Bab 10

232 25 0
                                    

Sesuai perkataan Jaehyun kemarin, hari ini Johnny mengajak Ten untuk ke dokter yang disarankan oleh Jaehyun. Tak mudah bagi Johnny untuk membujuk istrinya mau ke dokter itu, apalagi ditambah Ten akhirnya tau jika dokter yang akan mereka tuju adalah teman dari Jaehyun dan pria itu sendiri yang merekomendasikannya. Johnny sama sekali tak tau kenapa Ten bisa sebenci itu dengan Jaehyun, padahal selama ini yang Johnny tau mereka tampak biasa-biasa saja. Walaupun kadang ia meresa jengkel karena Jaehyun dengan terang-terangan suka menggoda istrinya.

" Ten, ku mohon sayang aku tak tega meilhatmu sakit seperti ini. Kita periksa sebentar saja ya."

" Aku tidak apa-apa hyung. Sudah ku bilang aku hanya kecapekan saja."

Inilah yang paling tidak disukai Johnny jika Ten sudah mengeluarkan sifat keras kepalanya. Dia sudah berbaik hati menerima Ten dan menerima sebagai istrinya, Johnny juga mengalah sampai mau ikut program hamil lalu mengajaknya bulan madu. Tapi apa yang sekrang ia dapatkan, Ten sama sekali tak menghargai kerja kerasnya sebagai suami.

" Aku tak mau tau. Ikut aku sekarang juga."

" T-tapi hyung."

" Aku tak terima penolakan."

Jika Johnny sudah mengeluarkan deep voice nya, Ten tak berani lagi untuk menolak. Ia takut jika Johnny semakin marah dan berakibat rencana bulan madu mereka menjadi hancur berantakan. Akhirnya Ten menyetujui perkataan Johnny untuk mendatangi dokter tersebut.

" Baiklah hyung, aku mau ke sana."




Ternyata rumah sakit yang mereka tuju tidak terlalu jauh hanya sekitar 20 menit dari penginapan. Mereka berdua mendatangi bagian lobby dan suster tersebut mengarahkan mereka untuk segera ke ruangan Rose di mana dokter perempuan itu praktek.

" Silahkan duduk, waah aku baru pertama kali bertemu dengan sepupu Jaehyun. Kenalkan aku Rose."

" Aku Johnny dan ini istriku, Ten."

" Halo, Ten salam kenal ya. Jadi ada keluhan apa?"

" Begini dari semalam Ten mengeluh mual-mual terus ku kira dia masuk angin tapi sampai tadi pagi masih belum reda."

" Oke, aku paham. Ten, silahkan tiduran di dulu di sana ya. Suster tolong ambilkan alat usg."

Ten dibantu oleh Johnny untuk membuka sweater yang ia kenakan sebatas perut. Entah kenapa Ten jadi gelisah ketika alat usg itu mulai berada di atas perutnya.

" Ten, yang tenang ya. Tarik napasmu, ini tidak akan sakit."

Padangan mereka tertuju pada layar lcd, di sana mereka menemukan sesuatu yang mengejudkan. Adanya bentuk berupa janin yang masih sangat kecil tumbuh dengan baik. Rose kembali mematikan alat itu kemudian menggenggam tangan Ten dengan erat.

" Selamat ya, kalian akan segera menjadi orang tua."

" Maksudmu Rose?"

" Iya, Ten sedang hamil. Perkiraan janinnya sudah lima minggu."

" K-kau serius."

" Aku serius tak mungkin aku berbohong pada kalian. Istirahatlah dulu di sini akan ku buatkan resep vitaminnya."

Sepeninggal Rose dan suster itu, Johnny segera membawa Ten ke dalam pelukan hangat. Ia mengecup puncak kepala istrinya dan membelainya dengan sangat pelan. Harapannya terwujud, dia akan segera menjadi seorang ayah.

" Terima kasih sayang. Aku sangat mencintai mu dan mulai sekarang aku akan lebih siaga untuk menjaga mu."

"Sama-sama hyung aku juga sangat senang sekali dan aku juga mencintaimu."

Flower Message: Hydrangea (JohnTen-JaeTen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang