"Saya adalah seorang pencemburu akut! Jadi jangan salahkan saya jika saya akan selalu protes ketika melihat kamu mendekat atau di dekati oleh orang lain, walaupun orang lain itu adalah anak-anak saya sendiri.."
-Revandio Elbert Galaxy-
***
Ini tenta...
Uwuw.... Siapa yang nungguin aku update lagi nich?
Auahhh.. Aku ngambek ihh sama kalian!
Ayo dong, spam komen lagi kaya kemarin biar aku makin rajin up nya☹️
Sedih tau, liat kalian ga semangat sama cerita aku☹️
Yaudah deh, selamat membaca! Aku mau lanjut sedihnya lagi!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Saat kamu menghancurkan perasaan seorang wanita, maka kamu juga akan menghancurkan hatinya, senyum manis nya, dan juga kepercayaan atas dirinya,"
-Alexa Eqquina.
=================================
Hari ini, cuaca terlihat sangat bagus. Langit yang berwarna biru, terlihat sangat cerah dengan matahari yang tidak terlalu terik menyinari bumi.
Setelah berkunjung ke rumah sakit yang menangani Vania, kini keduanya sudah berada di kampus untuk mengikuti mata kuliah siang hari ini.
"Al, lo ntar ikut lagi ga jengukin Vania?"
"Kapan?"
"Rencana nya sih pulang kita kuliah ini," Obrolan keduanya terus berlanjut selama menelusuri koridor fakultas.
"Eummm.... Boleh deh, lagian gue juga lagi ga ada kerjaan di kos!" Putus Alexa akhirnya.
"Yes!" Seru Randha senang, "tapi pulang nya gue nginap di kos lu ya?"
Mendengar hal itu Alexa mendengus, "ada maunya ternyata!"
Randha nyengir mendengarnya. "Ikhlas kan lo?"
"Hmmm... "
Keduanya terus berceloteh, seperti tidak ada habisnya. Vania yang memiliki sifat sangat aneh, terus-terusan membuat Alexa tertawa tanpa henti.
"Dan gila nya la-"
Belum juga Randha menyelesaikan ucapan nya, Tiba-tiba saja tangan Alexa ditarik oleh seseorang. Randha terpaku melihat sahabatnya diseret oleh seseorang yang ia sendiri tidak mengenalinya.
"Ihh.... Randha goblok banget! Gue di culik masa dia diem aja sih?" Geram Alexa kesal sambil menoleh kebelakang.
Sedangkan, Randha ia masih diam di tempatnya. Ia terus memperhatikan Alexa yang sedang di seret oleh seseorang.
"Ehh... Itu Alexa mau dibawa kemana?" Monolognya ketika sadar.
"Gue tolongin ga ya?"
"Ga usah deh, lagian tuh cowo keliatan cakep kalau dari belakang hehehe."
