Chapter 31 • Please Don't

77 19 102
                                    

Tin mengira Can sudah tidur karena lebih dari lima menit nggak ada balasan lagi. Jadi ia memasukkan hapenya ke saku hoodie dan kembali ke lingkaran. Ia minum bersama teman-temannya yang masih bertahan hingga pagi menjelang.

Tin nggak terlalu high sebenarnya, tapi cukup ceroboh untuk menceritakan semuanya pada Can.

Mungkin diam-diam selama ini dia membutuhkan teman curhat yang cukup bisa dipercaya tanpa menghakiminya. Can orang yang tepat karena ia belum melihat Tin yang sebenarnya.

Karena kalau Can mengenal Tin. Dia pasti akan bereaksi sama kayak cewek-cewek itu. Menghakimi, melabel dan menistanya.

Meski nggak terganggu dengan stempel yang terlanjur ia sandang, Tin masih ingin dianggap cowok biasa. Dia nggak seplayer itu. Dia selalu berpegang pada consent. Kalau partnernya nggak bersedia, dia nggak pernah maksa. Paling digodain terus sampai nyerah. Siapa yang tahan sama pesona Tin.

Dengan Can, Tin bisa meluapkan kegelisahannya. Meski hanya sedikit, ia merasa lega. Ia merasa diterima. Dan ia percaya pada Can.

Lama berselang saat Tin kembali membuka wattpad dan membaca rentetan dm dari Can.

Can
Kamu kalo sama aku nggak boleh ada emosional dan baper ya Tiin...

Can
Karena hubungan kita itu author dan reader. No baper-baper club..

Can
Karena suatu saat aku akan menghilang dari radarmu.

Hati Tin mencelos membacanya. Ia mengusap wajah dan kepalanya. Tiba-tiba marah tanpa alasan. Tapi rasa marah itu diikuti perasaan lain yang lebih mengerikan. Perasaan takut kehilangan.

Can
Kalo kamu ngajak aku halu chat-chat nggak jelas aku oke aja. Tapi nanti kalo aku udah komitmen sama orang di real life, aku akan menghilang.

Tin
Please dont.

Can
Maka dari itu aku nggak mau kasih kamu sosmed dan ig ku yang asli, id line atau kontak lain. Apalagi permintaanmu kemarin minta foto asli. Hmm maaf nggak bisa. Nanti kamu dan aku akan baper. Ahahaha...

Can
Aku di ig asli pun jarang posting-posting foto pribadi. Sampe ada teman yang ngechat aku di line. Nomorku masih aktif nggak karena aku nggak pernah buat status. Ahahaha..

Can
Aku nggak kayak cowok-cowok lain yang biasanya sehari bisa apdet status dan foto beberapa kali. Aku foto juga tapi untuk koleksi pribadi aja. Aku salut sama orang yang bisa apdet status dan apdet foto dengan caption yang bagus karena aku nggak bisa kayak gitu.

Can
Aku nggak mau banyak dosa juga sih. Dosaku udah banyak. Nggak mau nambah lagi.

Can
Selamat malam dan selamat tidur sleepy head. Makasih udah share cerita dan percaya sama aku untuk berbagi storynya. Muaachh mmuaachh...

Tin termangu membaca berondongan chat dari Can. Sengatan rasa tajam menyelusupi bagian dalam dirinya, entah yang mana.

Tin lupa bernapas. Ia hanya terpaku. Jantungnya berdetak kencang. Ia merasa bingung. Terlalu bingung sampai nggak tahu harus bereaksi apa.

Tin
Gue nggak tidur... Gue lagi mikirin satu kemungkinan.

Dia akhirnya membalas.






















.



.



.





TBC














Chapter berikutnya makin dalem...




















Juni 26, 2021

CRUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang