epilog 2

1.8K 174 88
                                    


Masih part keju-kejuan bernuansa vulgar, kalian yang suci menyingkirlah.

.

Seungyoun bangun besok paginya dalam keadaan kacau. Seluruh badannya sakit kaya habis nge-gym tapi lupa pemanasan. Bukannya bugar malah pegel linu.

Mana kaki nggak bisa ditutup rapat. puting dada lecet, mana ini lintah darat enak bener masih nenen sampe sekarang. Umur doang tua, tenaga kuda liar. Besok-besok Seungyoun mau siapin kartu kuning sama merah ah. Buat peringatan dini.

Kalo kaya gini kan ya enak di Han Seungwoo remuk di Seungyoun dong ah.

Matanya cari jam di nakas buat lihat sekarang jam berapa. 04.30. Jam biologisnya nggak bisa bohong. Secapek apapun keadaannya tetep jam segitu bangun paginya. Haaaah, pantes mata masih sepet banget.

Tiba-tiba badannya ngejang kaku lihat something glow in the dark dan itu gede banget. Sialan, itu patung hulk setinggi 2 meter koleksi Seungwoo. Seungyoun ambil bantal trus lempar ke arah si patung.

"Sial, bikin kaget aja." sungutnya penuh emosi.

Matanya mandang nanar Han Seungwoo yang terkapar di atas dada. Pantes semalem tidur sesek. Orang yang nindih segede gini. Untung rangkanya bikinan tuhan. Coba plastik. Meleyot udah.

"Mas bangun." Ditepuk lengan Seungwoo sekali.

Tanpa respon.

"Mas!"

Masih nggak ada respon.

"Mas bangun nggak!"

Tetap tidak ada respon.

Padahal Seungyoun udah kebelet pipis banget. Dorong paksa aja udah. Keburu ngompol nungguin ini orang bangun.

.

.

.

Nggak ada yang spesial di pagi pertama. Jam 10 pagi Han Seungwoo belum bangun. Sedangkan Seungyoun habis mandi dan sarapan ikut tidur lagi. Tapi tidurnya di sofa. Nggak mau kotor lagi tidur di sprei bekas semalem yang belum diganti.

Seungwoo yang sadar kamarnya udah terang benderang dan tinggal seorang diri di ranjang langsung sadar. Dilihatnya sekitar dan tetep cuma nemuin dirinya sendiri di kamar. Yang semalem itu mimpi jangan-jangan.

Disibaknya selimut yang nutupi pinggang ke bawah. Wah mimpi basahnya kali ini hebat juga sampe telanjang begini.

Bener-bener masih ngira yang semalem itu mimpi sampai lihat Seungyoun tidur selonjoran di sofa.

Langsung aja ikut naik dan tindih Seungyoun yang jadi kebangun dan mengerang jengkel.

Pak tua satu ini emang urat malunya udah putus.

"Balik ke jaman megalitikum mas?"

Seungwoo geleng tapi kepalanya di ceruk leher Seungyoun. Jadi leher Seungyoun agak geli kena ujung rambut Seungwoo yang nusuk.

"Ih jangan gerak-gerak. Geli!"

Yang dikasih tau justru bebal dan makin heboh gerakin kepala sampai Seungyoun kesel sendiri dan tarik rambut suaminya kebelakang.

"Sakit ay."

"Ay siapa ay? Ayan?"

"Sayang! AY! Paham? Udah lepas ini sakit."

Seungyoun lepas tarikan rambutnya dengan muka bersemu. Dih kok dia jadi murah gini sih! Dibilang ay doang udah blushing.

"Mandi. Pake baju. Bau kamu tuh." Nasehat Seungyoun. Risih dia tuh ditindih gini sama orang telanjang, mana bau keringet. Lengket pula kulitnya. Haaaah.....

"Mandi bareng yuk?"

"Udah mandi."

"Kok nggak ngajak?"

"Yang dibangunin mati suri tadi tuh siapa ya?"

Seungwoo dongak dari malas-malasan di dada Seungyoun.

"Siapa ya? Nggak tau tuh."

Seungyoun gerak nggak nyaman. Berat.

"Mas nyingkir coba. Berat. Itu juga apadeh yang nusuk-nusuk paha aku?"

Seungwoo senyum-senyum nggak jelas. "Masa kamu nggak tau sih ini apa?"

Seungwoo naik turunin pinggulnya. Sengaja gesek-gesek kelaminnya yang telanjang ke paha Seungyoun yang masih ketutup celana.

Seungyoun sampai nggak bisa berkata-kata. Gini ternyata dalemnya Han Seungwoo? Cringey, mesum, manja, wah ini sesuatu yang baru buat Seungyoun.

"Tau nggak, nikah sama kamu tuh masih kerasa kaya mimpi buat aku." Aku Seungwoo.

"Oh ya?"

Seungwoo mengangguk. "Udah lama sering mimpi basah yang objeknya kamu."

"HEH!!" Nggak sopan banget ini orang.

"Makanya tadi pagi aku kira mimpi basah lagi."Seungwoo ketawa kecil yang bikin matanya makin sipit.

Dari jarak sedekat ini, Seungyoun pikir suaminya ini ganteng banget ternyata. Awet muda juga.

"Trus?"

"Aku bahagia punya kamu disamping aku. Jadi jangan tinggalin aku lagi. Bahagia aku itu kamu. Ngerti?"

Daun telinga Seungyoun langsung merah. Ih kok keju deh pagi-pagi. Nggak sehat buat jantung.

Apalagi waktu Seungwoo cium dan lumat bibirnya pelan. Seungyoun bisa rasain ketulusan di ciuman ini meskipun bagian bawahnya disana masih keras dan terus nusuk-nusuk paha Seungyoun.

Seungwoo gigit pelan bibir bawah Seungyoun dan masukin lidahnya ke dalam mulut Seungyoun. Cuma sebentar sebelum di dorong paksa.

"Mas gosok gigi dulu sana!" Seungyoun misuh-misuh. Lupa kalo Seungwoo belum gosok gigi. Mana semalem habis rimming lubangnya. Ewh....

BOSS-RyeonseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang