5th

5 3 0
                                        

Seonghwa kembali dari tempat eskrim dan melihat keadaan Ranhui yang mematung menatap pria di depannya itu. Seonghwa mendekati keduanya dengan tatapan kesal.

"Ranhui, ini eskrim mu." Ranhui tersadar dan menatap Seonghwa. Ia mengambil eskrim nya dengan gugup.

"Ayo ke tempat olahraga." Yunho ditinggalkan sendiri oleh Seonghwa dan Ranhui. Ia hanya tersenyum kecut saat Ranhui di bawa oleh Seonghwa. Ia melihat gambar Ranhui di salah satu toko cendramata.

"Harganya berapa?"

"1,500₩ untuk satu produk, 2,000₩ untuk dua produk."

"Aku ambil satu saja." Ia memilih wajah Ranhui yang tersenyum manis saat memperkenalkan diri.

"Terima kasih."

Yunho teringat akan Eunbi yang berjalan dengannya tadi sebelum ia izin ke toilet. Ia segera saja berlari mencari Eunbi takut ia tersesat.

"Nuna?" Eunbi berbalik dan tersenyum pada Yunho.

"Maafkan aku tadi yang meninggalkanmu sendiri."

"Tak apa, lagipula aku juga ingin berkeliling." Mata Eunbi menangkap sesuatu di tangan Yunho.

"Eh itu apa?" Tanya Eunbi menunjuk sesuatu di tangan Yunho. Yunho menatap gantungan kunci yang ia beli tadi.

"Ah, hanya gantungan kunci yang ada gambar Ranhui, gadis yang menyelamatkanku tadi." Eunbi hanya tersenyum kecut mendengarnya.

"Kau menyukainya ya?"

"Tidak, aku hanya ingin mengenangnya sebagai gadis penolongku." Ujarnya sambil tertawa.

"Mengenang ya..." gumam Eunbi samar-samar terdengar oleh Yunho.

"Apa?" Eunbi menggeleng dan membawa Yunho pergi dari sana.

-

"Bagaimana kemarin?" Tanya Yena dalam percakapan mereka di telepon.

"Aku hampir saja gagal kemarin. Tapi, kami menang. Berkat kak Seonghwa."

"Wah, memang orang-orang terdekatku berprestasi!" Ranhui memutar kedua bola matanya malas.

"Tapi dia bukan orang terdekatmu." Sarkas Ranhui membuat Yena ingin meneriakinya.

"Yak, aku sedang mode sabar ya, kak Seonghwa itu mantan pacarku!"

"Kepedean!" Mereka tertawa bersama.

"AH BENAR! KAU TAHU, AKU SUDAH MENGETAHUI NAMA PRIA ITU!!!" pekik Ranhui heboh.

"Lama-lama telingaku tuli karenamu!" Ranhui tertawa seperti orang gila.

"Siapa namanya?"

"Ah benar... Namanya JUNG YUNHO!" Yena tersentak ketika mendengar nama seseorang yang sangat familiar di telinganya.

"Hai, aku Jung Yunho." Ranhui mematung mendengar suara Yunho dari ponselnya.

"Apa-apaan sih?! Kalau mau menelpon pakai ponselmu sana!" Teriak Yena keras. Yunho hanya tertawa.

"Siapa dia?" Tanya Yunho duduk di pinggir kasurnya.

"Choi Ranhui, dia—" panggilan diakhiri oleh Ranhui.

"Choi Ranhui?" Tanya Yunho sedikit... excited (?).

"Kakak mengenalnya?" Tanya Yena.

"Ya, dia menolong kakak kemarin. Kakak hampir saja tidak menang jika dia tidak ada."

"Ah, lomba sains dan lomba seni tari ya?"

"Iya. Apa dia temanmu?"

"Sejak SMP."

Smile [YUNHO ATEEZ FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang