#3 Aska?

1.1K 122 18
                                    

Setelah mengantar Lexi pulang Archer pergi ke warung papa berkumpul seperti biasa dengan teman-temannya. Di warung papa sudah ada berkumpul beberapa Anggota Aerglo.

"Baru dateng lo bos" sapa Danu berbasa basi

"Hmm" balas Archer datar

"Trimplek amat tuh muka" desis Danu kemudian kembali meminum kopi dihadapannya

"Udah tau Archer trimplek masih aja lo ajak ngomong" sahut Dimas yang baru datang dengan membawa satu piring mie kuah ditangannya

"Mie mulu lo" kata Archer melihat Dimas yang baru datang membawa mie

"Biarin lah mie pak parjo paling the best gak bisa nolak gue" kata Dimas sambil menikmati mie kuahnya. Memang setiap Dimas kemarkas ia akan selalu pesan mie kuah pak parjo. Tak peduli pagi, siang atau malem.

"Jangan keseringan" Dimas mengangguk. Biarpun Archer adalah sosok yang dingin tapi ia selalu peduli dan perhatian kepada teman-temannya.

"Gimana Meteor Dan?" tanya Archer pada Danu.

Setelah war hebat dengan Aster dan Eroid kemarin Meteor seakan hilang ditelan bumi. Tak ada kabar lagi mengenai Meteor ataupun goldan dan beberapa geng yang bergabung dengan Meteor waktu itu.

"Gak ada kabar Ar" Jawab Danu

"Gue yakin mereka gak bakal nyerah gitu aja. Mereka pasti bakal balas dendam" sahut Dimas ikut nimbrung dipembicaraan Archer dan Danu

"Nah gue setuju sama Dimas. Meteor gak bakal nyerah gitu aja setelah war kemarin" ucap Danu menyetujui ucapan Dimas

"Gue tau, tetep waspada" kata Archer mendapat anggukan dari Dimas dan Danu

"Assalamualaikum epribadeh babang Jasson yang tampan datang. Karpet merahnya mana nih?" teriak Jasson heboh dari luar markas membuat beberapa orang didalam markar terlonjak kaget mendengar teriakan Jasson.

Jasson datang bersama Benua disebelahnya "Berisik goblok" kata Benua sambil berjalan mendahului Jasson

"Ye sirik ae lu. Mana nih karpet merahnya woy" teriak Jasson lagi

"Diem napa bang sakit nih kuping denger lo teriak mulu" sahut Gabriel salah satu anggota Aerglo yang merasa terganggu dengan teriakan Jasson

"Heh berani banget lo bocah gue depak mampus lo" kata Jasson sengit bukannya takut Gabriel malah menjulurkan lidahnya mengejek

"Gue gak takut whlee"

"Gue potong juga lidah lo sini lo gabriel laknat" kata Jasson kemudian mengejar Gabriel yang sudah berlari mengelilingi warung papa untuk menghindari Jasson

Gabriel berlari kebelakang tubuh Archer napasnya narik turun cape berlari keliling warung papa yang bisa dibilang cukup luas.

"Bang tolongin gue bang ada singa ngamuk" kata Gabriel sambil berlindung dibalik tubuh Archer

"Eh sini lo bocah beraninya ngumpet di ketek Archer aja lo" kata Jasson sambil berkacak pinggang

"Bang tolongin gue bang" mohon Gabriel sambil terus berlindung dibelakang Archer

"Duduk Jas" kata Archer datar membuat Jasson memandang Gabriel sinis sedangkan Gabriel ditempatnya tersenyum penuh kemenangan

"Awas lo nanti" desis Jasson tajam

"Gak denger lagi pake kacamata" kata Gabriel berdiri di samping Archer karena sudah merasa aman

"Thanks bang"

"Hmm" balas Archer

Beginilah mereka dibalik tampang sangar yang mereka tunjukkan. Mereka akan menjadi seperti anak kecil ketika sudah bercanda dan jauh dari kata musuh dan perkelahian.

Archer 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang