[NOMIN] Rogue ✔

Part 12

Sudah tiga hari Jeno berada di penjara dan selama itu juga Jaemin terus membujuk ayahnya agar melepaskan Jeno. Tetapi ketua klan itu sepertinya masih belum mau melakukannya. Kekhawatiran akan ancaman tentu saja menjadi salah satu alasannya. Bagaimanapun juga membiarkan seorang rogue berkeliaran dengan bebas di wilayahnya akan sangat berbahaya, apalagi ini membiarkannya di sekitar anak bungsunya.

"Ayah, aku bisa pastikan Jeno tidak berbahaya."

"Bagaiamana?" Jaemin menatap Siwon bingung, bagaimana apanya?

"Bagaimana cara kau memastikannya?"

"Aku sudah beberapa hari bersamanya dan sampai sekarang aku baik-baik saja."

"Kau baru beberapa hari dengannya dan kau sudah menjadi mate-nya." Koreksi Siwon. Hal ini juga yang menjadi sumber keraguan Siwon. Jeno bisa saja memperdaya Jaemin untuk mating dengannya. Tidak hanya itu, bisa saja mating dengan Jaemin adalah awal dari rencana jahat rogue itu. Sebagai seorang ketua klan, Siwon harus mempertimbangkan semua kemungkinan yang bisa saja membahayakan klannya.

"Aku yang menginginkannya." Ucap Jaemin dengan yakin.

"Jadi dia tidak menginginkannya?"

"Bu-bukan begitu. Kami sama-sama menginginkannya."

Siwon terkekeh, ia tidak bisa terus-menerus keras pada si bungsu karena tingkah menggemaskannya. "Kau yakin?"

"Tentu saja. Dia mencintaiku."

"Secepat itu?"

"Maksud ayah?"

"Secepat itu dia bisa jatuh cinta denganmu?"

"Eey, jangan ragukan pesona anak ayah ini. Siapapun akan mudah jatuh cinta padaku." Karena Siwon yang sudah bisa terkekeh, akhirnya Jaemin juga berani bercanda dengannya. 

Kalimat tersebut membuat Siwon tertawa lebar, Jaemin dan kepercayaan dirinya.

"Tapi ayah tidak bisa begitu saja melepaskan Jeno, ayah perlu memastikan sesuatu terlebih dahulu."

"Apalagi yang perlu ayah pastikan?" Jaemin beranjak mendekati sang ayah, ia duduk di tangan kursi yang diduduki oleh ayahnya, lalu tangannya memijat bahu Siwon.

"Heat-mu, bagaimana bisa kau heat diluar jadwal?"

Pijatan tangan Jaemin berhenti, ia melupakan fakta ini. Kemarin bukan jadwalnya, seharusnya ia baru mengalami heat dua minggu dari sekarang. "Bisa saja itu hanya kebetulan, kan? Lagipula tidak semua omega mengalami heat yang teratur."

***

Walaupun di depan sang ayah ia membantah, tidak bisa dipungkiri Jaemin juga memikirkan semua perkataan Siwon. Jika dipikir-pikir Jeno memang sangat mencurigakan. Keberadaan seorang rogue di wilayahnya saja sudah sangat tak masuk akal, ditambah alpha itu tidak menjadi gila setelah sepuluh tahun hidup sendirian. Banyak sekali hal yang tak masuk akal dari ceritanya.

"Kau terlihat gundah." Suara Jeno memcahkan keheningan di antara mereka. Seperti biasanya, saat ini Jaemin sedang mengantarkan makanan untuk mate-nya itu dan ia selalu menunggu di sana sampai Jeno menyelesaikan makannya.

"Ah, tidak. Hanya perasaanmu saja."

"Ya, memang perasaanku. Kita adalah mate, aku bisa merasakan saat kau tengah tak baik-baik saja."

Jaemin melupakan hal ini, tidak ada gunanya menyangkal.

"Aku hanya merasa tidak enak padamu, gara-gara aku-"

"Sudah aku katakan ini semua bukan salahmu. Berhenti mengatakan hal itu."

"Maaf." Ucap Jaemin lirih.

"Hey, sebenarnya ada apa? Tidak biasanya kau seperti ini."

"Aku telah berusaha membujuk ayahku, tetapi dia bersikeras untuk menahanmu lebih lama lagi. Aku ingin kau cepat keluar."

"Sudahlah, toh aku di sini juga bisa makan dengan baik. Berbeda dengan saat di hutan, aku harus bersusah payah mencari makananku sendiri."

"Tetap saja." Bibir Jaemin mencebik. "Aku akan pastikan kau keluar sebelum bulan purnama."

Purnama hanya tinggal beberapa hari lagi dan Jaemin sangat gegabah menjanjikan hal yang tak ia yakini.

"Aku percaya padamu." Ucap Jeno dengan senyuman di wajahnya.

Jujur saja Jaemin sangat senang melihat senyuman Jeno, apalagi ketika matanya menghilang dan hanya menyisakan bentuk bulan sabit, alpha yang menggemaskan. Tetapi hal itu tidak membuat rasa gundahnya hilang, kecurigaan masih tetap bersarang. Bagaimana jika Jeno menyembunyikan sesuatu di balik senyuman indahnya? Bagaimana jika Jeno memang berniat jahat?

***

TBC