Part 5

18.3K 2.6K 52
                                    

"Jeno, jika aku boleh tahu bagaimana bisa kau menjadi seorang rogue?"

Jeno tidak langsung menjawab. Rogue itu malah termenung menatap kue di tangannya yang tinggal setengah.

"Jika kau tidak ingin menjawab, tidak ap-"

"Klanku diserang."

Jawaban tiba-tiba dari Jeno membuat Jaemin menganga. "Klan apa?" Cicit Jaemin. Ia masih dalam fase terkejut, sehingga suaranya tidak bisa ia keluarkan seperti biasanya.

"Northen vale."

Jaemin tahu klan itu. Sebuah klan yang besar yang berada di utara. Klan itu terletak tepat di dasar jurang yang berbatasan langsung dengan wilayah klannya.

"Bukankah klan itu masih ada?"

"Ya, tetapi yang memimpin bukan lagi pemimpin yang seharusnya. Seorang anggota diam-diam mengumpulkan banyak rogue yang gila, lalu menyerang kami pada malam hari. Banyak sekali warga yang tewas, sampai akhirnya orang tuaku yang merupakan pemimpin klan menyerahkan diri demi anggota klan yang lain. Sebelum itu, mereka menyuruhku untuk lari karena aku pasti tidak akan dibiarkan selamat jika tetap di sana."

"Oh Jeno, kau telah melawati masa yang sulit." Jaemin mengatakan itu sembari menggerakkan kedua tangannya untuk memeluk Jeno. Insting omeganya membuatnya ingin menenangkan Jeno.

"Hey, aku baik-baik saja. Lagipula itu sudah terjadi sangat lama."

"Tetap saja." Jika semua itu terjadi pada Jaemin, mungkin dirinya akan memilih mati bersama orang tuanya. Buat apa hidup sendiri tanpa tujuan yang jelas, mati terasa lebih baik. Walaupun begitu, ia bersyukur karena Jeno memilih bertahan. Memang benar kata orang, Moon Goddess tidak akan memberikan cobaan yang tidak mampu dilewati oleh werewolf.

"Lalu bagaimana kau bisa sampai di sini?" Walaupun Northen Vale dan klannya berbatasan, tetapi tidak ada jalan langsung yang menghubungkan keduanya. Jeno harus melakukan perjalanan berhari-hari dan melewati beberapa wilayah klan lain, termasuk klannya. Dan itu tidak mungkin, klannya tidak mungkin mengizinkan seorang rogue untuk melewati perbatasan, apalagi berada di wilayahnya. Jangan bilang-

"Aku memanjat tebing yang ada di perbatasan."

Gila, Jeno memang gila. "Bagaimana bisa?" Dari yang ia dengar, tebing itu sangat tinggi, hampir seribu meter tingginya. 

"Ya, aku hanya memanjatnya."

"Tapi tebing itu sangat tinggi."

"Mungkin keinginan untuk hidup membuatku bisa melakukannya."

Jaemin masih tidak bisa mempercayainya, anak remaja seperti apa yang bisa melakukan itu.

"Sudahlah, jangan dipikirkan. Aku sudah senang dengan hidupku yang sekarang."

"Senang apanya jika kau hidup dalam persembunyian."

Lagi, gerutuan Jaemin membuat Jeno terkekeh.

***


"Fokuskan bidikanmu pada bagian atas kaki depannya, itu bagian di mana jantung dan paru-paru berada." 

Saat ini Jeno dan Jaemin tengah berada di atas sebuah pohon. Mereka berniat untuk memburu seekor rusa dan Jeno mengajari Jaemin bagaimana caranya.

"Aku rasa aku sudah membidik dengan tepat."

Jeno yang berada di belakang tubuh Jaemin mensejajarkan kepalanya dengan kepala si omega. Kedua tangannya berada di atas kedua bahu Jaemin. Jarak yang terlampau dekat membuat Jaemin sedikit gugup, tetapi ia berusaha untuk menghilangkan perasaan itu, ia benar-benar ingin fokus untuk memburu seekor rusa saat ini.

"Ya, bagus. Panah sekarang." Jeno berbisik tepat di telinga Jaemin. Hal itu sukses membuat si omega bergidik kegelian.

SRRRT!

"Ah, dia lari." Bahu Jaemin terkulai lemas, ia gagal lagi memburu seekor rusa. Padahal ia benar-benar berpikir akan berhasil untuk kali ini. Sudut hatinya sedikit menyalahkan dirinya yang gugup karena Jeno tadi, hal itu pasti mempengaruhi kualitas panahannya.

"Tidak apa-apa, rusa itu sudah sekarat, dia tidak bisa berlari terlalu jauh." Setelah mengatakan itu, Jeno langsung melompat turun dari dahan pohon yang dipijaknya. Saat sudah menginjak tanah, kedua tangannya langsung ia acungkan ke arah Jaemin, berniat untuk menangkap Jaemin yang masih di atas. "Lompatlah."

Sebenarnya Jaemin ragu, bukan karena takut, tetapi lebih karena ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika ia melakukan sesuai apa yang diminta oleh Jeno. Tetapi akhirnya ia melakukannya juga. Jaemin melompat ke arah Jeno dan langsung ditangkap oleh rogue itu.

Dapat Jaemin rasakan pelukan Jeno yang erat mengelilingi tubuhnya. Dan yang paling parah adalah wajah mereka berjarak sangat dekat. Demi moon goddes, Jaemin tidak tahu harus bersikap seperti apa sekarang.

***

TBC

[NOMIN] Rogue ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang