Author pov
Entah sudah keberapa kali Lexi mencoba menghubungi Archer tapi hasilnya tetap sama ponsel Archer tidak aktif. Lexi menghentakkan kakinya kasar.
"Kemana sih" gerutu Lexi kesal sambil mengambil motornya di garasi rumah. Awalnya Lexi akan pergi bersama Archer kesekolah pagi ini tapi sampai saat ini Archer tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
"Bodo amat gue berangkat sendiri aja" gerutu Lexi lagi sambil menjalankan motornya ke sekolah.
Ditengah perjalanan sebuah motor sport biru menyamai laju motor Lexi. Lexi menoleh menatap seseorang cowok dengan seragam putih abu dan helm fullface yang ia kenakan.
Lexi berfikir sebentar setelah melihat helm yang dikenakan cowok itu. Sepertinya dirinya tak asing dengan helm itu dan ya Lexi ingat "Dia kan cowok yang di halte waktu itu" batin Lexi setelah berhasil mengingat siapa cowok yang berada di sampingnya ini.
Lexi menambah kecepatan motornya begitu juga dengan cowok itu. Cowok itu tersenyum miring di balik helm fullface nya. Cowok itu memacu motornya lebih cepat menyusul Lexi yang sudah agak jauh. Tak terlalu sulit bagi cowok itu untuk menyamai laju motor Lexi.
Mereka berdua terus menambah laju motor masing-masing. Untunglah jalan yang dilalui Lexi saat ini tengah sepi jadi tidak membahayakan pengendara lain. Hingga kurang lebih seratus meter lagi sampai di SMA Satelit cowok itu semakin menambah laju motornya dan menyalip Lexi sambil membunyikan klakson motornya.
Lexi membalas dengan membunyikan klaksonnya lalu masuk kedalam SMA Satelit. Memarkirkan motornya di parkiran khusus Aerglo.
"Pagi cantik" sapa Jasson pada Lexi
"Pagi juga Jas" balas Lexi dengan senyum manisnya
"Loh kok gak bareng Archer Lex?" tanya Orion mewakili teman-temannya yang bingung kenapa Queen mereka berangkat sendiri.
"Nah betul padahal semalem pak bos bilang mau jemput lu makanya gak ikut kumpul dirumah Dimas tadi" sahut Benua
Lexi mengedikkan bahunya acuh "Gak tau juga gue. Gue dah nunggu eh gak nongol-nongol yaudah gue berangkat sendiri aja" jelas Lexi
"Tumben Archer gak nepatin janjinya" kata Dimas karena ia tau kalau ketuanya itu pasti akan selalu menepati janjinya kecuali karena hal yang sangat penting.
"Ada yang gak beres" ucap Danu dan disetujui temannya yang lain
"Mending lo ke kelas aja Lex udah mau bel juga" kata Danu menyuruh Lexi untuk pergi ke kelas
"Oke kalau ada apa-apa cepet kabarin gue" kata Lexi
"Siap bu bos" jawab Jasson
Setelah itu Lexi pergi dari parkiran menuju kelasnya 12 ips 4. Seluruh anggota Aerglo yang ada di parkiran satu persatu sudah mulai pergi ke kelasnya masing-masing kecuali ke lima inti Aerglo yang masih tetap berada di parkiran menunggu kedatangan Archer. Namun nihil, sampe bel masuk berbunyi Archer belum juga datang.
Mereka berlima memutuskan untuk pergi ke rooftop sekolah. Sesampainya di rooftop mereka duduk di sofa yang memang mereka sediakan.
"Woi Jas ambil cemilan dong" kata Danu menyuruh Jasson untuk mengambil cemilan
"Ogah ambil sendiri punya tangan sama kaki tuh digunain biar gak kaku" balas Jasson kemudian mengambil sebotol minuman isotonik dari dalam kulkas yang berada di rooftop.
Fasilitas yang ada di rooftop bukan hanya sekedar sofa tapi kulkas juga ada disini. Mereka sengaja mengubah rooftop menjadi tempat mabal ternyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Archer 2
Teen Fiction#2 - Archer (04/10/2020) #5 - Kompak (27/09/2020) [Season] Cerita ini merupakan season cerita Archer by ilfii_nur . . Archer Orbis Oberon dan Galexia Ophelia Dione keduanya merupakan ketua dari geng motor terbesar in Indonesia. Kekuatan dan kekuasaa...