Part 15

13.4K 2K 15
                                    

"Jika itu keputusanmu, maka dengan terpaksa kau harus meninggalkan tanahku."

 Jaemin yang baru saja mencapai pintu langsung terdiam, ia meragukan pendengarannya sendiri. "Apa maksud Ayah? Jeno tidak mungkin pergi dari sini, dia mateku, kami tidak mungkin hidup terpisah." Berondang Jaemin.

"Ayah tahu, tapi tidak ada pilihan lain. Jika tidak menjadi bagian dari klan, maka dia tidak boleh ada di sini." Sebelum melanjutkan perkataannya, Siwon terlebih dahulu menarik nafas dalam. "Kau juga bisa ikut dengannya."

"Ayaaah~"

Jaemin menatap nanar ayahnya, ia masih tidak percaya dengan keputusan Siwon. Tidak hanya mengusir Jeno, tetapi dirinya juga.

"Kemana kami harus pergi? Jeno adalah seorang werewolf tanpa identitas, semua klan tidak akan menerima rogue. Akan sangat berbahaya bagi Jeno, dia bisa saja terbunuh, Ayah." Jaemin terus memelas pada ayahnya, ia mencoba meminta belas kasihannya. Jika keluar dari sini, Jeno tidak mungkin akan selamat.

Siwon kembali menghela nafas, "Ayah tidak punya pilihan lain, Na. Semua orang di sini telah mengetahui kalau Jeno adalah rogue. Dengan tidak melakukan upacara penerimaan tidak mungkin mereka mau menerima kehadiran Jeno."

Benar, sama dengan klan lainnya, klan yang dipimpin Siwon juga memiliki aturan yang sama. Rogue adalah werewolf yang berbahaya, semua klan memiliki aturan yang menentang kehadiran makhluk itu.

"Ayah tidak bisa melawan aturan yang sudah ada sejak nenek moyang kita memimpin." Lalu Siwon menatap Jeno kembali. "Pilihannya hanya dua, menjadi anggota atau keluar."

"Aku tetap tidak bisa melepaskan klanku yang terdahulu." Ujar Jeno dengan mantap.

"Jenooo~" Jaemin hanya bisa memelas sekarang, ayahnya yang sangat taat aturan dan Jeno yang teguh pada pendiriannya. Apakah semua alpha selalu seperti ini?

"Lalu kemana kami harus pergi, Ayah?" Percuma bersikeras tetap tinggal di sini, kedua alpha tersayangnya tak mungkin menurunkan ego masing-masing.

"Ada satu tempat yang bisa kalian tuju."


***


Jaemin menyamankan sandarannya pada dada Jeno, tetapi juga ia pastikan tidak membuat alpha yang sedang menunggang kuda itu kesusahan. Mereka saat ini sedang dalam perjalanan menuju tempat yang direkomendasikan oleh Siwon. Ayah Jaemin juga ikut dalam perjalan ini, ia memimpin di depan. Juga ada dua beta yang mengawal di belakang mereka.

Jaemin dan Jeno masih tidak tahu tempat apa yang akan mereka tuju. Mereka hanya bisa mengikuti Siwon dan percaya bawha ketua klan yang bijak itu tidak mungkin menyengsarakan anaknya.

"Kau lelah?" Tanya Jaemin pada matenya setelah setengah hari mengendarai kuda, ia menatap wajah alphanya yang tegas kini penuh dengan keringat. Sejak meninggalkan rumahnya, mereka tidak pernah berhenti barang sebentar. Pacuan kuda juga selalu stabil, tidak terlalu cepat atau lambat. Semuanya berkat Siwon yang memimpin jalan.

"Lumayan, tapi aku masih kuat." Jawab Jeno, matanya masih fokus ke depan, ia tidak ingin mengambil risiko yang dapat membahayakan dirinya dan sang mate.

Jaemin mengusap keringat di rahang Jeno dengan lengan bajunya, "kau berkeringat."

Jeno tidak mengucapkan sepatah kata pun, ia hanya mengecup tangan Jaemin yang mengepal karena memegang ujung bajunya di depan wajahnya. Hal itu sukses membuat si manis tersipu. Jeno memang bukan tipe alpha yang romantis, tetapi perbuatan kecilnya selalu mampu menghangatkan hati Jaemin.

Omega itu memang sudah jatuh terlalu dalam sejak pertama kali mereka bertemu.


***


TBC

[NOMIN] Rogue ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang