Alastor

6 1 0
                                    

"siapa yang bakal loe pilih?"

Kesadaran Helen kembali. Justine tersenyum memandang wanita yang telah ia anggap seperti adik keduanya. Helen yang melamun seperti saat ini, sudah bisa Justine tebak bahwa Helen sedang memikirkan banyak hal. Sudah cukup lama Justine bersama Helen, dan Justine sangat tidak suka Helen yang diam dan melamun.

Athena telah memutuskan, mereka akan memberikan seorang ketua bagi Alastor. Ya, Alastor. Nama yang telah mereka siapkan untuk tim lelaki.

"Apaan sih, bang? Gak apa-apa kok"

Justine tertawa, Helen masih sama. Kalau pikirannya kacau, pasti gak pernah nyambung jawabannya.

"Yang nanya elu kenapa-napa itu siapa? Gue nanya loe pilih siapa buat jadi ketua mereka? Loe gak bisa egois mau menguasai semua, loe pasti bakal ribet"

Helen mengerucutkan bibirnya, hanya dengan Justine ia bisa manja seperti itu. Justine benar-benar seperti sosok kakak yang mengayomi Helen "gue tau, makanya bingung ni milih siapa"

Justine mengusap rambut Helen "mau denger saran gue gak? Mau diterima atau enggak, itu urusan elu sih"

Helen mengangguk. Jujur, ia benar-benar seperti anak manja di hadapan Justine maupun Miranda.

"Itu yang disana" Helen mengikuti arah Justine memandang, dengan gerakan dagu Justine, Helen menelusuri siapa yang orang yang layak menurut abangnya.

Helen membulatkan matanya, ia menatap Justine dengan cepat. Helen mengalihkan pandangannya dari seseorang yang Justine tunjuk "kenapa dia?"

Justine tersenyum, menatap Hermes. Sempat terlintas di otak Helen untuk memilih Hermes, tapi, membuat ia masuk Athena saja sampai harus merelakan kakinya bahkan sampai sakit seminggu apalagi menyuruh Hermes untuk menjadi ketua.

"I think he is not bad, gue yakin elu berpikir sama"

Helen mengerutkan keningnya "sejak kapan anda terdidik menjadi cenayang?"

Justine menatap Helen, ia tertawa hingga menggelengkan kepalanya "kita udah berapa lama bareng sih? Gue rasa itu waktu yang cukup buat mengenal loe"

"Well, Hermes selalu unggul dari yang lain"

Helen mencoba untuk mengingat kembali, selama latihan memang hanya Hermes yang unggul. Selalu mendominasi tanpa Hermes sadari. Justine menepuk pundak Helen "pikirin baik-baik"

"Caranya gimana?" Helen segera menahan tangan Justine yang masih di pundak Helen, ia menahan Justine untuk pergi. Justine menatap Helen bingung.

"Gimana caranya supaya yang lain setuju pilihan kita?" Justine tersenyum, ternyata itu yang membuat Helen seperti patung termenung.

"Voting aja, anak-anak suka sama dia juga kok" Justine meninggalkan Helen, membuat Helen membuntuti langkah punggung tegap di hadapannya. "Lo serius? Gitu doang?"

Perlahan tapi pasti Justine mengarahkan Helen ke hadapan barisan Athena dan Alastor yang menunggunya.

Dug..

Kening Helen menubruk punggung keras nan tegap milik Justine. Yang merasa ditabrak pun menatap Helen "coba aja sendiri"

Sial..

Helen terbawa suasana, ia terlalu asik mengejar Justine hingga ia tak melihat bahwa ia telah di hadapan orang-orang yang menunggunya. Emang sengaja menghindar padahal. Jangan salahkan dia yang kalah tinggi dengan Justine.

ATHESTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang