6th

5 3 0
                                        

Kini Seonghwa fokus dengan ujiannya. Ini adalah ujian terakhir untuk angkatannya. Dan selanjutnya ujian masuk universitas. Sebelum ia masuk ke kelasnya, ia menuju kelas Ranhui yang berada tak jauh dari kelasnya. Memikirkan senyuman gadis itu saja sudah membuatnya semangat menghadapi ujian.

"Pagi!" Seonghwa menghampiri Ranhui yang duduk sendiri tanpa ada keberadaan Yena di sampingnya.

"Eh? Kak Seonghwa. Pagi juga!" Ranhui tersenyum.

"Dimana Yena?"

"Ah, dia tidak masuk karena sakit. Kemarin dia makan eskrim, saat pulang kehujanan."

"Baiklah, kalau begitu..." Seonghwa menarik kursi Yena dan duduk di tempatnya.

"Aku akan menunggu waktu ujian disini."

"Baiklaaah!" Seonghwa akhir-akhir ini, menganggap Ranhui adalah moodboosternya.

"Eum... Kau mau permen?" Seonghwa menyodorkan 10 buah permen stroberi. Ranhui mengangguk dan mengambil satu permen.

"Waaah! Kau membelinya dimana? Ini keterlaluan enaknya!" Ranhui menikmati permen nougatnya.

"Aku yang membuatnya." Ranhui menatap Seonghwa curiga.

"Bohong yaa?"

"Untuk apa aku bohong? Kalau buatan pabrik, pasti bungkusannya dicetak. Aku menggunakan plastik biasa."

"Kau benar-benar membuatnya?"

"Iyaaa Nona Park— eh? Nona Choi maksudku." Seonghwa tertawa canggung. Ia ingin melihat reaksi Ranhui dengan candaannya barusan.

"Nona Park? Ayahku Choi, ibuku Kim. Bagaimana sih?" Ranhui tertawa dan lanjut menulis.

"Oh iya, kalau benar ini buatanmu, bisakah kau mengajariku membuatnya?"

"Eum baiklah. Tapi tidak disaat-saat seperti ini. Aku sedang ujian."

"Tentu saja! Mana mungkin aku mengganggu ujian mu."

Mereka bercanda selama Seonghwa menunggu ujian dimulai.

"Ah sayang sekali sudah bel masuk." Seonghwa tertawa.

"Baiklah, aku pergi dulu ya!"

"Kak Seonghwa..." Panggil Ranhui pelan. Seonghwa berbalik dan menatap Ranhui.

"Walaupun tidak ada Yena, aku akan memberimu semangat! Semangat menghadapi ujiannya!" Seonghwa tertawa dan mengacungkan tangannya, "Hwaiting!"

Energi baru seolah merasuki tubuh Seonghwa. Memang bukan Yena tujuan Seonghwa ke kelas itu. Ia membutuhkan energi positif dari Ranhui.

-

"Hei, ada apa denganmu?" Yunho duduk di samping ranjang Yena dan meraba dahinya.

"Kau demam ya?" Yena hanya diam menanggapi Yunho. Ia harus berbohong kepadanya karena dia makan eskrim saat hujan kemarin. Kalau tidak, Yunho bisa menyiksanya.

"Aku tahu kau makan eskrim di kedai eskrim sebelah halte."

"Kau jangan marah dulu! Aku kemarin sangat ingin makan eskrim. Mana tahu akan hujan? Jadi aku menikmatinya saja." Yunho memutar kedua bola matanya malas.

"Ini peringatan terakhirku ya."

"Kak Yunho, bisakah aku tidak ke sekolah dulu hari ini?" Yunho mengangguk.

"Aku juga tidak akan ke sekolah. Aku akan menjagamu karena ibu dan ayah sedang kencan."

"Ah dasar. Anak sedang sakit, mereka malah sibuk kencan!" Yunho memukul kepala Yena pelan.

Smile [YUNHO ATEEZ FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang