#1 Awal

1.8K 161 43
                                    

Pagi ini begitu cerah matahari memancarkan sinarnya begitu terang. Archer mengerjapkan matanya ketika matahari mulai mengganggu tidurnya. Ia melihat kearah jam yang berada diatas nakas pukul 05.00 ia segera bangkit untuk ke kamar mandi mengambil wudhu dan menunaikan solat. Meskipun dia adalah anak yang bandel dan membangkan tapi dia tidak pernah kuwajibannya sebagai seorang muslim.

Setelah solat Archer langsung bersiap untuk pergi ke sekolah. Baju putih dan celana abu sudah melekat sempurna pada tubuhnya. Baju dikeluarkan lengan sengaja digulung dan dua kancing teratas tidak dipasang menampilkan kaos hitamnya.

Archer menyisir rambutnya dengan tangan menampilkan kesan acak-acakan tapi tidak mengurangi ketampanan seorang Archer malah sebaliknya. Bau maskulin bercampur mint khas seorang Archer langsung memenuhi kamar.

Setelah selesai bersiap Archer turun kebawah sambil membawa tas hitam disebelah bahunya. Di meja makan sudah ada papa Archer~David Oberon

"Pagi pa" sapa Archer kemudian duduk dikusi sebelah papanya

"Pagi juga" sapa balik David

Archer mengambil roti yang ada dimeja makan kemudian mengoleskan selai kacang diatasnya

"Gimana sekolah kamu?" tanya David

"Baik" jawab Archer singkat.

Meskipun Archer sudah berbaikan dengan David setelah kesalahpahaman yang terjadi diantara keduanya Archer tetap menjadi pribadi yang dingin dan irit bicara.

"Dasar es" cibir David pelan

"Gini gini anak papa juga" kata Archer yang mendengar cibiran David tadi

"Yang bilang kamu bukan anak papa siapa?" Tanya David mencoba membuat anaknya kesal

"Gak ada" jawab Archer datar lalu kembali memakan rotinya

David menggelengkan kepalanya tak habis fikir. Bagaimana bisa dia menciptakan manusia sedingin es seperti putra tunggalnya ini.

'Untung anak' batin David kemudian kembali melanjutkan sarapannya

Archer sudah selesai sarapan ia mengambil tasnya lalu berpamitan pada David.

"Archer berangkat" pamit Archer kemudian menyalami tangan papanya

"Mau berangkat apa jemput pacar huh?" tanya David

"Dua-duanya Assalamualaikum" kata Archer kemudian berjalan keluar menuju garasi motornya

"Waalaikumsalam hati-hati"

******

"Gale bangun" teriak bang Johan sambil mengedor pintu kamar Lexi kuat.

Lexi yang masih bergelung dalam selimut mulai membuka matanya karena suara berisik dari abangnya itu biasa lagi kalau bukan Johan Abercio Dione.

Lexi berusaha menulikan pendengarannya karena ia masih sangat mengantuk akibat tidak bisa tidur semalam.

"Galexia bangun gak" teriak bang Johan lagi

"Lima menit bang" balas Lexi dengan suara serak khas bangun tidur

"Udah telat xia" terdengar suara lagi dari luar kamar Lexi. Meskipun masih dalam keadaan mengantuk ia masih bisa mendengar dengan jelas kalau itu bukan suara teriakan abangnya lagi. Tapi suara seseorang yang berhasil membuatnya tak bisa tidur semalam.

Lexi langsung melempar selimutnya dan tergesa berjalan kearah pintu kamar.

Ceklek

Lexi membelalakkan matanya "Archer" ucap Lexi reflek ketika melihat sosok Archer berdiri didepan kamarnya dengan seragam sekolahnya.

Archer 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang