bab 3 jebakan yang kena

87 13 0
                                    

MALAM itu kabut tipis datang bergulung-gulung dari arah pelabuhan dan Samudra Pasifik yang gelap. Jalan-jalan di Rocky Beach lengang. Sinar remang dua lampu jalan menimbulkan kesan seram. Terdengar suara anjing menggonggong. Seekor kucing melesat, menyeberang jalan yang lengang. Selama beberapa waktu, selain kucing itu tidak nampak sesuatu yang bergerak.

Kemudian Pete muncul di ambang pintu garasi rumahnya yang terbuka. Lampu di dalamnya menyala. Pete berjalan mondar-mandir, sambil

memperhatikan jalan yang remang-remang penerangannya. Ia kelihatannya seperti sedang menunggu sesuatu. Sebentar-sebentar ia menoleh ke belakang, memandang beberapa kotak hitam yang ada dalam garasi. Ia bersama kedua temannya dengan sengaja meletakkan kotak- kotak itu di situ, di tempat yang pasti akan kelihatan oleh siapa pun juga yang mengintai.

Tiba-tiba Jupiter dan Bob datang berlari-lari dari salah satu pekarangan lain di blok itu juga. Mereka membawa sebuah kotak lagi yang juga berwarna hitam. Kelihatan jelas sikap mereka yang bersemangat, sewaktu bergegas-gegas menuju rumah Pete.

"Ada apa?" seru Pete.

Bob dan Jupiter memasuki pekarangan rumah keluarga Crenshaw.

"Kata Jupe, kelihatannya kita sudah berhasil menemukannya!" jawab Bob dengan suara lantang. "Kaulihat saja apa yang kami temukan!" seru Jupiter menimpali, sambil berlari menuju garasi dengan napas terengah-engah.

Di dalam garasi yang pintunya dibiarkan tetap terbuka, ketiga remaja itu berdiri dengan sikap bergairah mengelilingi kotak hitam yang diletakkan Jupiter di lantai. Pemimpin Trio Detektif yang bertubuh gempal itu

membuka kotak itu, lalu menatap Pete dengan bergairah. Pete memandang

ke dalam kotak yang terbuka.

"Wow!" seru remaja bertubuh jangkung itu. "Ini lain lagi!"

"Aku yakin, pasti inilah yang dicari-cari pencuri itu!" Jupiter berbicara dengan suara yang sengaja dikeraskan. "Ya, betul," kata Bob menimpali. "Kita apakan sekarang, Jupe?"

"Yah..." Jupiter kelihatannya seperti berpikir sebentar. "Sekarang sudah terlalu malam. Aku sebenarnya sudah harus ada di rumah satu jam yang lalu. Lebih baik kita biarkan saja dulu malam ini di sini, dan pintu garasi kita kunci. Besok pagi kita serahkan pada polisi."

"Ya, sekarang memang sudah terlalu malam," kata Pete.

"Aku juga harus pulang," kata Bob. "Besok saja kita serahkan ke polisi." Kotak hitam yang terakhir mereka letakkan di atas meja tempat bertukang yang terdapat di salah satu pojok garasi itu. Setelah memadamkan lampu, mereka bertiga keluar. Pintu garasi mereka amankan dengan kunci gembok. Bob dan Jupiter mengambil sepeda masing-masing. Mereka melambai ke arah Pete, lalu pergi mengendarai sepeda. Ketika keduanya sudah menghilang di balik tikungan, Pete masuk ke rumahnya.

Jalan yang gelap dan diselimuti kabut kembali lengang.

Tapi di balik tikungan, di tempat yang tidak mungkin kelihatan oleh orang

yang mungkin saat itu sedang mengintai rumah dan garasi keluarga Crenshaw, Bob dan Jupiter cepat-cepat menaruh sepeda-sepeda mereka di suatu tempat yang terlindung bayangan segerombol pohon ekaliptus yang lebat. Setelah itu mereka menyelinap lewat pekarangan belakang rumah- rumah, kembali ke arah rumah keluarga Crenshaw. Mereka bergerak dengan sembunyi-sembunyi lewat pekarangan rumah keluarga Dalton yang bersebelahan letaknya dengan rumah keluarga Pete, lalu bersembunyi di balik bayangan semak tinggi yang membatasi pekarangan kedua rumah itu.

Pintu depan garasi rumah Pete terletak di balik pagar tanaman itu. Dengan hati-hati kedua penyelidik remaja itu beringsut-ingsut maju, merangkak di bawah semak. Mereka berhenti ketika sudah sampai di tempat yang terlindung, tapi dari mana dengan cepat mereka bisa

(25) TRIO DETEKTIF: MISTERI SETAN MENANDAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang