S5

588 36 0
                                    

Jeno

"Mami Nomin pulang!"

"Astaghfirullah,Masuk rumah bukanya salam malah teriak teriak kaya rentenir"
Mami membalas menyambut kedatangan gue dengan Jaemin.

Setelah pulang ke rumahnya kemarin dia mutusin lagi buat tinggal di rumah gue.
"Sini makan"Mami kadang agak sulit menyebut nama Jaemin,sering di bilang jamin, akhirnya terbitlah nama gabungan gue dengan monyet ini, Nomin.

"Makasih Mami" terlepas dari sikapnya yang introvet di luar dan gak pernah ngomong, Jaemin di rumah gue sedikit lebih hidup.
Mami juga gak keberatan walau jaemin di sini sampai sebulanan.
Yah bisa di bilang ini juga sudah seperti rumahnya.

"Gimana band kamu nak"

"Baik mi" Jaemin yang jawab karena gue udah terlalu rindu dengan ikan asin sambal ijo Mami. Hampir seminggu gak makan masakannya mami bikin tenggorokan gue meleyeot.
Soalnya kalau lagi manggung untung banget kalau dapet jatah makan nasi padang,nah ini kebanyakan kita di kasih makan Cbezt chicken,Mcd sam KFC mendingan lah ayamnya,lah ini Cbezt.
Gak lama gue bisa berkotek deh makan ayam Cbezt terus.

"Kabar bunda sama papa kamu gimana Na?"
Gue melirik Jaemin dengan ujung mata.
"Baik kok Mi" . Jawabnya santai.
Bukan bukannya mami gak tau kalau hubungan Jaemin dan keluarganya gak baik tapi kalau di pikir bagaimana pun Jaemin itu masih tetap anaknya Tante Aster sama Om Bhima.

"Besok Nono mau ke jogja lagi,iya kan Na" gue berusaha mengalihkan pembicaraan, Mami kalau udah ngomong A yaudah A terus sampe mampus.

"Loh baru aja datang,gak capek?"

Gue sama Jaemin kompak menggeleng.

"Mami sendiri lagi dong" gue berhenti mengunyah. Iya gue sudah terlalu sering bikin mami kesepian di rumah sendiri.

"Nanti Nono sering telfon mami"

"Iya Jaemin juga bakal telfon mami kalau lagi senggang"
Mami merekahkan senyumnya lebar,matanya sampai hanya tinggal segaris.

Rumah ini cukup besar untuk gue tinggalin berdua dengan mami.
Makanya mami selalu senang kalau ada jaemin di sini.

"Tadi di kirimin uang tuh sama papi kamu,katanya buat jeno" Gue bantu  ngeberesin meja makan.
Jaemin juga siap buat nyuci piring,dia emang rajin.
"Kembaliin aja Mi ,jeno punya uang sendiri".
Mami hanya mengangguk paham.

Tepat lima tahun setelah pria bangsat itu menjatuhkan talaknya kepada mami di depan gue.

***

Jaemin

Terus melihat interaksi jeno dengan mami,membuat gue sadar,gak memiliki siapa siapapun semuanya bakal baik baik aja kalau kita masih punya satu malaikat kita.
Walaupun kedua sayap kita udah patah,gapapa untuk hidup tanpa sayap yang penting punya dia.

Sayangnya,segala kebaikan yang seharusnya menggunung di pikiran gue tentang nyokap sirna tanpa sisa setelah mengingat bagaimana dulu bunda hampir membunuh gue.

"Bang Jahe ngomong apa Jen?"
Gue melihat jeno yang baru saja memutuskan telfon dengan bang Jaehyun.

"Gada,nanya nanya doang tentang band" Aneh si dokter nanyain soal band.
"Katanya mau nontonin kita manggung besok"
Nanya aja udah aneh,lah ini sampai ikut nonton.
"Tumben"
"Gak tau juga,katanya nyari inspirasi"
Gue hanya mengangguk,baru tau gue kalau jadi dokter juga butuh inspirasi sampai harus nonton band lokal.
Bang Jahe itu kenalannya kak Mark,dia sempat bantuin kita di finansial sebelum punya studio.jadi yah bisa di bilang bang jahe udah bapaknya Dream?

"Jen"
Dia berbalik dengan wajah bertanya.
"Menurutlo gue sebagai leader kaya gimana?,jangan sangkutin sama kehidupan biasa,kalau gue di Dream itu gue udah pantas gak sih dengan posisi gue"
Gue bertanya santai,takut kalau gue terlihat berharap untuk jawaban yang baik.

"Sakit lu nyet?"
Gue langsung menatapnya sinis.
(◜◡◝)

"Gak selamanya apa yang jadi ekspektasi orang lain itu harus lo lakuin,lo juga bisa gak setuju,lo juga bisa bertindak sebaliknya,kalau gak suka jangan di lakuin"

Lama baru dia menjawab.
"Jangan berusaha ngertiin orang lain kalo diri lo aja gak bisa lo ngertiin"
Gue diam.sedikit tersinggung dengan ucapannya.

"Lo gak usah sok kuat"

Basi.

Basi.

"Ngaca Jen"

Gue mau ketawa tapi takut gak ngehargain.

Setelah Jeno gue gak pernah berharap bakal ketemu dengan orang yang sering mengingatkan gue dengan diri sendiri.

Gue gak pernah tau kalau besok,gue kembali belajar sebuah hal baru yang sangat besar bagi gue.

Cinta.

#note.

N-othing

It's Okay_ (NOMIN)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang