fourteen

1.3K 207 61
                                    

Waktu bapak ajak balik ke Jakarta, Seungyoun kira dia bakal diantar balik ke depan pintu kosan. Nggak taunya dibawa pulang dulu ke daerah apartemen mewah yang belum pernah Seungyoun datengi.

Ini tipe apartemen yang penghuninya tertutup, soliter, dan pengen punya privasi dan proteksi lebih sampai masuk lift aja harus pake kartu khusus. Wah Seungyoun noraknya keluar nih. Apalagi si bapak nggak ngomong apa-apa waktu mutusin mampir kesini.

Jam udah nunjukin tengah malem lebih. Dan ini posisi mereka belum bener-bener masuk Jakarta.

Waktu akhirnya mereka masuk ke salah satu unit dan pak Seungwoo langsung rebahan begitu lihat sofa panjang, Seungyoun nggak ngerti lagi ngapain dia disini.

Mana bapak udah setengah merem. Trus dia ngapain ya? Masa pulang? Ogah nyetir sendiri. Tapi masa ikut rebahan disini? Yakali. Ini rumah siapa aja dia nggak ngerti. Sembarangan maen tidur.

"Mas, kok tidur? Ini saya gimana?" Tanya Seungyoun.

Pak Seungwoo cuma buka matanya bentar sebelum nepuk sisi sofa sebelahnya. Sofanya gede. Hampir seukuran kasur single. Jadi masih sisa banyak space meskipun udah ditidurin si bapak dengan posisi jajar genjang.

Seungyoun jalan ngedeket dan duduk di sebelah bapak.

"Tidur sini aja. Saya udah nggak kuat nyetir lagi." Kata bapak masih nepuk-nepuk sisi sebelah kanannya. Ngasih tau Seungyoun secara nggak langsung buat rebahan disitu.

Seungyoun yang sadar langsung pasang ekspresi jijik. Idih ini pak tua kenapa deh.

"Sini Youn tidur sini."

"Ada kamar nggak sih mas disini?"

"Ada."

"Ya udah saya tidur kamar aja." Kata Seungyoun seenaknya yang bikin pak Seungwoo ketawa geli dengan mata merem.

"Tadi peluk-peluk sembarangan. Sekarang ditawarin tidur sebelahan malah nggak mau. Tsundere kamu Youn."

Muka Seungyoun jadi merah waktu inget kejadian di parkiran restoran. Aduh malunya nggak kira-kira. Bisa-bisanya dia meluk si bos. Mana pake nangis-nangis segala lagi. Haduuuuh aib gustiiii aib!

.

Besok paginya waktu masuk kantor Seungyoun jadi inget hari waktu pak Seungwoo masuk pakai pakaian aneh. Semua orang liatin.

Ah Seungyoun inget gibahan anak-anak di grup chat. Pak Seungwoo mungkin cuek soalnya nggak tau. Kan dia bukan manusia pengikut gosip terpanas di kantor. Jadi Seungyoun doang yang grasak-grusuk nggak nyaman dilihatin.

Apalagi waktu papasan sama bang Daniel yang ketawa-ketiwi. Makin-makin deh dia pengen menghilang dari muka bumi. Tapi nggak bisa, kerjaan banyak banget. Takut bonusnya dipotong bapak kalau tiba-tiba minggat.

"Widih, jadi nyari venue kawinan nih Youn?" Tanya Yeji waktu mereka jalan buat makan di restoran seberang kantor. Lagi bosen menu kantin.

"Setan. Gue kerja nyari venue buat event kantor ya."

"Sambil nyari venue buat event lo juga nggak papa kok. Gue udah ikhlas jadi bridesmaid elo ntar."

Seungyoun natap Yeji sangsi, "Kaya gue bakal pake lo jadi bridesmaid gue aja."

"Harus Youn. Ntar gue kasih lo foto aib mas Minhyun kalo jadi."

"Lah buat apa? Orang yang mau gue kawinin abang lo kok."

Yeji langsung geplak lengan Seungyoun keras banget. Paling nggak terima dia tuh kalau abang kesayangannya udah dibawa-bawa.

"Sorry ye mas Minhyun udah mau nikah. Pergi lo jauh-jauh."

BOSS-RyeonseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang