🌙8🌙

38 3 0
                                    

Author Po'v

Shellen menatap Renjun dengan tatapan datar, sedangkan Renjun berserta Chenle menatap Shellen dengan tatapan memohonnya.

"Harus gw?, Kan masih ada anggota yang lain." Ucap Shellen dan mereka berdua ngegelengin kepalanya bersamaan.

"Gak ada yang bisa Shel.. cuman lu doang harapan gw satu-satunya. Tolongin kita ya?, Kalau enggak gini deh.. lu mau apa gw beliin deh Shel.. lu mau album NCT? Enhypen? Atau yang lain? Ngomong.. gw beliin semua versi deh. Sekalian.. seblak, geprek, bakso.. bakal gw beliin." Shellen mengedipkan matanya dan menelan salivanya karna perkataan Chenle.

'Sial.. sogokannya bikin iman gw goyah seketika.'

"Kok lu curang banget sih ko?. Gw kan juga sibuk." Ucap Shellen dan membuat Chenle tertawa.

"Gw tau kelemahan lu Shel.. jadi? NCT atau Enhypen? Seblak atau bakso?" Tanya dia sembari memainkan kedua alisnya bersamaan.

"Dua-duanya semua versi gimana?. Terus nanti Seblak, besok bakso." Tanya Shellen sembari tersenyum penuh kemenangan dan bikin ko Chenle terdiam seketika.

Shellen menghela nafasnya. Dirinya tau jika Chenle tidak akan mau menyanggupi permintaannya yang ini. Walau lelaki itu mempunyai banyak uang, tetapi bisa dibilang lelaki itu sangat menghemat.

"Deal. ayo sekarang lu harus jadi asisten kita bertujuh!" Shellen terbelak kaget dan mencoba untik melepaskan tangan Chenle yang menarik tangannya.

"Ko.. jangan di seret juga kali oi!! Gw manusia bukan kambing" rengeknya dan membuat Chenle tertawa. Renjun hanya terkekeh melihat kedua juniornya itu.

Mereka bertiga memasuki studio khusus untuk anak-anak yang mengikuti kelas dance.

"Eh? Seriusan mau?" Shellen menatap datar ke arah Jeno yang menunjuk dirinya sembari menatap Renjun dan Chenle

"Awalnya enggak. Tapi gw harus korbanin uang gw." Ucap Chenle dan membuat Shellen mengendus kesal.

"Yaudah sih.. kalau gak mau gw keluar ya.." disaat dirinya berbalik saat itu juga dirinya terbentur sesuatu hingga merasakan sakit di jidatnya.

"Hati-hati dong.. untung aku yang kamu tabrak, bukan tembok." Shellen menatap malas ke arah Jaemin dan memilih untuk duduk di bangku yang disediakan disana.

"Inget ya bang.. kalau bukan karna gw Shellen gak bakal mau disini." Ucap Chenle terhadap Jaemin, Shellen yang mendengar itu hanya bisa menghela nafasnya dan membuang pandangannya.

Dirinya tak sengaja menatap Jeno yang kini berjalan ke arahnya sembari menatap dirinya dengan senyuman.

"Tugas lu disini nyalain lagu sama ngerekam kita. Oke?" Ucap Jeno dan diangguki oleh perempuan itu.

"Kalian bawain dive into you?!" Tanya Shellen antusias begitu melihat judul lagu yang dibawain oleh mereka bertujuh. Jeno mengangguk kecil dan membuat Shellen tersenyum senang.

"Woah..." Gumamnya dan membuat Jeno menatap Shellen gemas.

Jaemin yang melihat interaksi antara Jeno dan Shellen tadi terdiam, dirinya sangat tidak suka melihat interkasi keduanya. Jaemin menghampiri mereka berdua yang terlihat saling bercanda ria.

"Latihan dulu." Ucap Jaemin datar terhadap Jeno. Jeno mengangguk dan tersenyum terhadap Shellen sebelum berjalan menghampiri kedua temannya yang baru saja datang.

Haechan yang melihat Jaemin dekat dengan Shellen sontak mensoraki mereka berdua, hal itu membuat Shellen cukup kesal.

"Rekamnya jangan rekam Jaemin doang ya Shel" Shellen menatap malas ke arah Haechan yang memang baru aja datang bersama Mark.

Hello stranger [Jake Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang