"Kenapa? Tuhan jika hamba punya salah di masa lalu, mohon maafkan hamba. Tapi kenapa engkau memberiku cobaan begitu berat?" kata gadis bergaun yang berantakan. Berjalan di trotoar jalan dengan pandangan kosong ke depan.
...
"Sial! Siapa cewek semalam? Ck!" Pemuda bertubuh polos tanpa busana itu merutuki dirinya sendiri atas kelakuannya semalam.
"Obat sialan!"
Pemuda itu membuka selimut yang menutupi bagian bawahnya. Saat melihat darah di kasur hotel ini dia kaget.
"Masih perawan ternyata. Tapi ga peduli. Palingan juga dia seneng bisa ngelakuin hal itu sama gue." kata pemuda itu berjalan ke arah kamar mandi.
...
Dua tahun kemudian.
"Intan, mama mau bicara hal penting sama kamu." kata Rose, ibu Intan.
"Iya ma, aku tidurin Inras dulu ya." balas Intan sambil menyusui putranya yang berusia 1 tahun.
"Mama tunggu di kamar." kata Rose sebelum pergi ke kamarnya. Dan hanya di balas anggukan oleh Intan.
...
"Ada apa ma?" tanya Intan mendekati ranjang yang di duduki mamanya, kemudian duduk di pinggir ranjang.
"Intan, mama mau nanya. Sebenarnya kamu tau tidak siapa Ayah dari Inras?" tanya Rose menatap putrinya prihatin.
"Ma..."
"Mama mohon jawab jujur sayang. Mama ga tahan mendengar orang-orang bicara hal jelek soal kamu dan Inras." potong Rose.
"Huftt! Aku tau siapa Ayah Inras ma, tapi maaf, aku ga bisa ngasih tau mama siapa DIA." kata Intan keluar dari kamar mama dengan air mata mengalir di kedua pipinya.
"Mama cuma kasian sama kamu sayang, mama tak tega melihat kamu di hina sana sini." monolog Rose melihat Intan yang sudah tak terlihat lagi.
...
"Tras!" teriak Kornelius pada temannya yang hanya menatap datar ke depan.
"Apa?!" jawab Antras. Si cowok dingin, dengan kata-kata tajam nya.
"Lu beneran ga mau nyari siapa cewek di malam itu?" tanya Kornelius.
"Ga." jawab Antras malas.
"Kenapa? Lu udah ngerusak cewek dan ga mau tanggung jawab gitu?" Tanya Kornelius tak percaya.
"Enggak, lagian gue yakin, tuh cewek emang sengaja ngasih obat ke makanan atau minuman yang gue konsumsi waktu itu, biar bisa tidur sama gue." jawab Antras santai.
"Menurut gue ga." kata Kornelius.
"Kenapa?" tanya Antras.
"Karena, kalau dia sengaja. Dia bakalan datangin lu buat minta pertanggungjawaban." jawab Kornelius.
"Cih! Gue ga percaya sama cewek jaman sekarang." kata Antras.
"Dan gue harap lu ga nyesel." kata Kornelius berlalu meninggalkan Antras yang masih duduk di kursi kantin.
Antras pun berlalu pergi keluar kantin mengikuti Kornelius.
Tiba-tiba...
"Heh! Cewek murahan? Gimana anak lu? Masih nyusu?" tanya suara cewek dari arah gudang dengan nada mengejek.
"Man, gue ga pernah ganggu lo, gue mohon lo jangan ganggu gue." mohon cewek satunya.
"Apa lu bilang? Lu emang ga pernah ganggu gue! Tapi kelakuan elu yang buat gue kayak gini. Dulu gue ngasih obat ke minuman Antras, biar bisa tidur sama dia! Tapi apa? Malah elu yang dia tarik ke kamar hotel! Dan berakhir lahirlah anak laki-laki elu yang masih nyusu tuh!" kata Manda dengan tekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Aku Yang Tahu. [HIATUS]
General Fiction"Kenapa? Tuhan jika hamba punya salah di masa lalu, mohon maafkan hamba. Tapi kenapa engkau memberiku cobaan begitu berat?" kata gadis bergaun yang berantakan. Berjalan di trotoar jalan dengan pandangan kosong ke depan. ... "Sial! Siapa cewek semala...