🌙11🌙

43 4 10
                                    

Author Po'v

Gadis itu membuka matanya dan melihat Jake yang masih tertidur tepat di hadapannya. Senyuman kecil muncul di wajah gadis itu saat melihat wajah polos lelaki itu yang menurutnya hampir sama seperti anak balita.

Tangannya masih berada di pinggang lelaki itu, begitu juga dengan tangan lelaki itu yang masih melingkar di tubuhnya. Shellen rasa dirinya dan Jake sama sekali tidak berganti posisi tidur, tapi anehnya dirinya masih merasa sangat nyaman di posisi ini. Biasanya pasti Shellen akan terbangun dengan posisi tidur yang sudah berubah dari sebelumnya.

Shellen mencoba untuk melepaskan tangan Jake dari pinggangnya secara perlahan, namun di saat dirinya baru saja mengangkat tangan lelaki itu, Jake malah mengeratkan pelukannya dan secara otomatis jarak keduanya semakin dekat.

Shellen mengedipkan matanya terkejut karna jarak wajahnya dengan lelaki itu hanya sekitar 1 cm, gadis itu menahan nafasnya dan kemudian terbelak saat melihat Jake yang membuka matanya dan tersenyum manis kepadanya.

"Morning" sapa lelaki itu yang menatap dirinya hangat.

"Morning" sapanya balik dengan suara kecil. Jake melepaskan pelukannya dan segera berdiri untuk melakukan sedikit peregangan di tubuhnya. Sedangkan Shellen hanya terduduk di tempatnya melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 09.15 menit.

Shellen segera berdiri, mengambil jepitan rambutnya untuk merapikan rambutnya. Setelahnya gadis itu segera merapikan kasurnya dan begitu juga dengan Jake yang merapikan kasurnya yang sempat berantakan karna ulah Shellen semalam.

"Aku aja.. itu kan gara-gara aku yang berantakin.." ucap Shellen yang mengambil alih bedcover dari tangan Jake.

Jake menggelengkan kepalanya, mengusap pelan kepala gadis itu dan kembali mengambil alih bedcover miliknya. "Gak usah.. gapapa.. kamu mandi duluan aja.." Ucap lelaki itu yang di turuti oleh gadis itu.

Shellen mengambil bajunya dan keluar dari kamar, mengambil handuk sebelum memasuki kamar mandi dan memulai ritual mandinya. Sepeninggalan Shellen, Jake langsung terduduk di kasurnya menutupi wajahnya yang tersenyum lebar karna perasaan senangnya. Ya.. lelaki itu senang karna begitu dirinya membuka mata, dirinya langsung melihat wajah cantik Shellen yang membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

"Cantik banget" gumamnya saat mengingat wajah Shellen tadi. Helaan nafas keluar dari mulutnya sebelum ikut keluar dari kamar untuk membuat sarapannya dengan Shellen.

"Shellen.. kamu mau makan apa?" Tanya Jake tepat di depan pintu kamar mandi.

"Aku gak makan di rumah.. aku mau ke sekolah nanti buat latihan vokal sekalian ngevideoin ko Renjun dkk" ucap gadis itu yang membuat Jake terdiam.

"Kok gak ngomong dulu?"

"Lupa.."

"Yaudah" Jake berjalan menuju dapur, memasak air untuk menyeduh kopi untuk dirinya, dan juga susu untuk gadis itu.

Suasana hatinya yang tadinya bagus, kini berganti dengan suasana hati yang buruk karna mengingat jika ada Jaemin di sana. Jake tidak cemburu, namun dirinya hanya takut jika Jaemin kembali mengganggu Shellen, dan Jake tidak suka jika Shellen merasa tidak nyaman.

Disaat lelaki itu tengah termenung, memandang kosong ke arah meja dapur, Shellen keluar dari kamar mandi dan melihat lelakinya tengah termenung. Gadis itu menghampiri lelakinya dan membuat Jake menatap datar Shellen di hadapannya. Shellen yang merasa jika Jake tidak senang perlahan melingkarkan tangannya di pinggang lelaki itu dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang lelakinya.

"Maaf.. aku beneran lupa buat kasih tau kamu." cicit Shellen yang takut jika Jake marah padanya.

Jake terkekeh kecil kemudian mendekap Shellen sembari mengecup kening gadis itu.

Hello stranger [Jake Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang