Chapter 10 • Memotret

134 28 57
                                    

"Oiii Teknooo... Kok lo baru bangunin gue jam segini?"

Tin melirik jam tangannya. Lalu bangkit dan berjalan ke arah pintu. Ia menggosok mata berusaha mengumpulkan kesadaran. Saat ia membuka pintu sekretariat, cahaya terang menyambutnya.

"Lha katanya minta dibangunin pagi. Ini baru jam 10.00 kok." sahut Tekno cuek. Ia membuntuti di belakang Tin.

Tin menepuk dahinya frustrasi.

Beginilah jadinya kalau terbiasa ngebo. Teman-temannya sampai hapal kalau jam sepuluh itu masih pagi banget buat Tin. Dia biasa bangun sore soalnya.

"Tapi mataharinya udah tinggi! Nih liat. Dooohhh...!"

"Ngapain lo nyari matahari?"

"Mau foto.."

Tin keluar dari sekret dan berjalan ke taman barat. Bunganya pada mekar, pohonnya rindang, udara sejuk.

Rumputnya hijau tapi embunnya sudah menguap. Tin bermaksud memotret embun pas matahari baru terbit. Tapi karena teman-temannya yang tidur di sekret masih pada molor dan dia juga molor, jadi telat bangun.

"Teknooo.... Lihat nih embunnya nggak ada!"

Tekno yang masih cengo hanya menatap Tin dari teras sekret.

"Pond, sini deh."

"Oi." Pond yang baru balik dari kamar mandi langsung menghampiri Tekno dan berdiri di sebelahnya.

"Gue tahu Tin emang gesrek. Tapi dia jarang bertingkah absurd gitu deh."

Tekno dan Pond kini memandangi teman mereka yang sibuk mencari angle terbaik. Dia nungging, jongkok, kelesotan di taman memotret objek-objek entah apa.

"Jarang apanya. Tiap hari dia gitu."

"Baru akhir-akhir ini aja deh kayaknya. Kenapa sih dia?"

"Nggak usah kaget gays, dia baik-baik aja." Pete yang baru bangun juga ikut gabung dengan mereka. Ia meregangkan otot dan mengerjap-ngerjapkan mata sipitnya.

"Masa sih? Kayaknya udah parah tuh." Tekno mulai mencemaskan temannya.

"Nggak apa-apa. Tin cuma lagi kasmaran."

.


.


.




TBC


































































Even if you leave, i'll still create...




















Even if you leave, i'll still create

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CRUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang