Si Buruk Rupa KookTae//KookV

Bagian 9

Tekan⭐dulu baru baca dan 200 vote baru lanjut. Selamat membaca.....

⚠️ pembunuhan dan darah,  yang phobia silahkan skip.
.

.

.

Ada seorang wanita berambut panjang berwarna silver, walau terlihat masih muda tapi dia berumur ratusan tahun. Dia seorang penyihir yang di kutuk tidak bisa mati kecuali orang itu sendiri yang menginginkan mati.

Wanita itu melihat pertumpahan darah yang terjadi saat ini, ia menghela nafas dengan kasar sebelun memejamkan mata untuk melihat menerawang situasi dalam 5 jam ke depan. Mulutnya terus mengucapkan sebuah kalimat mantra dan wajahnya sudah penuh keringat akibat penampakan masa depan yang ia lihat.

Penyihir itu masih terus melihat apa yang akan terjadi bahkan ia sampai batuk darah karena dia menguras tenaganya terlalu banyak. Dia membuka matanya dan nafasnya terengah2 seperti habis dikejar orang jahat.

"Maaf aku tidak bisa melawan takdir." Gumam wanita itu yang sudah membuka matanya setelah melihat apa yang akan terjadi.

"Tapi aku berjanji kalian akan bersatu di masa yang akan datang." Ucap wanita itu sebelum dia menghilang dan berubah menjadi kupu2 yang sangat banyak.

🍓🥕🍓🥕

Suara pedang yang beradu masih berlanjut, mereka tidak ada yang mengalah walau sudah banyak sekali korban yang berjatuhan.

Namjoon bertarung dengan ketua kelompok pembetontak, sedangkan Jungkook masih dengan appa mertuanya. Tak jauh dari Jungkook ada Jimin yang menghadapi anak buah musuh bersama Hoseok dan Yoongi.

Taehyung masih sibuk memanah dari atas bahkan sebentar lagi busur yang ia miliki akan habis karena sudah banyak sekali busur panah yang ia gunakan. Dia memanah musuh yang yang ada disekitar Namjoon dan Jungkook, kadang memanah disekitar Yoongi, Jimin dan Hoseok. Ia juga harus melawan musuh yang berhasil menuju tempatnya menggunakan pedang.

Taehyung tadi tergores pedang lawan saat ada salah satu musuhnya berhasil ke tempatnya, karena terlalu konsen memanah sampai di tidak sadar kalau ada yang mengayunkan pedang ke arahnya, untung saja ia sempan menghindar kalau tidak punggungnya terkena tusuk pedang musuh.

🍓🥕🍓🥕

"Baekie tolong kamu bawa Jinie pergi dari sini karena ini demi kebaikan Jinie yang mengandung cucu kita." Ucap Chanyeol yang membungkus beberapa pakaian dan makanan.

"Aku tidak ingin meninggalkan kalian." Baekhyun menatap khawatir  kearah Chanyeol.

"Kalian harus pergi dari sini, ini demi kebaikan kita bersama. Pergilah ke tempat Taehyung dan akanku pastikan kalian aman." Chanyeol menarik tangan Baekhyun menuju halaman kerajaan yang ada dibelakang.

Disana sudah ada Seokjin yang menunggu mereka dengan perasaan yang gelisah karena sebenernya dia tidak ingin pergi tapi ini demi calon anaknya jadi dia menyetujui keputusan appa mertuanya.

Chanyeol mengendap2 untuk melihat situasi lalu dia menarik lengan Baekhyun ketika situasi sudah aman. Mereka sampai di halaman belakang, Chanyeol menyuruh Baekhyun masuk kedalam kereta yang akan ditarik seekor kerbau.

"Kalian hati2 dalam perjalanan nanti, maaf kalian harus pergi berdua saja. Nanti kalau situasi sudah aman, aku akan menjemput kalian." Chayeol  meletakankan barang2 yang sudah ia siapkan di samping Baekhyun.

"Kamu juga hati2, tolong kasih kabar secepatnya."

"Iya aku janji akan segera menjemputmu." Chanyeol mengecup kening Baekhyun dan mengusap rambut Seokjin dengan lembut setelah itu ia menutup tirainya.