#22 pelaku

326 43 5
                                    

Setelah siap dengan seragamnya Aron keluar dari rumahnya menuju garasi. Mengambil motor sport merah miliknya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.

Aron menghentikan motornya disebuah gedung tua tak terpakai. Dari luar memang hanya terlihat seperti gedung tua yang sangat kumuh tapi mereka tidak tau di dalam gedung terdapat fasilitas yang mewah tapi tidak sembarang orang bisa memasuki ruangan tersembunyi di gedung ini.

Aron berjalan ke dinding dengan cat kusam dibagian pojok kanan ruangan. Mengambil id card yang berada disaku celananya dan menempelkannya di dinding. Sensor pendeteksi langsung mendeteksi tanda pengenal Aron dan otomatis dinding tersebut terbuka.

"Pagi tuan" sapa seorang bodyguard yang berjaga dibalik pintu rahasia tersebut.

"Pagi" jawab Aron

Ruang pelatihan langsung menyambur kedatangan Aron ditempat ini. Banyak sekali para anggota yang tengah berlatih. Tapi tujuan Aron saat ini bukanlah untuk berlatih atau semacamnya ia harus menemui seseorang.

'tok tok tok'

"Masuk" sahut orang dari dalam ruangan yang sepertinya sudah menunggu kedatangan Aron

"Selamat pagi tuan" sapa Aron sopan

"Udah gue bilang berapa kali jangan panggil gue tuan" ucap orang itu kesal

"Ck iya buruan lo mau apa?" Tanya Aron

"Gak usah buru-buru boy sekolah lo gak bakal pindah" balas orang itu sambil terkekeh pelan

"Bacot lu! Buang-buang waktu gue aja"

Orang itu hanya tersenyum miring sambil mengeluarkan sebuah kotak dari dalam laci mejanya.

"Pastikan target udah nerima kotak ini" ucap orang itu tegas

Aron mengambil kotak itu "Oke tugas gampang" balas Aron sambil tersenyum remeh

"Kalo gitu silahkan keluar dan sekolah yang benar jangan sampai lo jadi bodoh kasian gurunya makan gaji buta"

"Sialan lo" ucap Aron kemudian langsung meninggalkan tempat itu

Orang itu tersenyum miring melihat kepergian Aron 'selamat bersenang-senang sayang' batin orang itu sambil menyunggingkan senyumnya

******

Aron memasuki kawasan SMA Satelit kemudian memarkirkan sepeda motornya. Bibirnya terangkat di balik helm fullface yang ia kenakan ketika melihat targetnya berada di depan mata. Matanya terus mengawasi ke arah mana targetnya pergi.

"I am coming" gumam Aron kemudian segera melepas helmnya dan mengikuti targetnya dari belakang

'Bruk'

Seseorang tanpa sengaja menambrak punggung Aron dari belakang

"Anjing punya mata gak sih lo!" Gertak Aron cepat

"Aduh maaf gue tadi buru-buru jadi gak sengaja nabrak lo" ucap cewek itu meminta maaf sambil membantu Aron mengambil kotak yang terjatuh

Cewek itu mengambil kertas yang berada dalam kotak hitam tersebut. Matanya sedikit memicing melihat kertas dalam kotak itu yang sepertinya kosong tak ada tulisan apapun. Lalu untuk apa kertas itu?

"Sekali lagi sorry ya" ucap Lexi sambil mengembalikan kotak hitam milik Aron

Ya! Orang yg tadi menabrak Aron adalah Lexi.

"Ternyata lo, gak papa kok lain kali hati-hati ya cantik" ucap Aron manis

Lexi hanya tersenyum paksa saja "iya, sekali lagi maaf"

"Iya gak papa yaudah gue duluan ya, gue buru-buru" ucap Aron kemudian segera pergi dari sana

Lexi termenung ditempatnya ia tadi sempet melihat huruf 'A' kecil di pojok kertas kosong itu sama seperti tulisan yang ada pada kertas-kertas kosong yang selama ini menjadi teka-teki baginya. Apakah mungkin itu semua ulah Aron? Tapi kenapa tadi dia setenang itu saat berhadapan dengannya? Ada yang janggal disini.

Bel masuk telah berbunyi membuat lamunan Lexi buyar. Lexi memasuki kelasnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi pikirannya.

******

"Ar" panggil Lexi

"Kenapa?" Jawab Archer

"Tadi gue gak sengaja nabrak Aron" ucap Lexi

"Lo diapain sama dia?" Tanya Archer dingin

"Gak di apa-apain, dengerin nulu kenapa sih jangan main potong aja" kesal Lexi

"Lanjut" ucap Archer

"Nah kan tadi gue gak sengaja nabrak dia terus kotak yang dia bawa tadi jatoh. Dan tadi gue sempet liat isinya itu cuma kertas kosong dan cuma ada tulisan 'A' di pojok kertasnya. Sama kayak yang biasa kita terima" jelas Lexi

Setelah mendengar ucapan Lexi tadi raut wajah Archer tetap datar tidak berubah sama sekali "Terus?"

"Apa mungkin Aron pelakunya?" Tanya Lexi

"Bisa jadi" jawab Archer

"Tapi kalo emang pelakunya Aron maksud dia kirim kertas-kertas kosong tuh buat apa?"

"Pasti ada alesannya, tenang aja gue bakal cari tau" jawab

"Tapi gue gak tenang Ar" ucap Lexi

Archer membawa Lexi kepelukannya "I am here" ucap Archer

Lexi membalas pelukan Archer erat "Apapun yang terjadi nanti kita harus saling percaya ya Ar, karena kepercayaan itu kunci dari keberhasilan kita nanti. Bakal ada banyak sandiwara yang kita gak tau gimana terjadinya" ucap Lexi

"Gue selalu percaya sama lo" ucap Archer tegas

"Makasih"

"Sama-sama sayang" ucap Archer

Pipi Lexi seketika memerah meskipun Archer sudah sering memanggilnya 'sayang' tapi tetap saja Lexi merasa malu.

"Oh iya Ar nanti ada balapan gue ikut ya" ucap Lexi meminta izin

"Oke" jawab Archer

Memang Archer selalu meminta Lexi untuk memberitahunya kalo ada balapan, tawuran atau semacamnya. Archer tidak akan melarang Lexi untuk melakukan apapun tapi ia hanya ingin menjaga ratunya itu dari jauh. Walaupun ia tau kalau Lexi bukanlah cewek lemah tapi ia harus tetap berjaga jangan sampai karena lengah musuh-musuhnya berhasil menyakiti Lexinya.

"Gimana Asteroid?" Tanya Archer

"Aman kok, cuma ada tambahan beberapa anggota baru aja" jawab Lexi

"Siapa yang nyeleksi?"

"Alle" jawab Lexi

Archer hanya menganggukan kepalanya saja

"Kemarin lo kalah balapan?" Tanya Lexi

"Iya" jawab Archer

"Mereka curang?" Tanya Lexi lagi

"Gak, itu murni skill Aksa" jawab Archer tetap dengan nada datarnya

"Terus lo gak merasa tersaingi atau dendam gitu?" Tanya Lexi yang melihat reaksi Archer sepertinya biasa saja

"Ngapain? Itu murni kemampuan dia dia berhak dapetin penghargaan itu. Lagian gak selamanya orang bakal selalu ada di bawah begitu juga sebaliknya jadi ngapain dendam?" Ucap Archer

"Udah gede ternyata ya" ucap Lexi sambil terkekeh pelan

"Lo pikir gue bocah" ucap Archer sinis

"Hahaha" Lexi hanya tertawa entah kenapa ia sangat suka sekali membuat Archer kesal

Archer 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang