Yena hanya diam saat memasuki kelas. Ia sangat sedih hari ini. Pertama, karena Seonghwa yang sudah tidak akan ke sekolah lagi, kedua karena Jung Yunho, kakaknya pulang larut semalam.
Ranhui memahaminya, hanya saja ia tidak mau angkat bicara soal semalam. Kakaknya pulang terlambat karena ngotot ingin mengantarnya pulang. Dan Yunho berpesan agar dia tidak mengatakan yang sebenarnya pada Yena.
"Aku ingin cepat lulus..." Yena bergumam pelan.
"Aku juga..." Ranhui ikut menenggelamkan wajahnya di atas meja belajarnya.
"Kalau ingin cepat lulus, belajar dari sekarang." Ucap wali kelas mereka membuat keduanya segera bangun dan tersenyum cengengesan pada wali kelasnya.
"Baik pak!"
"Ah, aku ada sedikit informasi. Mengingat senior kalian barusan lulus dengan cepat, jadi sekolah juga akan mulai menyiapkan angkatan kalian mulai dari sekarang. Jadi, setelah libur musim panas, kalian akan belajar hanya dalam 3 bulan dan akan langsung ujian. Baiklah, sekian informasi dariku, semangat!!" Wali kelas mereka pun keluar dari kelas dan meninggalkan anak-anak didiknya itu.
"Sudah ada rencana kuliah? Dimana?" Tanya Yena pada Ranhui.
"SNU."
"Ah... Entahlah... Aku diminta ayah dan ibu untuk menjadi desainer dan kuliah di luar negeri." Ranhui menoleh ke arah Yena.
"Luar negeri?"
"Hm... Hanya saja, aku sudah nyaman dengan kak Yunho. Aku tidak mau meninggalkannya disini sendiri. Ibu dan ayah pasti akan selalu memarahinya." Ranhui terdiam. Ia mengangkat kepalanya dari atas meja dan duduk tegap.
"Jika tidak memikirkan kak Yunho, kau mau kuliah ke luar negeri?"
"Ya. Aku memang ingin menjadi desainer. Tapi, cukup dalam negeri saja. Luar negeri... mungkin aku akan kesana setelah sukses. Tapi tidak jika aku belum kuliah dan harus kuliah di sana."
"Kalau begitu kau harus menegaskan pada ayah dan ibumu untuk tidak menyekolahkan mu di luar negeri."
"Selama ini aku melihat ayah tidak ingin di bantah."
"Coba kau bicara saja dulu. Pasti jika kau menjelaskan dengan baik, ayahmu akan menerima keputusanmu."
"Hm, akan kucoba." Ranhui tersenyum dan menepuk pundak Yena lembut.
"Oh iya, kau... mau masuk jurusan Seni Tari?" Ranhui mengangguk.
"Di sana ada kak Seonghwa kan?" Ranhui sedikit sensitif saat mendengar nama pria itu. Ucapannya benar-benar terngiang-ngiang di telinganya.
"Kalau begitu, izinkan aku untuk membuatmu menyukaiku lagi."
"Izinkan aku untuk membuatmu menyukaiku lagi..."
"Membuatmu menyukaiku lagi..."
"Menyukaiku lagi..."
"Lagi..."
Ranhui menutup telinganya sejenak.
"Eh? Ada apa? Wajahmu kok memerah?!" Yena meraba jidat Ranhui.
"Kau sakit?" Ranhui menggeleng.
"K-kau bicara apa tadi?"
"Kak Seonghwa akan masuk di sana bukan?"
"Iya..."
"Jangan macam-macam! Akan aku pantau kalian berdua." Ranhui semakin gugup. Yena seolah mengintimidasi dirinya hingga membuatnya tak bisa bergerak.
"I-iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile [YUNHO ATEEZ FANFICTION]
RomanceJung Yunho, hanya bisa disaksikan di bus. Tidak ditempat lain. Senyumnya yang memikat, mampu membuatmu tidak bernapas selama beberapa detik, tergantung durasi senyumnya. Aku sendiri tidak dapat memungkiri bahwa aku sendiri, sudah jatuh hati padanya...