"satu, dua, tiga, empat, lima. Kau paham?" Ranhui mengangguk mengiyakan.
"Caramu mengajar itu begitu mudah dipahami. Kenapa tidak masuk agensi saja?"
"Tidak. Aku belum siap." Ranhui mengangguk paham.
"Latihannya sampai disini dulu ya? Aku hanya mengajarkan tambahan-tambahan nanti yang akan kita gunakan sebagai tari kreasi. Untuk gerakan dasarnya, biar pak Lee saja yang ajarkan."
"Baiklah." Ranhui menyodorkan sebotol air mineral untuk Seonghwa. Seonghwa menerimanya dengan senang hati dan segera meminumnya.
"Bukankah rumah kita searah? Bagaimana jika kita pulang bersama?" Tawar Seonghwa pada Ranhui.
"Baik!" Ranhui segera memasukkan barang-barangnya ke dalam tasnya dan menunggu Seonghwa menyelesaikan kegiatannya.
"Ayo." Ranhui melirik sebentar ke arah gedung renang yang diisi beberapa siswa yang ikut ekskul renang.
"Ekskul renang ramai ya?" Seonghwa mengangguk sambil ikut menatap ke arah kolam renang.
"Eh, bukankah kak Seonghwa dan Yena salah satu anggotanya ya?" Seonghwa berhenti sejenak dan menatap Ranhui.
"Kau ini kejam sekali ya? Masa iya kau mengingatkanku tentang mantan?" Ranhui memukul bibirnya sendiri, "maafkan aku!!"
Seonghwa tersenyum manis dan mencubit pipi Ranhui lembut.
"Aku akan terus menbuatmu merasa bersalah." Ujar Seonghwa santai.
"Maksudmu apa?" Tanya Ranhui mulai kesal dengan kata-kata Seonghwa.
"Soalnya kau sangat imut jika merasa bersalah." Ranhui segera mendahului Seonghwa agar senyum bapernya tidak diketahui Seonghwa. Namun, Seonghwa lebih dulu melihatnya.
-
Ranhui berharap bertemu pria bus tadi. Seonghwa duduk di samping Ranhui dan memasang earphone nya.
"Kau mau setengah?" Seonghwa menawarkan setengah earphone nya pada Ranhui. Ranhui mengangguk dan mengambilnya.
"Kak Seonghwa?" Panggil Ranhui pelan. Seonghwa segera menoleh.
"Kau...akan kuliah dimana?"
"Kuliah ya? Eum... Sepertinya aku akan masuk... Eh, kau mau masuk dimana?" Ranhui terkejut dengan Seonghwa. Bukankah ia bertanya?
"Entahlah, aku belum kepikiran sampai sana." Seonghwa mengangguk.
"Aku akan masuk ke seni tari." Jawab Seonghwa membuat Ranhui tersenyum.
"Apa aku juga masuk di sana saja ya?"
"Boleh saja. Tapi, apa kau menyukainya?"
"Lumayan. Aku akan pikirkan lagi."
Bus berhenti di halte tepat dimana Seonghwa harus turun untuk pulang ke rumah.
"Aku duluan ya. Kau hati-hati." Seonghwa melepaskan earphone nya dan berdiri. Ranhui melambaikan tangannya kepada Seonghwa. Ia segera mengambil earphone miliknya dan memasang kedua earphone nya ke kedua telinganya.
Ranhui segera berdiri saa busnya berhenti di depan haltenya. Namun, kakinya malah tersangkut di tiang besi. Tubuhnya hampir saja jatuh jika tidak ada orang didepannya.
"Hei nona, hati-hati." Ujar pria itu kesal kepadanya. Ranhui membungkuk meminta maaf pada pria itu.
"Kau itu harus hati-hati, Choi Ranhui." Ucap seseorang di belakang pria yang ia tabrak tadi. Ranhui menoleh ke arahnya dan malah mendapat senyum manis dari pria itu. Ranhui memerah, lagi-lagi ia bertemu pria ini. Ranhui yang kebingungan harus melakukan apa hanya bisa mengangguk tanpa melepas pandangannya dari pria itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Smile [YUNHO ATEEZ FANFICTION]
RomansaJung Yunho, hanya bisa disaksikan di bus. Tidak ditempat lain. Senyumnya yang memikat, mampu membuatmu tidak bernapas selama beberapa detik, tergantung durasi senyumnya. Aku sendiri tidak dapat memungkiri bahwa aku sendiri, sudah jatuh hati padanya...