Ten baru saja menyelesaikan ujian akhirnya. Ia melihat pada jam tangan, masih jam 3 sore. Tersisa 1 jam sebelum ia menepati janjinya untuk bertemu dengan Jaehyun. Sebenarnya Ten bisa saja memanfaatkan sisa waktu untuk kabur dari Jaehyun. Tapi ia tak sampai hati jika Jaehyun membeberkan pada orang tuan Johnny jika anak mereka tak bisa punya anak. Terlebih lagi keadaan papa Seo yang sedang sakit. Ten tidak ingin keadaan ayah mertuanya semakin drop.
" Ten, kenapa melamun saja. Ayo katanya mau ke toko buku."
" Maaf, Dery. Lain kali saja ya. Aku lupa jika ada janji sore ini."
" Ten, kau selalu begitu. Semenjak menikah kau jadi jarang kumpul dengan teman-teman."
" Aku benar-benar minta maaf, Jun. Kalau gitu aku pergi dulu."
Ten segera keluar dari kawasan universitasnya dan segera menaiki taksi yang sudah ia pesan sebelumnya. Beruntung hari ini hingga dua hari kedepan Johnny melakukan perjalanan bisnis ke Daegu, jadi setidaknya Johnny tidak akan curiga jika ia pulang sampai larut malam karena bertemu dengan Jaehyun.
Pukul 3.45. Tersisa 15 menit lagi tapi jalanan sangat padat karena memasuki jam pulang sekolah dan kerja. Ten semakin gelisah, berharap bisa sampai di apartmen Jaehyun tepat waktu.
" Pak, apa tidak bisa lebih cepat?"
" Maaf, tapi ini jalan yang sudah paling cepat."
Dimana?
Satu pesan baru dari Jaehyun bahkan Ten belum sempat terpikir untuk memberitahu Jaehyun kalau jalanan sangat padat.
Sabar Jae. aku masih terjebak macet.
Baiklah, jangan berusaha kabur dari ku.
Pas jam 4 sore. Ten sampai di lobby gedung apartmen Jaehyun tinggal. Ten segera berlari menuju lift dan mencari kamar milik Jaehyun.
Tok Tok Tok
" Kau akhirnya datang juga. Silahkan masuk."
" Jae, aku ingin pulang."
" Kau baru saja sampai masa iya mau pulang."
" Kalau begitu langsung ke intinya saja. Jelaskan apa mau mu?"
" Tidak sabaran sekali hm."
" Jae!"
" Iya-iya. Tapi sebelum itu gimana kalau kita minum dulu?"
" A-aku ga bisa minum."
" Sedikit aja, sayang."
Ini baru pertama kalinya Ten minum alkohol. Baru satu tegak saja ia sudah merasa tak nyaman dengan sensasi yang ditimbulkan minuman itu saat melewati kerongkongannya. Seperti terbakar. Kedua orang tuanya juga bukan peminum yang handal. Lalu Johnny sebelumnya memang suka minum tapi semenjak menikah pria itu sudah mulai berhenti minum. Jaehyun sudah menghabiskan satu botol soju sendirian belum menunjukkan pria itu mabuk sedangkan Ten baru minum 4 gelas kecil kesadarannya sudah mulai menghilang. Ia meracau dan bergumam tak jelas. Tanpa menyia-nyiakan waktu, Jaehyun segera menggendong tubuh Ten dan membawanya ke ranjang.
Jaehyun mulai menatap tubuh Ten yang masih terbalut hoodie oversize dan celana jeans. Sangat menarik batinnya.
" Aku sangat iri pada Johnny hyung bisa memliki istri se sexy dirimu. Tapi untuk hari ini biarkan aku yang memilikimu, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Message: Hydrangea (JohnTen-JaeTen)
FanfictionBerkisah tentang sebuah harapan dari sepasang suami-istri yang menginginkan kehadiran seorang anak di antara mereka. Namun, ketika ujian datang mampukah mereka melewati ujian tersebut atau akankah mereka mengkhianati janji suci yang sudah terucap? T...