Part 34

9.8K 1.2K 160
                                    

Buat yang gak familiar sama kata pup bisa diliat di atas ya maksudnya apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat yang gak familiar sama kata pup bisa diliat di atas ya maksudnya apa. Ini werewolf story bukan hanya sekedar abo, jadi aku sebisa mungkin masukin unsur-unsur wolf ke ff ini. Kalian yang sering baca omegaverse jenis begini pasti sering nemu panggilan pup buat bayi werewolf.

Happy Reading!

***


Jaehyun terus mondar-mandir di dalam kamar penginapannya. Ia sudah tak sabar menunggu Taeyong. Janjinya, omega yang telah lama ia sukai itu akan datang siang ini. Mereka memang berpisah setelah tiba di Northen Vale. Jaehyun langsung mencari adiknya setelah menyewa satu kamar untuk menyimpan barang bawaannya, sementara Taeyong pulang ke rumahnya.

Mereka tiba pada sore hari dan Jaehyun mulai menyusuri jalan untuk mencari adiknya saat matahari mulai kehilangan cahayanya. Pencarian itu tidak memakan waktu yang lama. Katakanlah Jaehyun sangat beruntung, karena ia melihat Jaemin dan Jeno berjalan bergandengan menuju hutan.

Awalnya ia ingin memanggil sang adik, tetapi arah yang mereka tuju membuatnya mengurungkan niatnya. Untuk apa malam-malam kehutan, Jaehyun mencurigai mereka, tepatnya hanya Jeno yang ia curigai. Karena jika adiknya melakukan hal-hal buruk, sudah pasti itu akibat mengaruh si alpha tak jelas.

Akhirnya Jaehyun diam-diam mengikuti mereka. Mengendap-ngendap di antara bunga-bunga liar yang dapat menyamarkan bau feromonnya. 

Saat Jeno dan Jaemin berhenti, betapa terkejutnya ia menemukan Johnny dan Siwon di sana. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Bagaimana bisa kakak dan ayahnya berada di sini? 

Seharusnya Johnny dan Siwon baru akan sampai di Northen Vale, dua hari dari sekarang. Perjalanan Johnny ke klannya, lalu baru menuju ke sini bersama sang ayah tidak mungkin lebih cepat dari perjalanannya yang langsung menuju ke klan paling utara ini. Kecuali jika mereka menyembunyikan sesuatu darinya dan berjalan lebih dulu ke sini.

Sial, Jaehyun merasa ditipu oleh orang-orang terdekatnya dan bagaimana bisa Johnny mengelabuinya dengan sangat rapi? Pantas saja kakaknya itu bisa tahu Jaemin dan Jeno pergi dari akademi, karena memang ini semua telah direncakan.

CKLEK!

Pintu kamar itu terbuka, menampilkan tubuh ramping Taeyong dengan balutan baju yang terlihat lembut.

"Kenapa lama sekali?" Tanya Jaehyun gusar.

"Lama bagaimana? Ini sesuai dengan waktu yang kita janjikan, aku tidak telat sama sekali."

Jaehyun menghela nafas, ia tahu. Hanya saja alpha itu sudah sangat tidak sabar untuk menceritakan kejadian semalam. Ia membutuhkan Taeyong untuk memberinya masukan. Alpha itu sudah hampir gila memikirkan semuanya sendiri sejak semalam.

"Kau kenapa, sih?" Taeyong yang menyadari keanehan pada raut wajah orang yang sudah lama dekat dengannya bertanya dengan heran. Jaehyun memang aneh, tapi bukan aneh yang seperti ini, penuh kebimbangan dan terlihat frustrasi.

"Dengar, kemarin aku melihat Jeno dan Jaemin."

"Benarkah? Di mana? Lalu di mana mereka sekarang?"

"Dengar dulu, aku belum selesai." 

Omega memang kadang bisa membuat kesal, setangguh apapun mereka selalu cerewet dan tidak sabaran.

"Baiklah, baiklah." Taeyong memutar bola matanya jengah. Menurutnya sikap Jaehyun saat ini terlalu berlebihan. Dengan tak peduli, omega cantik itu berjalan menuju sebuah kursi yang berada di sana.

"Kemarin malam mereka menuju hutan."

Kalimat itu membuat Taeyong akhirnya fokus sepenuhnya pada Jaehyun. Ia tidak lagi meremehkan informasi yang akan diceritakan oleh alpha itu.

"Yang aku tak habis pikir, di sana ada ayahku dan Johnny. Seharusnya mereka baru tiba dua hari lagi, tetapi fakta mereka telah di klan ini semalam membuatku yakin mereka tengah menyembunyika sesuatu."

"Apa yang mereka lakukan di hutan?"

"Aku tidak yakin, tetapi aku mendengar Jeno dan seseorang yang aku tak kenal membicarakan tentang acara. Aku tidak melihat terlalu lama, karena takut ketahuan."

Taeyong terlihat tengah berpikir. Jelas sekali jika Jeno memang tengah merencanakan sesuatu, gerak-geriknya terlalu mencurigakan.

"Ah, aku jadi ingat yang aku dengar di jalan tadi."

"Apa?"

"Rakyat membicarakan tentang kegagalan panen di wilayah selatan karena ayahku, ketua klan saat ini dikutuk oleh Moon Goddes. Aku yakin itu ulah Jeno."

"Bagaimana bisa?"

"Jeno adalah sepupuku, dia anak dari ketua klan terdahulu. Kau pasti sudah mendengar berita tentang perselisihan ketua klan yang sekarang dan yang terdahulu. Sebenarnya semuanya tidak seperti yang beredar di luar sana, ayahku tidak merebut tahta karena keserakahan, beliau merebut tahta karena memang itu haknya. Sebagai alpha tertua, ayahku lah yang ditunjuk oleh kakekku untuk menjadi ketua klan. Tetapi saat kakek meninggal, pamanku berbohong pada rakyat kalau dialah yang ditunjuk. Jeno pasti ingin merebut tahta kembali."

Jaehyun menganga, ia tak percaya adiknya terlibat dengan seseorang yang bermasalah seperti itu. "Lalu kenapa selama ini kau bertingkah seolah tak mengenal Jeno?" Jika saja Taeyong jujur sejak awal, mungkin ia masih bisa menyelamatkan keluarganya dari tipu muslihat alpha jahat itu.

"Aku awalnya tidak yakin dia adalah Jeno yang aku kenal, sudah lama sekali sejak terakhir kami bertemu."

Jaehyun mengangguk mengerti. Lagi pula tidak ada gunanya menyalahkan Taeyong. Semua ini terjadi karena Jeno, jadi hanya dialah yang patut untuk disalahkan.

"Jae, ayahku ingin bertemu denganmu."

***

TBC

***


Nomin fanfiction baru 🥳🥳

Nomin fanfiction baru 🥳🥳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[NOMIN] Rogue ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang