New York City

48.2K 3K 50
                                    

Happy Reading♡







Pagi hari di Mansion Alvarez, semua orang tengah duduk  sambil menikmati sarapan yang selalu nikmat karena buatan dari Sang Nyonya rumah sendiri.

"Piiii, masa kita sekolahnya beda sih?" protes Keyra setelah mendengar keputusan sang ayah.

"Keputusan Papi sudah bulat, kalian sekolahnya gak bisa barengan. Potensi Ilin, Aldy dan Asep akan lebih berkembang jika mereka sekolah negeri. Sedangkan kalian, selalu sibuk dan banyak urusan jadi lebih cocok sekolah swasta, kalian bisa bebas izin apalagi di sekolahnya Robinson."

Jika Tuan rumah sudah berkata, mereka hanya bisa menerima keputusan dengan lapang dada.

"Benar kata Papimu, masih ada beberapa hari sebelum kalian masuk sekolah. Jadi kalian bisa puas-puas dulu bersama, lagipula kalian harus kerja jadi sekolah swasta yang terbaik." ucap Millie lembut yang diangguki semua orang dengan lesu.

"Mi, kita udah mutusin buat tinggal dirumah yang deket sama sekolah kita, jadi kita patungan beli rumah baru di perumahan Elite Jingga Kencana. Kita mau mandiri, gakpapa kan, Mi?" kata Kenan mewakili ide semua orang.

Reyhan maupun Millie terkejut sejenak, tapi senyum mereka merekah setelah mendengar alasan anak-anak remaja itu yang ingin mandiri.

"Tentu, kalian bisa tinggal sendiri tapi janji sama Mami kalian harus jaga diri dan gak boleh berantem, kalo ada apa-apa langsung hubungin Mami sama Papi, bisa?"

"Siap Mamiku sayang!"ucap Kenzo yang diangguki semua orang.

Setelah sarapan selesai, mereka memutuskan pergi berbelanja ke Mall lagi, tapi kali ini belanja untuk kebutuhan sekolah dan rumah baru mereka.

"Nanti dirumah baru, ada 10 kamar yang bebas kalian tempatin. Tapi kamar yang pintunya abu-abu itu punya gue." ucap Kenan.

"Oke bang, tapi gak kebanyakan apa 10 kamar gitu?" tanya Kenzo penasaran.

"Gak. Buat tamu."

"Garasi aman kan?" tanya Chiko.

"Aman. Rumah sebelah juga kita beli udah di robohin sih soalnya buat garasi mobil." Jelas Kenan.

Mereka memang membeli dua rumah elite disana, total ada 5 rumah yang paling elite dari rumah lainnya di Perumahan Jingga Kencana, ada tersisa tiga rumah kosong diseberang tepat rumah mereka.

"Sipp lah. Beres semua, tinggal belanja kuy!" ucap Alexa menggandeng Keyra dan Ilin dengan senang hati sedangkan para cowok sangat lesu, hari ini pasti mereka akan lelah lagi menjadi pembantu para gadis itu.

Sayangnya harapan mereka berbelanja harus sirna karena Kenan menerima telpon dari anggotanya yang berada di New York, telpon itu sangat penting sehingga hari itu juga mereka berangkat ke New York dengan pesawat pribadi sedangkan urusan belanja mereka serahkan pada Ilin, Aldy, Asep dan kepala pelayan Mansion Alvarez yang sudah mengerti selera Taipan.

"Shit. Banci bat sih Alfares pake acara nyerang disaat kita gak ada. Itu juga Kevan ngapain ikut-ikutan." Kesal Alexa.

Ya, telpon tadi mengabarkan bahwa markas cadangan mereka diserang dua Gengster terbesar yaitu Geng BO dan Geng AOS, meski tidak ada yang terluka tapi mereka sedikit rugi karena kerusuhan itu memakan waktu berharga mereka.
Apalagi Ketua Geng besar itu memiliki niat yang sama yaitu ingin menguasai ACM dibawah naungan mereka.

Aneh. Baru pertama kalinya AOS bergabung menentang mereka, biasanya geng paling misterius itu selaly bersembunyi sedalam yang mereka bisa tapi sekarang mereka sudah muncul, mungkin era gengster akan diperbarui lagi.

"Mereka ngajakin balapan." terang Kenan menghela nafas kesal, masalah dengan Geng BO belum selesai sekarang ditambah Geng AOS lagi. Sangat menyebalkan.

"Ada taruhannya pasti?"seolah bertanya padahal Keyra hanya memastikan, hal seperti ini sering terjadi dengan Geng BO.

"Ya. Liat nanti disana. Pergi!" Perintah Kenan.

Setelah 20 jam 30 menit berlalu, akhirnya mereka menginjakkan kaki di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy dengan tubuh yang lelah dan mengantuk karena dipesawat mereka tidak tidur sama sekali.

Di bandara, mereka disambut beberapa anggota dalam dari Geng ACM, hanya anggota dalam yang bisa bertemu mereka, sedangkan anggota luar hampir tidak bisa kecuali ada sesuatu hal yang sangat penting yang mengharuskan mereka turun tangan langsung.
Setelag melalui proses akhirnya mereka bisa istirahat di salah satu Apartement milik mereka.

- Malam harinya di Arena Balap terbesar di dunia, tepatnya di kota New York, terlihat belasan remaja berusia 16 tahun itu yang sedang beradu mulut.

Mereka tak lain adalah geng ACM, BO, dan AOS yang harus saling terlibat karena pertaruhan konyol.

"Kalo gua menang, lu pada harus balik ke Indonesia dan sekolah di Robinson High School!" ucap Kenan dingin sambil menunjuk geng AOS dengan tatapan remehnya. Alasan syarat Kenan ini adalah agar mereka bisa mengawasi semua pergerakkan AOS lebih mudah tanpa terpisahkan antar negara. Robinson High School atau RHS sendiri merupakan sekolah dibawah naungan keluarga Robinson yang berarti milik orangtua Alexa.

Saat ini mereka memang di New York, sedang pertukaran pelajar, sedangkan AOS markas mereka memang di New York padahal mereka bukanlah asli orang Amerika, seperti Taipan's yang berdarah campuran.

"Dan buat geng lu, kalo kalah kalian gak boleh gangguin anak jalanan selama satu tahun!" sambung Kenan sambil menatap dingin kearah anak-anak BO.

"Deal, tapi kalo geng gua yang menang, lu harus jadi anak buah kita!" ucap sinis Alfares, Ketua Geng BO.

"Oke, kalo geng gua yang menang, Keyra harus jadi pacar gua!" ucap Kevandic menyeringai, Ketua Geng AOS itu memang sangar tertarik dengan Keyra yang berbeda dari kebanyakan cewek diluar sana yang selalu manja dan lebay, menurutnya Keyra itu gadis yang pemberani, cerdas dan jangan lupa sangat cantik.

(Lanjut cerita Taipan nanti di Sequelnya ya, ditunggu)


- Di Indonesia Millie dan Reyhan sedang sibuk berdua di Mansion merencanakan honeymoon kesekian mereka, ya, mereka akan pergi honeymoon kali ini ke negara Korea Selatan atas permintaan Nyonya Alvarez itu.

"Sayang. Kita Jepang aja ya?" rayu Reyhan yang tidak rela jika istrinya fangirl-fangirl di negara Korea itu.

"Gak. Pokoknya ke Korea Selatan titik!" ucap Millie merajuk sambil membalikkan tubuhnya menjauhi Reyhan.

Kalau sudah begini Reyhan akan luluh dan mau tidak mau menerima semua keputusan istri tercintanya itu.

"Oke. Kita ke Korsel tapi kamu gak boleh nge-fangirl disana." ucap Reyhan final sambil memeluk erat sang istri.

Millie mendengus tapi tak urung mengangguk yang terlihat menggemaskan bagi Reyhan, meski mereka memiliki anak yang sudah remaja tapi wajah mereka hampir tidak berubah tetap awet muda dengan fitur cantik dan tampan seperti masa muda mereka dulu.

Beberapa sahabat Reyhan sudah menikah dan memiliki anak tapi beberapa masih lajang sampai sekarang, beberapa dari mereka memang memutuskan tidak menikah muda, mungkin ketika umur mereka 40 atau lebih.

"Besok kita berangkat, tapi sayang kamu gak boleh lirik oppa-oppa Korea. Kalo sampe kamu ngelirik, hari itu juga kita pulang!" ucap Reyhan sewot, suami yang sangat posesif dan pecemburu itu.

"Oke suamiku yang paling posesif dan cemburuan hehe,"





P.s
Setelah ini cerita dilanjutkan tentang Millie dan Reyhan, beberapa part menuju Ending ya. Yang mau baca cerita Taipan, nanti kalo udah tamat author kasih tau Sequelnya, happy reading💞

MY BABY CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang