Johnny, akhirnya pasangan suami istri ini memutuskan untuk mengambil jalan tengah. Siang ini mereka berdua telah mambuat janji dengan Jaehyun untuk melakukan serangkaian tes kehamilan.
" Hasilnya akan keluar sekitar tiga hari lagi. Aku doakan kalian mendapatkan kabar yang terbaik."
" Terima kasih banyak, Jaehyun. Kau sudah bersedia membantu kami."
" Santai saja hyung, lagi pula ini juga sudah menjadi tugas ku sebagai sepupu sekaligus tenaga kesehatan."
" Hyung, semoga saja kita mendapat kabar baik ya."
" Iya semoga saja sayang."
Tiga hari kemudian
" Ten, kau ke sana duluan saja ya. Aku mendadak harus menggantikan ayah untuk meeting."
" Baiklah hyung, selesaikan meetingnya dengan baik jangan tergesa-gesa."
Ten memutus sambungan teleponnya dan segera menghentikan taksi yang lewat. Ia tidak bisa duduk dengan tenang di dalam taksi, pikirannya terus melayang pada hasil kesehatan hari ini. Ten sampai tak sadar jika taksi yang ditumpanginya sudah berhenti di lobby rumah sakit.
" Tuan, sudah sampai."
" Oh iya terima kasih dan ini uangnya."
" Huh astaga karena terlalu panik aku sampai merasa lift ini terlalu lambat."
Tok tok tok
" Silahkan masuk."
" Hai Jae."
" Ten, silahkan duduk dulu. Johnny hyung mana?"
" Itu dia masih harus meeting menggantikan papa."
" Oke lah. Jadi, kau mau melihatnya terlebih dahulu atau menunggu Johnny hyung?"
" Boleh ku lihat sekarang."
" Sepertinya kau sudah tak sabaran sekali."
Ten segera membuka map berwarna coklat itu dan membaca isi dari surat tersebut. Ten membekap mulutnya tak percaya dengan hasil diagnosa tersebut.
" Kau pasti salah menulisnya kan Jae?"
" Ten, aku tak mungkin salah diagnosa. Itu sudah ku tulis sesuai tes kemarin."
" Tapi, ini tak mungkin seharusnya terjadi."
Dalam hasil tersebut dituliskan jika Johnny memiliki masalah pada sel spermanya sedangkan hasil milikn Ten semuanya sehat.
" Jae, bisa kau sembunyikan ini dari Johnny hyung. Ganti surat-surat ini kalau yang bermasalah itu aku."
" Maaf, Ten. Aku tak berani menyalahi aturan rumah sakit. Aku akan dipidana jika ketahuan memalsukan hasil kesehatan."
" Apapun itu aku yang menanggung semuanya, Jae. Aku tak masalah jika nanti aku akan dipenjara tapi aku mohon sekali ini saja bantu aku."
Jaehyun sama sekali tak tega melihat Ten yang begitu rapuh di depannya sekarang. Jaehyun bingung harus melakukan apa ini terlalu beresiko dengan pekerjaannya.
" Baiklah Ten untukmu akan ku bantu. Tapi ingat hanya semampu ku."
" Terima kasih banyak, Jae. Aku sangat berhutang budi padamu."
" Kalau gitu aku kebagian lab dulu. Tunggu lah disini."
" Bro, tolong ubah hasil lab ini."
" Yang benar saja. Aku tidak mau dipecat ya."
" Gyu, sekali ini saja. Demi orang yang ku cinta."
" Waah rupanya karena dia. Baiklah, tapi jika sampai ada apa-apa kau yang ku tuntut."
" Iya, cepat lakukan."
" Jaehyun dimana?"
" Dia masih mengambil hasilnya."
" Eh hyung, sudah menunggu lama?"
" Belum, cepat kemarikan hasilnya."
" Maafkan aku hyung."
" Jae, bisa kau jelaskan apa maksud dari semua ini?"
" Maafkan aku, Ten dan hyung. Hasil tes menunjukkan jika Ten tidak bisa mengandung. Tubuh Ten tidak sama seperti perempuan yang memiliki rahim untuk mengandung selain itu tubuh Ten juga terlalu lemah jika dipaksakan untuk mengandung."
" Omong kosong macam ini! Kau lihat Taeyong dia bisa tetap hamil dan melahirkan putrinya dengan selamat padahal dia cerita pada kami jika dia punya gangguan dalam tubuhnya."
" Hyung, setiap tubuh seseorang punya masalah yang berbeda-beda. Kau jangan membandingkan istri orang lain dengan istrimu sendiri."
" Aku tetap akan mengambil program hamil itu."
" Dan kau tak peduli pada nyawa istrimu, hyung?"
Ucapan Jaehyun membuat Johnny bungkam. Sudah keterlaluan sekali dirinya. Johnny pun tak tega melihat Ten yang sudah duduk gemetar menahan isak tangis.
" Ayo kita pulang saja, Ten."
" Johnny hyung, bagaimana jika program itu tak berjalan lancar?"
" Kau tenang saja, aku yakin pasti bisa berhasil Ten. Jangan lupa minum vitaminya ya."
" Iya hyung." Ten menjawab dan memandang beberapa bungkus vitamin dengan sendu.
" Sayang, dengarkan aku. Aku melakukan ini semua juga demi kebaikan kita. Aku yakin suatu saat nanti kau pasti bisa hamil. Aku sangat mencintaimu."
" Aku juga mencintaimu hyung."
Tapi jika kau tahu kenyataan dan apa yang sudah ku lakukan hari ini. Apa aku masih bisa mendapatkan cinta dari mu?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Message: Hydrangea (JohnTen-JaeTen)
FanfictionBerkisah tentang sebuah harapan dari sepasang suami-istri yang menginginkan kehadiran seorang anak di antara mereka. Namun, ketika ujian datang mampukah mereka melewati ujian tersebut atau akankah mereka mengkhianati janji suci yang sudah terucap? T...