Penyesalan

15

Maaf guys aku lama up😅
Selamat membaca😊😘

Diperjalanan Indah hanya menatap jalanan dengan pandangan kosong pikirannya hanya tertuju pada nasip pernikahan ya yg sedang berada di ujung tanduk.

Sesampainya di rumah orang tuanya Indah di sambut oleh kedua orang tuanya yg kecewa ya kecewa pada diri mereka sendiri yang telah menjodohkan putri semata wayang mereka pada laki laki brengsek.

Menangis itu lah yang di lakukan oleh sang ibu setelah melihat betapa menyedihkannya wajah putrinya itu memeluk hanya itu yang bisa dia lakukannya sekarang dan terus meminta maaf berulang kali dengan isak tangisnya.

Masuk ke dalam rumah dengan raut sedih yang terpangpang jelas di wajah ibu dan anak itu dan raut marah yang membara dari sang ayah bisa bisanya pria yang telah dia beri kepercayaan malah menghancurkan hati putrinya itu dengan masa lalu yang sangat menjijikkan.

Bukan diam dan bungkam yang dapat di lakukan sang ayah dia sekarang sedang melakukan yg seharusnya dia lakukan menghukum dengan seimbal putrinya bukan mainan.

"Indah sayang sekarang kekamar ya tidur jangan nangis terus ya sayang, maaf mama yang bodoh menjodohkan kamu dengan dia maaf sayang mama sayang sama kamu nak"
Kata sang ibu dengan isak tangis.

"Mama gak salah kok"
Bujuk indah agar sang ibu tak menyalahkan diri terus menerus.

"Tidak ada yang salah kecuali papa,
Papa tidak mencari lebih dalam lagi ke hidupanya karna papa percaya dengan keluar itu tapi mereka menyimpan sebuah kebohongan besar maaf sayang papa sudah menghancurkan kehidupan kamu"
Kata sang ayah dengan tangis yang di tahan.

"Gak pa, ini takdir sudah takdir Indah mengalami ini semua jangan papa dan mama salahkan diri kalian Indah mohon"
Bujuk sang anak dengan memeluk sang ayah dengan isak tangis yang coba tuk di tahan.

*

Di sisi lain seorang laki laki sedang terduduk lemas di pinggiran jalan raya dengan luka luka lebam di seluruh tubuhnya.

Ya balasan yang sudah terlaksana yang di lakukan oleh sang mertua di saat ingin mengejar sang istri dengan mengendarai mobil dengan kecepatan yang maksimal mobilnya di hadang oleh suruhan mertua mencoba melawan tapi tak dapat menandingi preman sebanyak itu.

Dengan luka babak belur itu dia bangkit berdiri dan menuju dimana mobilnya di parkir pergi ke rumah mertua dengan harapan semoga sang istri mau mendengar penjelasan darinya.

Sesampainya di sana jangankan berbicara bertemu pun tak dapat di lakukan melihat pintu gerbang yang terus di tutup dan tak kunjung di buka dia melajukan mobilnya ke rumah orang tuanya berniat meminta bantuan agar istrinya kembali.

Sesampainya di rumah orang tuanya pun dia masih  menerima kembali pukulan demi pukulan dari sang ayah yang terus memakinya dengan emosi yang tak dapat di tahan.

Dan sang mama terduduk dengan tangis melihat segala yang terjadi,
putra yang selama ini dia bangga banggakan tak lebih dari pecundang yang lari dari tanggung jawab dan melukai banyak hati terutama menantu yang sudah di anggap seperti putri sendiri.

"Sudah berapa kali papa bilang sama kamu jangan pernah lari dari tanggung jawab dan jangan pernah melukai hati istri mu lihat sekarang apa yang kamu lakukan Novan"
Maki sang ayah dengan terus memukuli putranya itu.

"Pah sudah pah nanti kalau dia mati gimana dia harus menebus kesalahan yang telah dia perbuat"
Lerai sang ibu.

Bahkan sekarang tak ada yang memihak dirinya tak ada seorang pun, sekejam itukan hidupnya sekarang tak ada yang mau mendengar penjelasan darinya.

"Pa Novan mohon kali ini aja kita pergi dan jelaskan semuanya pada kelurga Indah"
Mohon sang anak yang terkulai lemas di lantai.

"Menjelaskan apa? kamu kalau sudah salah ya salah tak usah membela diri"
Kata sang ayah dengan amarah.

"Pa kita harus pergi ke kediaman keluarga Indah tapi kita tunggu beberapa saat waktu agar saat kita tiba anak mu ini tak menerima pukulan kembali"
Kata sang ibu yang mengerti keadaan yang sedang terjadi membicarakan baik baik itulah jalannya keputusan biarlah nanti di tentukan.

"Baik kita akan datang ke sana, ini jalan yang terbaik dan jangan bilang anak ini anak ku dia hanya pengecut"
Kata sang ayah yang membenarkan perkataan sang istri.

Gimana seru gk komen y tolong semangatin author dong buat lanjutin cerita ini dan plis kasih ini⭐ by guys jangan lupa follow y.