Before:
Spesial for Bubu Day, 🌹 our Rose,our Happiness,our Angel.Happy Birthday to you.Nayara
Ada banyak hal yang berlalu setelah empat tahun terakhir.
Perlahan gue bisa menerima ketidak Adilan yang awalnya gue rasakan.
Kita hidup untuk mengerti,untuk paham,ada berbagai macam hal yang terdapat di dunia.
Yang di anggap gak harus hanya yang sempurna,Kita perlu menerima setiap kekurangan dalam hidup.
Gak ada yang sempurna,semua akan hilang pada waktunya."Apa kabar"
Lama gue gak melihat sosoknya,sosok yang gue kagumi ketangguhan nya,sayangnya satu penyemangat nya sudah tiada."As you see,gue baik"
Gue tersenyum meremehkan.Dia menyeruput Amerikanonya yang sudah gue pesankan sebelum dia datang.
"Akhir akhir ini gue sibuk sih,Dream lagi mau come back"Gue mengangguk.
"Sudah comeback yang keberapa tanpa Dia?"
Tangannya berhenti mengaduk kopi."Yang Ke tiga"
Raut wajahnya terlihat biasa saja,tapi gak menutupi kerinduan yang teramat besar menganga di hatinya.Jaemin tangguh.
Dia bisa hidup dengan semua kekejaman dunia."Jeno pasti bangga sama lo"
Gue mengucapkannya dengan tulus.
Gak bermaksud bikin dia kembali teringat atau bagaimana.Bibirnya tersenyum tipis.
"Bangsat banget gak sih si Jeno""Dia yang nyuruh gue hidup,jangan menyerah,malah dia yang ninggalin gue duluan"
Nada bicaranya terdengar kesal, seperti gak ada yang berubah,seolah orang yang di bicarakan baru saja meninggalkannya pergi."Mungkin aja tugasnya udah selesai di lonya" raut mukanya sedikit berubah.
"Ada beberapa yang di kirim tuhan hanya untuk kita lihat Jaem,ada beberapa yang di peruntukkan untuk di lihat dan di ketahui,ada yang diperuntukkan untuk di lihat,kenal dan dimiliki, dan ada yang sebatas kita hanya boleh tahu,kita hanya boleh kenal,Tapi gak di bolehin untuk memiliki"
Sore itu pertemuan kita berakhir di tempat pemakaman terakhir Jeno.
Jaemin yang membawa gue ke sana."Gue pernah gak sengaja ketemu dia,Gue gak ingat tepatnya kapan"
"Dia bilang...Dia bakal relain apa aja asalkan itu bisa bikin Lo tetap hidup dengan baik"
Dia bilang.
"Jaemin mungkin akan bisa hidup tanpa gue,Tapi gue gak bisa hidup tanpa dia"
Matanya menerawang jauh,gak ada sedih,adanya kecewa.
Tangannya kembali mengusap nisan batu di depan kita."Lo emang brengsek Jen"
"Gue balik dulu"Ucapnya kemudian berbalik meninggalkan gue yang merasakan dalamnya Hati Jaemin untuk jeno.
"Lo tenang aja,dia baik baik aja"
*
*
*Haechan
"Jing dari mana aja lo"
Renjun memukul topi Jaemin yang duduk bersandar di bahunya."Bang Nana di tungguin lama banget"
Jisung juga ikut nimbrung.
Gue cukup kenal dia untuk tau kalau mukanya kelihatan capek.
"Jaem Jadi gak nih kita latihannya?"
Bang mark pelan bertanya.
Jaemin mengagguk,mengagkat kepalanya merapikan rambut dan memasang kembali topinya."Jadi lah ,hayuk"
Dia bangkit,anak anak juga pada ikut berdiri, kecuali gue yang jelas merasakan keganjalan."Chan kok bengong?"
Bang Mark mendekat mengusap kepala gue pelan.
"Sakit?"
Gue mengangguk.
"Apanya?"
Pandangan gue beralih ke Jaemin yang sedang menyetel gitarnya,bang Mark mengikuti arah pandangan gue."Gausah di pikirin,kita gak mungkin bisa maksa dia untuk lupa sepenuhnya"
Dulu Ketika pertama masuk ke studio ini,tembok yang mengarah ke pintu,awalnya terisi dengan beberapa poster Band legendaris tahun 90an.
Rak yang di ujung ruangan di penuhi kaset jadul dari berbagai macam Band Lokal sampai manca negara.Tapi setelah salah satu dari kita pergi,gak pamit.
Studio ini terasa menjadi tempat paling kelam.
Poster Scorpions yang paling besar tergantikan dengan fotonya yang tersenyum lebar.
"Bang, Haechan ambil posisi cepat,pacaran aja teros"
Rasa sedih gue langsung hilang waktu dia memanggil gue dan bang Mark."Anjing lo,lapar nih gue"
Bang Mark merangkul pundak gue berjalan mengambil posisi masing masing.Posisi Jeno di gantikan Bang Mark sejak comeback pertama tanpa dia.
Studio ini terasa Kelam,Sejak gak ada yang sedia menunggu Jaemin hingga tengah malam untuk mengecek Alat.Orang baik,Gue jadi takut untuk jadi orang baik,karena selama ini yang gue lihat yang paling baik akan di ambil lebih dulu sama tuhan.
Pemilik senyum terindah,Yang melengkapi Kita, Terimakasih karena sudah pernah hadir.
Anjir gue mikir apa sih,Jeno anjing,lo pergi gak pamit pamit gak ada kabar tiba tiba aja gitu,Temen gelud gue sisa Renjun doang ah gak seru lo.
Gue mengusap fotonya yang berfigura mengambil sebagian ruang kaset di rak.
"Chan gue tinggalin lo yah"
"Bang Tunggin Hecan ih"
Gue kalap merapikan sedikit barang sebelum meninggalkan tempat ini."Jaem gue duluan,Jan sampe tengah malam lo,entar kesurupan sendiri"
"Anjing lo"
Dia hanya mengumpat,lalu gue meninggalkan nya sendiri.Jaemin masih betah dengan semua kebiasaan lamanya.
Perasaannya masih sama.
Gak ada yang tau sakitnya.#note...
Yeay..up juga xixi..
Spesial For Taeyong Day🌹🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay_ (NOMIN)✔️
FanfictionTidak apa apa untuk terus disakiti. Typo bertebaran! TW: ending Markmin!! (BxB)!!!!